Senin, 09 November 2015

makalah: "Peranan Keluarga dalam Mendidik Anak Sebagai Lembaga Pendidikan Pertama”

BAB I
                                                     PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
       Lingkungan keluarga merupakan tempat seseorang memulai kehidupannya. Keluarga membentuk suatu hubungan yang sangat erat antara ayah, ibu dan anak. Hubungan tersebut terjadi karena anggota keluarga saling berinteraksi. Dari lingkungan itulah anak mengalami proses pendidikan dan sosialisassi awal.
       Keluarga memberikan pendidikan pertama bagi anak. Sifat dan tabiat anak seebagian besar di ambil dari kedua orang tuanya, dengan kata lain sifat dan kepribadian anak merupakan cerminan perilaku atau didikan orang tuanya. Namun terkadang orang tua tidak  mengetahui apa peranan mereka selaku keluarga dalam mendidik anak sebagai lembaga pendidikan pertama. Maka dari itu makalah ini saya berjudul “perana keluarga dalam mendidik anak sebagai lembaga pendidikan pertama” untuk mengetahui apa peran keluarga,bagaimana peran keluarga dan apa mamfaat peran keluarga dalam mendidik anak sebagai lembaga pendidikan pertama.




B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di kemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1.        Apa peran keluarga dalam mendidik anak sebagai lenbaga pendidikan pertama?
2.        Bagaimana pelaksanaan peran keluarga dalam mendidik anak sebagai lembaga pendidikan pertama ?
3.        Apa manfaat peran keluarga dalam mendidik anak sebagai lembaga pendidikan pertama ?
C. Tujuan Penulisan
1.        Untuk mengetahui apa peran keluarga dalam mendidik anak sebagai lembaga pendidikan pertama.
2.        Untuk mengetahui bagaiman pelaksanaan peran keluarga dalam mendidik anak sebagai lembaga pendidikan pertama .
3.        Untuk mengetahui apa manfaat peran keluarga dalam mendidik anak sebagai lembaga pendidikan pertama.
D.Manfaat Penulisan
       Utuk di ketahui oleh orang tua selaku keluarga bagaimana mereka menjalankan peranan keluarga dalam mendidik anak sebagai lembaga pendidikan pertama.



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Peran Keluarga dalam Mendidik Anak Sebagai Lembaga Pendidikan Pertama
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertamam-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga di katakana lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak termasuk  peletak dasar bagi pendidikan ahlak dan pandangan hidup keagamaan adalah dalam keluarga[1].
       Factor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan dalam belajar anak karna. tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecil penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukung atau tidaknya kedua orang tua, akrab tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semua itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak[2].
Di dalam pasal 1 UU perkawinan Nomor 1 tahun 1974, dinyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagian dan sejahterah, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Anak yang lahir dari perkawinan ini adalah anak yang sah menjadi hak serta tanggung jawab kedua orang tuanya memelihara dan mendidiknya, dengan sebaik-baiknya . kewajiban kedua orang tua mendidik anak ini terus berlanjut sampai ia di kawinkan atau dapat berdiri sendiri, bahkan menurut pasal 45 ayat 2 UU perkawinan ini , kewajiban dan tanggung jawab orang tua akan kembali apabila perkawinan antara keduanya putus sesuatu hal. Maka anak ini kembali
       Keluarga merupakan persekutuan hidup pada lingkungan keluarga tempat dimana ia menjadi diri pribadi atau. Sebagai mana dalam teori Sigmun freud yang menyatakan bahwa “ Das ueber ich” atau aspek sosiologis dan nilai-niai tradisional serta cita-cita masyarakat bagaimanadi tafsirkan orang tua terhadap anaknya[3].
       Disamping itu merupakan tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tertinggi dengan demikian jelaslah bahwa orang yang pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah orang tua.
B.       Pelaksanaan Peran Keluarga dalam mendidik Anak Sebagai Lembaga Pendidikan Pertama
1. Cara keluarga menjalankan fungsi dan peranannya dalam mendidik anak yaitu:
a.    Memberikan pengalaman pertama pada masa kanak-kanak
       Di dalam keluarga anak didik mulai mengenal hidupnya. Hal ini harus di sadari dan di mengerti oleh tiap keluarga, bahwa anak dilahirkan di dalam lingkungan keluarga yang tumbuh dan berkembang sampai anak melepaskan diri dari ikatan keluarga[4].
       Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang  merupakan factor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana penidikan keluarga ini sangat penting di perhatikan, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa didalam perkembangan individu selanjutnya di tentukan[5].
       kehadiran anak didunia ini disebabkan hubungan kedua orang tuanya. Mengingatkan orang tua adalah orang dewasa, maka merekalah yang bertanggung jawab memelihara eksistensi anak untuk menjadikannya kelak sebagai seseorang pribadi, tetepi juga memberikan pendidikan anak sebagai individu yang tumbuh dan berkembang. karna  seseorang anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, dalam keadaan penuh ketergantungan dengan orang lain, tidak mampu berbuat apa-apa bahkan tidak mampu menolong dirinya sendiri. Ia lahir dalam keadaan suci bagaikan meja lilin berwarna putih ( a sheet of white paper avoid of all characters) Atau yang lebih dikenal dengan istilah tabularasa. Di dalam islam secara jelas bahwa Nabi Muhammad SAW bahwa ”Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka orang tuanya yang dapat menjadikannya yahudi,nasrani atau majusi”[6].
b.        Menjamin kehidupan emosional anak
       Suasana di dalam keluarga merupakan suasana yang diliputi rasa cinta dan simpati yang sewajarnya, suasana yang aman dan tentram, suasana percaya mempercayai. Untuk itulah melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan anak akan rasa kasih sayang dapat di penuhi atau dapat berkembang dengan baik hal ini di karenakan adanya hubungan darah antara pendidik dengan anak didik. Namun sering kali terdapat klainan-kelainan dalam perkembangan emosional di antaranya:
1)        Anak yang  sejak kecil di pelihara di panti asuhan, umumnya mengalami kelainan dalam system perkembangan emosionalnya misalnya: pemalu, agresif dan lain-lain.
2)        Banyak terjadi kejahatan yang diteliti menunjukan bahwa,tumbuhnya kejahatan itu disebabkan kurangnya kasih sayang yang di peroleh anak dari orang tua[7].
       Dengan demikian anak tidak akan berkesempatan untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Padahal adahal anak sangat membutuhkan dorongan dari orang tua bila anak sedang belajar[8].
c.         Menenamkan dasar pendidikan moral
       Keluarga juga merupakan penanam nilai moral dasar  pada anak. Perilaku orang tua merupakan teladan bagi anaknya. hubungan ini Ki Hajar Dewantata menyatakan bahwa “Rasa cinta, rasa bersatu dan lain-lain perasaan dan keadaaan jiwa yang pada umumnya sanagt berfaedah untuk berlangsungnya pendidikan, teristimewa pendidikan budi pekerti terdapatlah dalam keluarga dalam sifat yang kuat dan murni, sehingga tak dapat pusat-pusat pendidikan lainnya menyamainya”[9].
d.        Memberikan dasar pendidikan sosial
       Di dalam keluarga merupakan basis penting dalam meletakan dasar-dasar pendidikan moral. Sebab pada dasarnya keluarga merudakan lembaga sosial resmi  sosial pada anak dapat di pupuk sedini mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong-menolong, menolong saudara atau tetengga yang sakit, bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian dalam segala hal[10].
e.         Peletak dasar-dasar keagamaan
        Untuk merespkan dasar-dasar hidup beragama. Anak-anak seharusnya dibiasakan ikut serta ke masjid berama-sama untuk menjalankan ibadah, mendengarkan ceramah. Kegiatan ini besar sekali pengaruhnya terhadaap kepriban anak karna anak dapat mengetahui tentang hal-hal yang  berkaitan dengan keagamaan. Namun apabila hal tersebut tidak ditanamkan sejak dini maka setelah dewasa mereka tidak ada perhatian terhadap hidup keagamaan[11].
C.Mamfaat peran keluarga dalam mendidik anak sebagai lambag pendidikan pertama
       Tujuan umum pendidikan keluarga adalah tercapainya perkembangan maksimal sesui dengan potensi anak. Sedangkan tujuan khusuanya adalah mampu memahami,memilih dan menyesuaikan tentang diri, lingkungan dan pengembangannya serta memiliki produktivitas dan kesejahtraan hidup[12].
BAB III
PENUTUP
Simpulan
       Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan:
1.      Peranan Keluarga dalam Mendidik Anak Sebagai Lembaga Pendidikan Pertama.
Keluarga berkewajiban untuk mendidik anak dengan sebaik-baiknya. Membentuk kepribadin anak,  mendidik anak dari segala sikap. Baik dari segi sosial, agama dansebagainya yang berlanjut hingga dia dewasa atau dapat berdiri sendiri.
2.      Pelaksanaan Peranan Keluarga dalam Mendidik Anak Sebagai Lembaga Pendidikan Pertama.
a. Memberi pengamalan pertama pada masa kanak-kanak, yaitu memelihara eksistensi anak  sejak dini, untuk menjadikannya kelak sebagai pribadi yang baik.
b. Menjamin  kehidupan emosional anak, yaitu mengupayakan  agar  kebutuhan dan rasa kasih sayang dari keluarga terhadap anak dapat terpenuhi.
c. Menanamkan dasar pendidikan moral, yaitu memberikan teladan yang baik terhadap anak.
d. Memberi dasar pendidikan sosial, yaitu mengajarkan untuk saling tolong-menolong, menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dansebagainya  
e. Peletak dadar keagamaan, yaitu meresapkan dasar-dasar hidup beragama
3.      Mamfaat Peranan Keluarga Dalam Mendidik Anak Sebagai Lembaga
Pendidikan Pertama.
Tercapainya perkembangan maksimal sesuai potensi anak
b.Saran
Dengan terselesaikannya mikalah ini, di harapkan para orang tua agar  dapat memberikan mutu pendidikan yang layak bagi ankanya karna keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama dan sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga. Dengan demikian orang tua harus menjalankan peranannya sebaik mungkin, dengan tidak  mengharapkan sekolah sepenuhnya untuk pendidikan anaknya.  







DAFTAR PUSTAKA
Dalyono, M. Psikologi Pendidikan. Cet. I; Jakarta. Asdi Mahasatya. 1997
Daryanto. Belajar dan Mengajar. Cet. I; Bandung. Yrama Widya. 2010
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Cet. XI; Jakarta. Rineka Cipta. 2013.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi pendidikan. Cet. V; Jakarta. Rajawali Pers. 2004.    
Anishia Afianti, Nela. Peran Keluarga dalam Pendidikan. http.//: Rahmatsangperba. Blogspot.com/2013/0... jumat 20 Juni 2014







       [1][1][1] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Cet. XI; Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 38
       [2] M. Dalyono, Psikologi Pendidikan (Cet. 1; Jakarta: Asdi Mahasatya, 1997), h. 59
        [3] Sumadi Suryabrata, Psikologi Pedidikan (Cet. V;  Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h. 103
       [4]  Of. Cit, h. 39
       [5]  Ibid, h. 39
       [6]  Ibid, h. 40
       [7]  Ibid, h. 41-42
       [8]  Daryanto, Belajar dan Mengajar (Cet. I; Bandung: Yrama Widya,  2010), h. 44
       [9]  Ibid, h. 42
       [10]  Ibid, h. 43
       [11]  Ibid
       [12]  Nela Anisthia Afrianti, Peran Keluarga Dalam Pendidikan. http://. Rahmatsangperba. Blogspot. Com/2013/0...  (Jumat, 20 juni 2014)

Tidak ada komentar: