Cerita hikmah
dalam kehidupan:
Abu Nawas dan
Pemilik Kebun
Suatu saat abu Nawas merasa
sangat lapar. Kala itu, kehidupannya memang sedang kritis. Saat yang sama,
tetangga sebelahnya memiliki kebun buah yang tengah lebat berbuah. Terbersitlah
dalam pikiran. Abu nawas untuk mencuri buah-buah milik tetangganya,.
Tsnpa berfikir panjang, dia
menaiki tangga dan melompat pagar tetangga sebelahnya. Setibanya di kebun buah
itu, ia langsung memanjat pohon dan memtik buah-buahan yang berada dekat dengan
tangannya. Namun, pada saat yang sama, tetangganya itu keluar dari rumah.
“Hai, Abu Nawas! Apa yang sedang
kau perbuat di kebunku?”
Dengan tergagap Abu Nawas
menjawab, “Mmm....begini pak, barusan terjadi angin kencang sehingga terlempar
ke kebun ini.”
“Lalu mengapa kau pegang
buah-buahan itu?”
“Umm,, ya, karena anginnya sangat
kencang hingga aku terpaksa berpegangan pada buah-buahan ini agar tidak terbawa
jauh oleh angin.”
“Lalu, kenapa buah-buahan itu
sebagian ada di dalam karung?”
“Umm... begini pak...mmm...baik,
ini dia yang saya belum tahu jawabannya pak!”
Hikmah cerita
Kisah Abu Nawas memberi pelajaran
kepada kita bahwa ketika satu kali berbohong maka akan terus melakukan
kebohongan berikutnya untuk menutupi kebohongan yang pertama. Oleh karena itu,
beerhati-hatilah agar lisan kita tidak sampai mengucapkan kebohongan. Jangan
sampai diri kita diikat oleh kebohngan yang ditutup-tutupi pada akhirnya akan
terbongkar juga.
Referensi:
Chalil
komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung:
Pustaka Madani. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar