Selasa, 03 November 2015

Cerita hikmah dalam kehidupan: Petugas Bensin dan Istri Direktur

Cerita hikmah dalam kehidupan:
Petugas Bensin dan Istri Direktur
Alkisah, suatu ketika direktur tengah mengendarai mobilnya bersama istrinya. Karena bensin sudah mau habis, maka direktur ini membelokkan mobilnya ke sebuah pon bensin. Namun, ada hal yang menarik hati direktur ini, yaitu saat mobilnya diisi bensin, istrinya mengobrol  akrab dengan petugas bensin.
Ketika mobil sudah melaju kembali di jalan raya, direktur ini pun bertanya kepada istrinya.
“Ma, tadi itu siapa? Papa lihat Mama berbicara akrab sekali dengan petugas pom bensin, seprti yang sudah akrab sekali?”
‘Oh, nggak kok Pa, hanya teman lama,” jawab istri direktur ringan.
Tapi, rupanya direktur ini tidak begitu memercayai pengakuan istrinya ia kembali mendesak.
“Benar nih hanya teman lama? Tapi, tadi Papa lihat Mama Akrab sekali dengan dia. Ayo dong Mama ngaku!”
Karena terus didesak, istri direktur ini akhirnya mengakui.
“Iya deh, dugaan Papa benar. Tadi itu sebetulnya mantan pacat Mama waktu SMA dulu. Tapi, kami hanya ngobrol biasa kok, hanya saling menanyakan kabar saja.”
“Apa??? Mantan pacar Mama waktu SMA?”
Direktrur ini terbelalak kaget mendengar pengakuan ustrinya, tapi aneh sejurus kemudian ia malah tertawaa terbahak-bahak.
“Ada apa sih PA? Kok tiba-tiba tertawa seperti itu?” tanya istrinya heran.
“Iya Ma, bagaimana mungkin Papa tidak tertawa. Mantan pacar Mama jadi tukang bensin, untung Mama menikah dengan Papa hingga istri direktur. Coba kalau Mama nikah dengan dia, Mama jadi istri tukang bensin.”
Direktur ini kembali tertawa puas, bahkan sampai keluar air matanya karena geli. Tapi, istri direktur ini tidak menjadi marah mendengar penjelasan suaminya. Dengan tenangnya ia menjawab.
“Eee... bukan begitu, Pa. Untung Papa yang nikah dengan Mama hingga Papa jadi direktur. Coba kalau dia yang nikah dengan Mama, dia yang jadi direktur dan Papa yang jadi tukang bensin.”

Hikmah cerita
Jadilah laki-laki yang mulia dengan cara memuliakan wanita.


Referensi:
Chalil komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung: Pustaka Madani. 2007.



Tidak ada komentar: