Selasa, 03 November 2015

Cerita hikmah dalam kehidupan: Penjual Minuman Berenergi

Cerita hikmah dalam kehidupan:
Penjual Minuman Berenergi
Suatu ketika seorang pengusaha Indonesia memproduksi minuman berenergi yang laris di pasaran. Terpikirlah olehnya untuk melakukan ekspansi pasar. Sasaran pertamanya adalah negerai Arab. Maka dikirimlah seorang marketing senior ke sana untuk mempromosikan produk minuman berenergi.
Awalnya, marketing senior ini merasa bingung karena ia belum menguasai bahasa arab. Hasilnya sudah bisa ditebak, produk minuman berenerginya tidak laku terjual. Dalam ilmu marketing, kemampuan berkomunikasi itu memang menjadi hal yang utama dan paling penting. Namun, marketing senior ini tidak menyerah. Ia lalu membuat gambar untuk mempromosikan produknya pada selembar papan. Gambar pertama menceritakan seorang arab di tengah padang pasir tengah menggelepar-gelepar lemas dan kehausan. Gambar kedua menceritakan orang Arab tersebut minum minuman berenergi yang tengah dipromosikannya. Gambar ketiga menceritakan orang Arab tersebut kembali kuat dan segar setelah meminumnya.
Marketing senior ini kembali memerhatikan gambar buatannya. Sempurna! Tidak ada cacat sedikit pun. Dengan gambar ini, orang arab pasti tahu kalau produk yang tengah dipromosikannya mampu membuat tubuh kembali segar dan kuat. Sambil tersenyum puas, marketing senior ini memperbanyak gambar tersebut lalu menyebarluaskannya.
Setelah menunggu lamanya, produknya belum juga laku. Begitu juga sebulan hingga dua bulan kemudian, produknya tidak juga laku, malah semakin dijauhi oleh orang Arab. Marketing senior ini penasaran. Ia kembali mengamati ketiga gambar buatannya. Apakah gambar ini kurang jelas pesannya? Tidak juga! Atau jangan-jangan gambar yang dibuatnya kurang menarik dan kurang berwana-warni? Tidak juga! Lalu apa? Apa sebabnya produknya belum juga disentuh oleh orang Arab?
Marketing senior ini berfikir keras. Setelah sehari semalam merenung, akhirnya ia menyadari kesalahannya. Kini baru diketahui kesalahannya, ternyata tidak hanya dalam tulisan saja orang Arab membaca dari dari kanan ke kiri, namun dalam membaca gambar pum mereka membaca dari kanan ke kiri. Alhasil, setiap orang Arab yang melihat gambarnya melihat gambar ketiga sebagai gambar pertama, gambar kedua sebagai gambar kedua, dan gambar pertama sebagai ganbar ketiga.
Jadi secara berurut, gambar pertama adalah orang arab yang segar dan kuat di tengah padang pasir. Gambar kedua, orang tersebut minum minuman berenergi miliknya. Dan gambar ketiga, orang tersebut menggelepar-gelepar lems dan kehausan setelah minum minuman berenergi miliknya. Oleh karena itu, pantas saja produknya semakin dijauhi oleh orang Arab!

Hikmah cerita
Kisah di atas menggambarkan orang yang kurang cermat. Ia berbuat tanpa terlebih dahulu mempelajari masalah yang tengah dihadapinya. Hasilnya, produknya yang tengah dipromosikannya malah dijauhi oleh pasar.
Dalam hidup ini, kita seringkali pula melakukan hal demikian. Dalam berbicara pun sama, kita sering berbicara tanpa terlebih dahulu memikirkan dampaknya. Akibatnya, kata-kata yan keluar dari mulut kita terkadang pedas dan menyakiti hati si pendengar. Maka, berfikirlah terlebih dahulu sebelum berbuat dan berbicara.

Referensi:
Chalil komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung: Pustaka Madani. 2007.


Tidak ada komentar: