Selasa, 03 November 2015

Cerita hikmah dalam kehidupan: Abu Nawas dan Unta Ajaib

Cerita hikmah dalam kehidupan:
Abu Nawas dan Unta Ajaib
Di jazirah Arab, sempat terdengar kabar adanya seekor unta ajaib milik Abu Nawas. Unta ini memang bukan unta biasa, karena ia tidak dijalankan dengan tali kekang seperti unta pada kebanyakan. Tapi, ucapkanlah “Alhamdulillah” maka unta ini pun akan berjalan. Lalu ucapkanlah “Subhanallah” maka unta ini pun akan berlari kencang, dan ucapkanlah “Astagfirullah” maka unta ini pun akan langsung berhenti.
Banyak orang sengaja menyempatkan diri datang ke kediaman abu nawas hanya sekedar untuk melihat langsung unta yang ajaib ini. Hingga suatu ktika seorang sahabat abu nawas hendak mencoba menunggangi unta ajaib ini. Karrna tterus-menerus di desak, akhrinya abu nawas mengabulkan. “tapi ingat yah, ucapkan Alhamdulillah untuk berjalan subhanallah untuk berlari dan Astagrifullah untuk berhenti.” Pesan abu Nawas kepada Shabatnya ini.
“berrss..” jawabsahabat Abu nawas, Puas..,
Kemudian, dikendarailah unta terasebut dengan berjalan pelan. Tapi, engtah mengapa di tengah perjalanan dia lupa cara menghentikan langkah kaki unta ajaib. Di tarik-tatiklah tali kekannya, tapi unta ini tetap berjalan dan tidak mau berhenti. Sahabt abu nawas ini mulai panik, mengucapkan Subhanallah.
Alhasil, bukannya unta berhenti berjalan, malah bertambah kencang jalannya sampai berlari menuju jurang. Dalam kepanitan, berbagai cara dan upaya dilakukan sahabat abu nAwas. Tapi, tentu saja semuanya sia-sia. Ketika jarak anatara jurang dengan unta ajaib tinggal selangkah lagi sahabat abu nawas ini hany bisa pasrah sambil tanpa senagaja meneriakkan Astagfirullah-
Aneh bin ajaib unta itu langsung berhenti berlari. Sahabat abu nawas yangsudah bermandikan keringat dingin sangat gembira hatinya karena berhasil selamat dari jurang. Lalu tanpa disadarinya, sambil mengelus dadanya ia berbisik , “Alhamdulillah”. Dan sesuai dengan kebiasaannya, unta ajaib itu langsung berjalan dan masuk ke dalam jurang.

Hikmah cerita
Pahamilah ilmunya sebelum melaksanakan suatu kegiatan.

Referensi:
Chalil komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung: Pustaka Madani. 2007.



Tidak ada komentar: