Cerita hikmah
dalam kehidupan:
Tetangga yang
Berhutang
Suatu malam seorang istri gelisah
tidak bisa tidur. Karena malam semakin larut, akhirnya suaminya dengan khawatir
bertanya, “Ma, ada apa kok sudah larut malam begini belum tidur?”
Dengan lesu istrinya menjawab,
“Pa, Mama berhutang pada tetangga sebelah rumah dan besok sudah jatuh tempo
pembayaran. Tapi.... mama belum bisa bayar. Mama jadi gelisah Pa, tidak bisa
tidur.”
Dengan bijak suaminya berkata,
“Oh.. jadi itu masalahnya sudah mama tenang saja. Biar papa yang
menyelesaikan.”
Sang istri bingung dengan maksud
perkataan suaminya, namun setidaknya bebannya sudah sedikit berkurang karena
merasa terbantu oleh sang suami. Sementara itu, sang suami langsung membuka
jendela rumah yang menghadap ke rumah tetangganya sambil berteriak,
“Hooyyy... tetanggaaa...! istri
saya besok belum bisa bayar hutang, jadi jangan ditagih dulu yaa....!!!””
Setelah itu ia menutup kembali
jendela rumahnya sambil mengajak istrinya istrahat.
“Nah, sekarang sudah bers kan.
Mama bisa istirahat sekarang. Tetangga sebelah kan sekarang sudah tahu kalau
besok Mama belum bisa bayar hutang, jadi tidak akan ditagih. Sudah, Mama
sekarang istirahat yuuk...!”
Dengan lega istrinya pun
beristirahat. Kini, tetangga sebelah yang tidak bisa tidur karena piutangnya
besok belum bisa diterima.
Hikmah cerita
Ada pepatah mengatakan, “lempar
tangan sembunyi tangan”, Artinya orang yang tidak bertanggung jawab atas
perbuatannya. Begitu juga dengan mencari kambing hitam’ yang artinya
melemaparkan kesalahannya pada orang lain. Disadari, ataupun tidak, terkadang
kita melakukan perbuatan tercela tersaebut. Melemparkan perkara yang seharusnya
menjadi tanggung jawab kita kepada orang lain yang tidak seharusnya terlibat
adalah perbuatan pengecut,. Jika kita berani berbuat harus pula berani
bertanggung jawab. Tidak ada harga diri bago seorang pengecut.
Referensi:
Chalil
komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung:
Pustaka Madani. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar