Senin, 09 November 2015

makalah GEJALA KEMAUAN (KONASI)

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakng Masalah
Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada sesuatu arah. Adapun tujuan kemampuan adalah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan yang harus diartikan dalam suatu hubungan. Misalnya, seseorang yang memiliki suatu benda, maka tujuannya bukan pada bendanya, akan tetapi pada mempunyai benda itu”, yaitu berada dalam relasi (hubungan), milik atas benda itu. Seseorang yang mempunyai tujuan untuk menjadi sarjana, dengan dasar kemauan, ia belajar dengan tekun, walaupun mungkin juga sambil bekerja. Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak dan hasrat.

B.     Rumusan Masaalah
1.      Apa pengertian konasi?
2.      Bagaimana bembagian gejala konasi?
3.      Bagaimana proses kemauan ?


C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian konasi.
2.      Untuk mengetahui bembagian gejala konasi.
3.      Untuk mengetahui proses kemauan.

D.    Manfaat Penulisan
1.       Berguna  kepada masyarakat sebagai informasi yang dapat menambah wawasan  khususnya bagi mahasiswa.
2.      Menambah khazanah ilmu pengetahuan.










BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kemauan ( Konasi )
       Secara bahasa, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat.
Secara istilah, kekuatan yang sadar akan hidup dan menciptakana sesuatu yang berdasarkan perasaan dan pikiran. Kemauan menurut Richard Dewey dan W.J Humber, kemauan merupakan: (1) hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain, uang tidak sesuai dengan pencapaian tujuan; (2) berdasarkan pengetahuan tentang, cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan; (3) dipengaruhi oleh kecerdasan dan energy yang diperlukan untuk mencapai tujuan; (4) pengeluaran energy yang sebenarnya dengan satu cara yang tepat untuk mencapai tujuan . kemauan adalah dorongan dari dalam yang sadar, berdasar pertimbangan piker dan perasaan, serta seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan  kebutuhan hidup pribadinya.
       Kemauan mempunyai peranan yang penting. Demikianlah pepatah mengatakan : “where there is will there is a way”, yang artinya di mana ada kemauan tentu ada jalan. Sejauh-jauh usaha manusia dilakukan, manusia tidak mampu memastikan berhasil atau tidaknya tujuan yang dicapai. Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaksanaan akal dan wawasan, di samping juga ada control dan persetujuan dari pusat kepribadian.


B.     Pembagian Gejala Konasi
Para penulis Psikologi pada umumnya meninjau pada hakikatnya sumber timbulnya kemaun dalam 2 katagori. Bagi yang condong pada hakikat fisik melahirkan teori yang bercorak "biologis" sedang para ahli yang condong pada hakekat psikis, melahirkan teori yang bercorak Psikologis.  
1.        Konasi (hasrat) yang berpusat pada kejasmaniah
Gejala hasrat ini berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang berpusat pada kejasmanian. Di antara gejala hasrat ini ada yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan, binatang maupun manusia.
a.         Tropisme: adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak kearah tertentu. Gejala tropisme ini nampak dalam hidup vegetatip dan animal. Tropisme terjadi kalau terdapat perangsang dari luar semata-semata, jadi tidak ada pendorong dari dalam.
b.         Refleks
Reflek adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang dan berlangsung diluar kemampuan.
c.         Instink
Instink yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir, tanpa latihan sebelumnya, namun terarah pada tujuan dan dorongan nafsu-nafsu tertentu, tidak disadari dan berlangsung secara mekanis.
Contoh : Seekor burung selalu membuat sarangnya selalu dengan cara yang sama, Seekor Harimau yang mengintai dan menerkam mangsanya dengan cara yang sama.
d.        Automatisme
Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang terselenggara dengan sendirinya.
Macam-macam Automatisme:
1)        Automatisme Asli: ialah gerak Automatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat, contoh: gerak jantung, paru-paru dll.
2)        Automatisme Latihan: ialah gerakan-gerakan yang berjalan secara automatis karena seringnya gerakan itu diulang. Contoh berjalan, berbicra, bersepeda dll.
e.         Kebisaan
Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah distabilkan, yang mana kebutuhan-kebutuhan tertentu mendapat kepuasan karenanya. Disini reflek biasanya berperan dalam pembentukan kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu berlangsung secara automatis, namun sewaktu-waktu pikiran dan kesadaran bisa difungsikan untuk memberikan pengarahan baru bagi pembentukan kebiasaan baru.
f.          Nafsu
Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu.
Macam-macam Nafsu:
Nafsu Individual (perseorangan) misalnya nafsu makan, nafsu bermain, nafsu merusak, nafsu berkuasa dll.
Nafsu Sosial (kemasyarakatan) misalnya: nafsu kawin, nafsu berkumpul dengan orang lain, nafsu mencari ilmu dll.
g.         Kecenderungan
Ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek konkrit, dan selalu muncul berulangkli. Paulhan,seorang psikologi prancis membagi kecenderungan menjadi beberapa golongan:
1)        Kecenderungan Vital (hayat), misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll.
2)        Kecenderungan Perseorangan (egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll.
3)        Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, kerukunan, bergotong royong dll.
4)        Kecenderungan Abstrak:
5)        Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada tuhan, patuh, bertanggung jawab dll
6)        Kecenderungan Abstrk Negative, misalnya: bohong, munafik, menipu dll.
h.         Keinginan
Yaitu nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan sudah menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu itu disebut keinginan.
Mislnya nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari keinginan adalah keseganan.
2.        Konasi (hasrat) yang berpusat pada psikologi atau perbuatan kemauan
Kemaun adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaakan akal dan wawasaan, di samping juga ada control dan persetujuan dari pusat kepribadian. Maka kemauan lebih tinggi tingkatannya daripada instink, reflek, automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecerendungan.
Cirri-ciri kemauan :
a.         Gejala Kemauan merupakan dorongan dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia.
b.         Gejala Kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan. Kemauan mendorong timbulnya perhatian dan minat, serta merndorong gerak aktifitas kearah tercapainya tujuan.
c.         Gejala Kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas pertimbangan, baik pertimbangan akal atau pikiran, yang menentukan benar salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan perasaan yang menentukan baik buruknya atau halus tidaknya perbuatan kemauan.
d.        Dalam Kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pikir dan perasaan saja, melainkan seluruh pribadi memberikan pertimbangan, memberikan pengaruh dan memberikan corak pada perbuatan kemauan.
e.         Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan, melinkan tindakan yang di sengaja dan terarah pada tercapainya suatu tujuan.
f.          Kemuan menjadi pemersatu dari semua tingkah laku manusia dan mengkoordinasikan segenap fungsi kejiwaan menjadi bentuk kerjasama yang supel harmonis.
        Hal-hal yang mempengaruhi kemuan:
  • Keadaan Fisik: adalah pengaruh yang berhubungan dengan kondisi jasmani, yakni; sanggup tidaknya, kuat tidaknya untuk melaksankan keputusan kemauan.
  • Keadaan materi: yaitu bahan-bahan, syarat-syarat dan alat-alat yang digunakan untuk melaksankn keputusan kemauan.
  • Keadaan Milieu (lingkungan), apakah lingkungan itu sesuai untuk melakukan kemauan itu.
  • Kata Hati adalah pemegang peranan samangat penting dalam melaksankan kemauan, karena keputusan hati dapat mengalahkan pertimbangan-pertimbangan yang lain.


C.      Proses Kemauan
Proses kemauan menurut Meuman:
1.        Adanya motif (alasan)
Jika orang akan melakukan sesuatu, sebelum berbuat terlebih dahulu tertanam alasan dalam hatinya. Karena tanpa alasan tertentu orang tidak akan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, dan kalaupun jadi berbuat kemungkinan besar perbuatannya itu tidak menentu arahnya.
Asal mula timbulnya motif
a.         Adanya jenis motif yang dibawa sejak lahir misalnya; motiv untuk makan, minum, dan berpakaian.
b.         Motif  yang ditanamkan pada seseorang dengan sengaja yang merupakan latihan-latihan atau kebiasaan atau pengalaman hidup. Misalnya; kebersihan, kesehatan, kesopanan dan yang lain.

Fungsi-fungsi motif
a.         Sebagai penyeleksi perbuatan manusia
b.         Motif kearah tujuan
c.         Motif sebagai pendorong manusia agar terpenuhi kebutuhannya
d.        Segala tingkah laku yang bertujuan berpangkal pada motif
Sifat-sifat motif
a.         Motif bersifat tetap ( tidak berubah, misalnya motiv untuk bergaul). Motif ini selamanya tetap ada, hanya cara pelaksanaanya yang berbeda.
b.         Motif selamanya subjektif. Jika ditinjau dari fungsinya sebagai alasan tersebut, maka alasan suatu perbuatan itu bersifat subjektif. Pengaruh-pengaruh dari luar mungkin ada, tetapi alasan dari suatu perbuatan selalu berhubungan erat dengan pribadi seseorang yang mempunyai alasan itu.
       Macam-macam motif
a.         Motif yang bersifat vital
Yakni motif yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan organis, misalnya bernafas, makan, minum, istrht dan yang lain.
b.         Motif yang bersifat rohani
Yakni motif yang berhubungan dengan dunia luar, misalnya hubungan sesame manusia dengan lingkungannya.
2.        Saat mempertimbangkan motif-motif
Hidup manusia memiliki banyak motif, tiap-tiap motif mempunyai tujuan. Karena banyaknya motif-motiv kemudian timbullah saat mempertimbangkan motif-motif itu, motif manakah yang akan diambil dan manakah yang akan ditinggalkan. Pada saat ini timbul pertentangan motif karena manusia tidak dapat melayani berbagai motif sekaligus, dan pada suatu saat timbul suatu sikap, motif mana yang akan itentukan sebagai alasan dari perbuatan yang akan dijelaskan, masa ini merupakan saat persiapan untuk melakukan perbuatan.
Dalam masa persiapan orang mulai mengukur kemungkinan-kemungkinan yang akan ditempuh. Kemungkinan tersebut berhubungan dengan berbagai faktor;
a.         Hal-hal dari luar dirinya seperti; dapat tidaknya tujuan itu dicapai, faktor apakah yang mungkin membantu dan mungkin merintangi
b.         Hal-hal yang ada pada dirinya sendiri seperti; kemampuan kecakapan dan pengalaman.

3.        Saat memilih
Memilih bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena memilih berarti menentukan salah satu yang banyak hal yang mempunyai banyak arti. Semakin tinggi nilai tujuan yang akan dicapai, makin sungguh-sungguh dan makin lama dalam menentukan pilihan. Memilih bukan hanya sekedar mengambil salah satu banyak hal yang perlu dipilih. Dan memilih dilakukan setelah mempertimbangkan motif yang sebaik-baiknya dengan mengingat kemungkinan terkesannya suatu tujuan serta baik buruknya, untung dan ruginya.
4.        Memutuskan
       Memutuskan merupakan langkah terakhir setelah pertimbangan motif dan pertimbangan pemilihan berlagsung. Lama tidaknya pertimbangan terebut tergantung pada tingkatan masalahnya dan tingkat pribadinya.
       Keputusan akan diikiuti tindakan nyata yang bertanggung jawab. Bagaimanapun tindakan kemauan sebagai kelanjutan dari keputusan harus dipertanggung jawabkan akibatnya. Inilah yang memberikan kesukaran pada pemilih pada saat memilih dan saat-saat memutuskan. Setelah segala pertimbangan dilakukan, keputusan kemauan diambil berdasarkan pertimbangan yang terkuat. Dalam keputusan kemauan seolah-olah terdapat suatu pengakuan, alasan manakah yang terkuat, alasan apakah yang akan dituntut, dan apa yang harus dipertimbangkan.



5.   Melaksanakan keputusan kemauan
       “Keputusan memilih” sebenarnya terletak pada perbuatan kemauan, artinya keputusan kemauan itu tentu diiringi dengan tindakan kemauan. Kalau keputusan kemauan itu tidak diiringi dengan perbuatan kemauan akan sia-sialah proses sebelumnya kalau hanya berhenti pada keputusan kemauan saja, niscaya tujuan kemauan tidak akan tercapai.
       Kalau keputusan kemauan sudah dilaksanakan dalam perbuatan kemauan, maka berakhirlah proses kemauan.









BAB III
PENUTUP
A.      Simpulan
1.      Secara bahasa, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Secara istilah, kekuatan yang sadar akan hidup dan menciptakana sesuatu yang berdasarkan perasaan dan pikiran.
2.      Pembagian gejala konasi terdiri dari
a.       Konasi (hasrat) yang berpusat pada kejasmaniah
b.      Konasi (hasrat) yang berpusat pada psikologi atau perbuatan kemauan
3.      Proses kemauan
a.       Adanya motif (alasan)
b.      Saat mempertimbangkan motif-motif
c.       Saat memilih
d.      Memutuskan
B.       Saran
Konasi merupakan kekuatan yang sadar akan hidup dan menciptakan sesuatu yang berdasarkan perasaan dan pikiran. Maka dari itu kami kelompok 4 merekomendasikan Sebelum menetapkan sesuatu harus diketahui alasan terkuat dari penetapan kemauan. Karena bagaimanapun juga hasil penetapan keputusan tersebut harus di pertanggung jawabkan keputusannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Drs. H. Abu. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2003
Rahmat, Drs. Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002


Tidak ada komentar: