BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakng Masalah
Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan
manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif
dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari
gerakan yang menuju pada sesuatu arah. Adapun tujuan kemampuan adalah
pelaksanaan suatu tujuan-tujuan yang harus diartikan dalam suatu hubungan.
Misalnya, seseorang yang memiliki suatu benda, maka tujuannya bukan pada
bendanya, akan tetapi pada mempunyai benda itu”, yaitu berada dalam relasi
(hubungan), milik atas benda itu. Seseorang yang mempunyai tujuan untuk menjadi
sarjana, dengan dasar kemauan, ia belajar dengan tekun, walaupun mungkin juga
sambil bekerja. Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak
dan hasrat.
B. Rumusan Masaalah
1. Apa
pengertian konasi?
2. Bagaimana
bembagian gejala konasi?
3. Bagaimana
proses kemauan ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian konasi.
2.
Untuk mengetahui bembagian gejala
konasi.
3.
Untuk mengetahui proses kemauan.
D. Manfaat Penulisan
1.
Berguna
kepada masyarakat sebagai informasi yang dapat menambah wawasan khususnya bagi mahasiswa.
2.
Menambah khazanah ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kemauan ( Konasi )
Secara bahasa, kemauan dapat disamakan
dengan kehendak atau hasrat.
Secara
istilah, kekuatan yang sadar akan hidup dan menciptakana sesuatu yang
berdasarkan perasaan dan pikiran. Kemauan menurut Richard Dewey dan W.J Humber,
kemauan merupakan: (1) hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang
begitu kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai-nilai yang lain,
uang tidak sesuai dengan pencapaian tujuan; (2) berdasarkan pengetahuan
tentang, cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan; (3) dipengaruhi oleh
kecerdasan dan energy yang diperlukan untuk mencapai tujuan; (4) pengeluaran
energy yang sebenarnya dengan satu cara yang tepat untuk mencapai tujuan .
kemauan adalah dorongan dari dalam yang sadar, berdasar pertimbangan piker dan perasaan,
serta seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada
tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan hidup pribadinya.
Kemauan mempunyai peranan yang penting.
Demikianlah pepatah mengatakan : “where there
is will there is a way”, yang artinya di mana ada kemauan tentu ada jalan.
Sejauh-jauh usaha manusia dilakukan, manusia tidak mampu memastikan berhasil
atau tidaknya tujuan yang dicapai. Kemauan adalah dorongan kehendak yang
terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan
akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaksanaan akal dan wawasan, di samping
juga ada control dan persetujuan dari pusat kepribadian.
B. Pembagian Gejala Konasi
Para penulis
Psikologi pada umumnya meninjau pada hakikatnya sumber timbulnya kemaun dalam 2
katagori. Bagi yang condong pada hakikat fisik melahirkan teori yang bercorak
"biologis" sedang para ahli yang condong pada hakekat psikis,
melahirkan teori yang bercorak Psikologis.
1.
Konasi (hasrat) yang berpusat pada
kejasmaniah
Gejala hasrat ini berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang berpusat pada kejasmanian. Di antara gejala hasrat ini ada yang terdapat pada
tumbuh-tumbuhan, binatang maupun manusia.
a.
Tropisme: adalah peristiwa yang
menyebabkan timbulnya gerak kearah tertentu. Gejala tropisme ini nampak dalam
hidup vegetatip dan animal. Tropisme terjadi kalau terdapat perangsang dari
luar semata-semata, jadi tidak ada pendorong dari dalam.
b.
Refleks
Reflek
adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang dan
berlangsung diluar kemampuan.
c.
Instink
Instink
yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir, tanpa latihan
sebelumnya, namun terarah pada tujuan dan dorongan nafsu-nafsu tertentu, tidak
disadari dan berlangsung secara mekanis.
Contoh : Seekor burung selalu
membuat sarangnya selalu dengan cara yang sama, Seekor Harimau yang mengintai
dan menerkam mangsanya dengan cara yang sama.
d.
Automatisme
Gejala-gejala
yang menimbulkan gerak-gerak yang terselenggara dengan sendirinya.
Macam-macam
Automatisme:
1)
Automatisme Asli: ialah gerak
Automatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat, contoh: gerak jantung,
paru-paru dll.
2)
Automatisme Latihan: ialah
gerakan-gerakan yang berjalan secara automatis karena seringnya gerakan itu
diulang. Contoh berjalan, berbicra, bersepeda dll.
e.
Kebisaan
Kebiasaan
adalah tingkah laku yang sudah distabilkan, yang mana kebutuhan-kebutuhan
tertentu mendapat kepuasan karenanya. Disini reflek biasanya berperan dalam
pembentukan kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu berlangsung secara
automatis, namun sewaktu-waktu pikiran dan kesadaran bisa difungsikan untuk
memberikan pengarahan baru bagi pembentukan kebiasaan baru.
f.
Nafsu
Dorongan
yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan bertindak untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu.
Macam-macam
Nafsu:
Nafsu
Individual (perseorangan) misalnya nafsu makan, nafsu bermain, nafsu merusak,
nafsu berkuasa dll.
Nafsu Sosial
(kemasyarakatan) misalnya: nafsu kawin, nafsu berkumpul dengan orang lain,
nafsu mencari ilmu dll.
g.
Kecenderungan
Ialah hasrat
atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek konkrit, dan selalu muncul
berulangkli. Paulhan,seorang psikologi prancis membagi kecenderungan menjadi
beberapa golongan:
1)
Kecenderungan Vital (hayat),
misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll.
2)
Kecenderungan Perseorangan
(egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll.
3)
Kecenderungan Sosial, misalnya
persahabatan, kerukunan, bergotong royong dll.
4)
Kecenderungan Abstrak:
5)
Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya
gemar mengabdi pada tuhan, patuh, bertanggung jawab dll
6)
Kecenderungan Abstrk Negative,
misalnya: bohong, munafik, menipu dll.
h.
Keinginan
Yaitu nafsu
yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan sudah
menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu akan
terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu itu
disebut keinginan.
Mislnya
nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan
menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari
keinginan adalah keseganan.
2.
Konasi (hasrat) yang berpusat pada
psikologi atau perbuatan kemauan
Kemaun
adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan
dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaakan
akal dan wawasaan, di samping juga ada control dan persetujuan dari pusat
kepribadian. Maka kemauan lebih tinggi tingkatannya daripada instink, reflek,
automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecerendungan.
Cirri-ciri
kemauan :
a.
Gejala Kemauan merupakan dorongan
dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia.
b.
Gejala Kemauan berhubungan erat
dengan satu tujuan. Kemauan mendorong timbulnya perhatian dan minat, serta
merndorong gerak aktifitas kearah tercapainya tujuan.
c.
Gejala Kemauan sebagai pendorong
timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas pertimbangan, baik
pertimbangan akal atau pikiran, yang menentukan benar salahnya perbuatan
kemauan maupun pertimbangan perasaan yang menentukan baik buruknya atau halus
tidaknya perbuatan kemauan.
d.
Dalam Kemauan tidak hanya terdapat
pertimbangan pikir dan perasaan saja, melainkan seluruh pribadi memberikan
pertimbangan, memberikan pengaruh dan memberikan corak pada perbuatan kemauan.
e.
Pada perbuatan kemauan bukanlah
tindakan yang bersifat kebetulan, melinkan tindakan yang di sengaja dan terarah
pada tercapainya suatu tujuan.
f.
Kemuan menjadi pemersatu dari semua
tingkah laku manusia dan mengkoordinasikan segenap fungsi kejiwaan menjadi
bentuk kerjasama yang supel harmonis.
Hal-hal yang mempengaruhi kemuan:
- Keadaan
Fisik: adalah pengaruh yang berhubungan dengan kondisi jasmani, yakni;
sanggup tidaknya, kuat tidaknya untuk melaksankan keputusan kemauan.
- Keadaan
materi: yaitu bahan-bahan, syarat-syarat dan alat-alat yang digunakan
untuk melaksankn keputusan kemauan.
- Keadaan
Milieu (lingkungan), apakah lingkungan itu sesuai untuk melakukan kemauan
itu.
- Kata
Hati adalah pemegang peranan samangat penting dalam melaksankan kemauan,
karena keputusan hati dapat mengalahkan pertimbangan-pertimbangan yang
lain.
C. Proses Kemauan
Proses kemauan menurut Meuman:
1.
Adanya motif
(alasan)
Jika orang akan melakukan sesuatu, sebelum berbuat terlebih dahulu
tertanam alasan dalam hatinya. Karena tanpa alasan tertentu orang tidak akan
melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, dan kalaupun jadi berbuat kemungkinan
besar perbuatannya itu tidak menentu arahnya.
Asal mula timbulnya motif
a.
Adanya jenis
motif yang dibawa sejak lahir misalnya; motiv untuk makan, minum, dan
berpakaian.
b.
Motif yang ditanamkan pada seseorang dengan sengaja
yang merupakan latihan-latihan atau kebiasaan atau pengalaman hidup. Misalnya;
kebersihan, kesehatan, kesopanan dan yang lain.
Fungsi-fungsi motif
a.
Sebagai
penyeleksi perbuatan manusia
b.
Motif kearah
tujuan
c.
Motif sebagai
pendorong manusia agar terpenuhi kebutuhannya
d.
Segala tingkah
laku yang bertujuan berpangkal pada motif
Sifat-sifat
motif
a.
Motif bersifat
tetap ( tidak berubah, misalnya motiv untuk bergaul). Motif ini selamanya tetap
ada, hanya cara pelaksanaanya yang berbeda.
b.
Motif selamanya
subjektif. Jika ditinjau dari fungsinya sebagai alasan tersebut, maka alasan
suatu perbuatan itu bersifat subjektif. Pengaruh-pengaruh dari luar mungkin
ada, tetapi alasan dari suatu perbuatan selalu berhubungan erat dengan pribadi
seseorang yang mempunyai alasan itu.
Macam-macam motif
a.
Motif yang
bersifat vital
Yakni motif yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan organis,
misalnya bernafas, makan, minum, istrht dan yang lain.
b.
Motif yang
bersifat rohani
Yakni motif yang berhubungan dengan dunia luar, misalnya hubungan
sesame manusia dengan lingkungannya.
2.
Saat
mempertimbangkan motif-motif
Hidup manusia memiliki banyak motif, tiap-tiap motif mempunyai
tujuan. Karena banyaknya motif-motiv kemudian timbullah saat mempertimbangkan
motif-motif itu, motif manakah yang akan diambil dan manakah yang akan
ditinggalkan. Pada saat ini timbul pertentangan motif karena manusia tidak
dapat melayani berbagai motif sekaligus, dan pada suatu saat timbul suatu
sikap, motif mana yang akan itentukan sebagai alasan dari perbuatan yang akan
dijelaskan, masa ini merupakan saat persiapan untuk melakukan perbuatan.
Dalam masa persiapan orang mulai mengukur kemungkinan-kemungkinan
yang akan ditempuh. Kemungkinan tersebut berhubungan dengan berbagai faktor;
a.
Hal-hal dari
luar dirinya seperti; dapat tidaknya tujuan itu dicapai, faktor apakah yang
mungkin membantu dan mungkin merintangi
b.
Hal-hal yang
ada pada dirinya sendiri seperti; kemampuan kecakapan dan pengalaman.
3.
Saat memilih
Memilih bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena memilih berarti
menentukan salah satu yang banyak hal yang mempunyai banyak arti. Semakin
tinggi nilai tujuan yang akan dicapai, makin sungguh-sungguh dan makin lama
dalam menentukan pilihan. Memilih bukan hanya sekedar mengambil salah satu
banyak hal yang perlu dipilih. Dan memilih dilakukan setelah mempertimbangkan
motif yang sebaik-baiknya dengan mengingat kemungkinan terkesannya suatu tujuan
serta baik buruknya, untung dan ruginya.
4.
Memutuskan
Memutuskan merupakan
langkah terakhir setelah pertimbangan motif dan pertimbangan pemilihan
berlagsung. Lama tidaknya pertimbangan terebut tergantung pada tingkatan
masalahnya dan tingkat pribadinya.
Keputusan akan
diikiuti tindakan nyata yang bertanggung jawab. Bagaimanapun tindakan kemauan
sebagai kelanjutan dari keputusan harus dipertanggung jawabkan akibatnya.
Inilah yang memberikan kesukaran pada pemilih pada saat memilih dan saat-saat
memutuskan. Setelah segala pertimbangan dilakukan, keputusan kemauan diambil
berdasarkan pertimbangan yang terkuat. Dalam keputusan kemauan seolah-olah
terdapat suatu pengakuan, alasan manakah yang terkuat, alasan apakah yang akan
dituntut, dan apa yang harus dipertimbangkan.
5. Melaksanakan keputusan kemauan
“Keputusan memilih”
sebenarnya terletak pada perbuatan kemauan, artinya keputusan kemauan itu tentu
diiringi dengan tindakan kemauan. Kalau keputusan kemauan itu tidak diiringi
dengan perbuatan kemauan akan sia-sialah proses sebelumnya kalau hanya berhenti
pada keputusan kemauan saja, niscaya tujuan kemauan tidak akan tercapai.
Kalau keputusan
kemauan sudah dilaksanakan dalam perbuatan kemauan, maka berakhirlah proses
kemauan.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
1.
Secara bahasa, kemauan dapat
disamakan dengan kehendak atau hasrat. Secara istilah, kekuatan yang sadar akan
hidup dan menciptakana sesuatu yang berdasarkan perasaan dan pikiran.
2.
Pembagian gejala konasi terdiri
dari
a. Konasi
(hasrat) yang berpusat pada kejasmaniah
b. Konasi
(hasrat) yang berpusat pada psikologi atau perbuatan kemauan
3. Proses
kemauan
a.
Adanya motif
(alasan)
b.
Saat
mempertimbangkan motif-motif
c.
Saat memilih
d.
Memutuskan
B.
Saran
Konasi merupakan kekuatan yang sadar akan hidup dan menciptakan
sesuatu yang berdasarkan perasaan dan pikiran. Maka dari itu kami kelompok 4
merekomendasikan Sebelum menetapkan sesuatu harus diketahui alasan terkuat dari
penetapan kemauan. Karena bagaimanapun juga hasil penetapan keputusan tersebut
harus di pertanggung jawabkan keputusannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, Drs. H.
Abu. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2003
Rahmat, Drs. Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar