Selasa, 03 November 2015

CINTA SEJATI BUKAN SEKADAR OMONG KOSONG

CINTA SEJATI BUKAN SEKADAR OMONG KOSONG
Tatkala Pangeran Charles menikah dengan Diana Spencer, wow Televisi, koran, radio serta majlah sudah siarkan jauh-jauh hari. Ada sepasang insan yang "agung" mau menikah, seorang pangeran yang tampan, wanitanya cantik, apalagi yang kurang. Dunia cukup gempar dengan berita ini, banyak sekali wanita mengikuti rambut si Diana. Namun ada hal yang kurang dari mereka yang akhirnya kita ketahui perkawiannya berakhir dengan tragis, yakni CINTA. Cinta ynag sejati bukan sekadar kemewahan, namun lebih dari pada itu.

Demikian dengan perkawinan putra mahkota Jepang Narohito dengan putrid Masako Owada 9 Juni 1993 cukup banyak juga mendapat perhatian kalangan media masa, baik itu televisi maupun surat-kabar. Yang menarik adalah, pakaian pengantin yang dikenakan oleh mempelai wanita itu, bukan hanya karena keanggunannya saja tetapi juga beratnya 12 Kg. Dengan pakaian seberat itu sang mempelai wanita masih tersenyum penuh suka-cita. Mengapa demikian? Jawabannya yang paling jitu adalah karena adanya "Cinta". Cinta dua insan manusia, telah melupakan berat pakaian yang 12 Kg itu, walaupun saat ini kita tidak tahu lagi bagaimana keadaan kelanjutan cintanya, sebab pernah ada isue sang putri merasa tidak betah hidup di kerajaan?

Terlalu banyak orang mengobral kata "Cinta", namun berapa banyak orang yang tahu apa maknanya? Bagaimana Cinta sejati itu?. Bahasa Yunani mempunyai tiga ungkapan kata "Cinta"

1. Cinta Philia (Cinta Persahabatan)

Andrew mengasihi istrinya, setiap hari pulang dari kantor ia selalu makanan enak untuk isterinya. Tujuannya supaya istrinya merasa senang. Jadi "Cinta" yang dipraktekkan Andrew adalah Cinta dengan penekanan "Supaya". Supaya senang maka dibeliin makanan enak, supaya suka-cita dibelikan baju baru.

2. Cinta Eros (Cinta Asmara)

Susy cinta banget ama Roy karena dia pemuda yang tampan sekali, sudah satu minggu mereka berpisah, karena Roy ada tugas kerja ke luar kota, Susi rindu sekali. Cintanya Susi di sini menunjuk pada penekanan “Karena”, "karena. Tampan maka Susi cinta, nah kalau suatu hari Roy tidak tampan lagi, kita tidak tahu lagi apakah SUsi masih cinta pada Roy, mungkin cintanya beralih pada Bob.

3. Cinta Agape (Cinta Allah)

Cintah yang ingin memberikan yang terbaik buat orang lain. Tidak memandang siapa dia orangnya, walau sekalipun orang tersebut tidak mengasihi kita. Cinta inilah yang kita sebut kasih dari Allah, Cingta yang "walaupun." Cinta yang tidak menuntut syarat, dia cinta karena memang cinta, tidak ada embel-ebelnya. (Unconditional love). Cinta yang walaupun orang tersebut menyakiti hati kita, tidak ada pamrihnya.

Cinta model mana yang anda miliki saat ini? Saya coba memaparkan tiga tuntutan Cinta yang harus dimiliki oleh seorang manusia, terus terang saja, sesungguhnya cinta manusia tidak ada yang sejati, hanay sebatas orang itu hidup; namun kita coba melihat sebatas kemampuan kita terhadap cinta sejati itu.

I. CINTA SEJATI MEMBUTUHKAN KESETIAAN

Kesetiaan itu tidak dapat dibuat-buat lo, ia akan berjalan dan teruji bersamaan dengan waktu. Kesetiaan juga tidak memerlukan pengawasan, artinmya seorang wabnita atau pria tidak perlu secara khusus membayar satpam untuk memata-matai pacarnya. Kesetiaan itu hanya dimiliki oleh orang yang sungguh-sungguh mencintai, tentunya did lam hal pacaran kesetiaan yang dibutuhkan hanya kepada satu orang tidak boleh lebih.

DR. Esther Lo Wu, seorang dosen tamu kami sewaktu mengajar pernah mengatakan bahwa ada tiga syarat yang harus dipenuhi tatkala seorang pria mau melamar anak perempuannya. Pertama, dia harus mengasihi Tuhan. selain mengasihi Tuhan dia juga harus mengasihi calon isterinya, sebab apa gunanya orang itu cinta Tuhan tetapi tidak mencintai kita. Yang ketiga dia harus "ABC",
American Born Chinese

Kesetiaan di dalam cinta sejati bahkan menembus ras, walaupun biasanya ortu sering merasa tidak senang akan hal ini, namun yang paling penting adalah tanggung jawab dan kesetiaan. Idealnya sih yang dituntut oleh umum agar memilih pacra itu pilihlah yang warna kulitnya ada kemiripan. Namun kenyataan di lapangan berbeda, kadang lingkungan juga sangat menentukan.

II. CINTA SEJATI MEBUTUHKAN PENGORBANAN

Konsep pengorbanan seseorang biasanya sangat bersifat materialistic, artinya ketika say berkorban, saya harus mendapatkan imbal bakliknya. Tidak ada orang yang mau berkorban lalu mendapatkan kesia-siaan. Demikian juga dengan pacar, hendaknya dari pengorbanan yang ada, sang pacar harus setia dan tetap mengasihi, kalau tidka ada imbalan itu, maka pacaran itu bakal buyar. Cinta yang sejati bukan hanya pada waktu menonton bersama, tertawa, hura-hura, tetapi pada waktu susah dan mengalami kesulitan.


II. CINTA MEMBUTUHKAN PENERIMAAN APA ADANYA

Tuntutan yang sangat perfek terhadap pasangannya juga dapat mengakibatkan bahwa pacaran itu menjadi suatu tekanan, walaupun sesungguhnya kita berharap pacara kita itu harus orang yang baik, semua itu ada waktunya. Dengan kata lain dibutuhkan kesabaran, sehingga pada saat ini kita dapat menerima pasangan kita apa adanya.

Seorang wanita pasti berhatrap kalau sang pacaranya akan menjadi lebih baik dari saat ini, perubahan itu harus terasa dan nyata, demikian juga sebaliknya. Kalau masalah penampilan (kecantikan), kekayaan itu adalah masuk urutan yang ke dua bahakan ke tiga atau tidak dipersoalkan. Yang penting penerimaan yang apa adanya. Nah kalau tidak ada kesetiaan untuk menerima pasangan apa adanya, tentu sulit untuk melanjutkan tingakt pacaran ini menuju pernikahan.


Tidak ada komentar: