Cerita hikmah
dalam kehidupan:
Alif
Alkisah seorang kakek yang
berumur 70 tahun baru saja pulang dari Tanah Suci guna menunaikanibadah haji.
Rupanya, iman kakek ini begitu tergugah dengan kekhusyukan ibadah di Tanah
Suci. Awalnya, selama ini ia tidak bisa membaca Al-Quran dan malas untuk
belajar. Sepulang dari tanag suci, kakek ini kemudian bertekad untuk belajar
membaca Al-Quran kepada seorang uztaz ddi sebuah masjid. Namun, karena usianya,
kakek ini mengalami kesulitan dalam menghafal huruf-huruf hijaiyah. Baru saja
beralih ke rumah Ba, huruf Alif sudah lupa seperti apa bentuknya. Diulang lagi
ke huruf Alif, hurud Ba sudah tidak diingatnya lagi.
Akhirnya, sanag ustaz yang hampir
putus asa berkata, “Kakek pokoknya ingat saja, Alif itu lurus berdiri tegak. Jadi,
kalau kakek menemukan bentuk lurus berdiri tegak itu Alif. Ingat ya, lurus
berdiri tegak itu Alif. Lurus berdiri tegak, Alif. Ingat ya kak, jangan lupa,
lurus berdiri tegak!”
Kakek yang bersemangat ini
manggut-manggut tanda mengerti. Sambil melangkah pulang, kakek ini dengan
khusyuk terus menghafal dalam hatinya.
“Lurus berdiri tegak...
Alif...Lurus bediri tegak..Alif... lurus berdiri tegak... aduk!!!”
Kakek ini tiba-tiba mengaduh.
Rupanya karena tengah berkonsentrasi, kakek ini tidak melihat ada tiang listrik
di depannya yang lurus berdiri tegak hingga langsung ditabrak dan membuatnya
kaget. Dalam, kesakitan sambil memegang kepalanya yang benjol, kakek ini pun
beristigfar.
“Ya Allah, siapa ini yang pasang
Alif sembarangan?!”
Hikmah Cerita:
Saudaraku, semangat belajar
hendaklah dimulai sejak kecil karena jika usia sudah menginjak tua, otak kita
akan menurun kemampuannya hingga sulit untuk mengingat. Bahkan boleh jadi,
belajar di usia tua ibarat, melukis di atas air, sungguh pekerjaan yang sangat
berat.
Apalagi Rasulullah saw, pernah
bersabda, “Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan
mengamalkannya.” Oleh karena itu, mulainlah kita mempelajari Al-Quran sejak
dini. Jangan pernah ditunda-tunda lagi. Tumbuhkan semangat belajar terhadap
apapun juga yang bermanfaat karena jika memiliki ilmu, ilmu itulah yang akan
menjaga kita.
Referensi:
Chalil
komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung:
Pustaka Madani. 2007.
Alif
Alkisah seorang kakek yang
berumur 70 tahun baru saja pulang dari Tanah Suci guna menunaikanibadah haji.
Rupanya, iman kakek ini begitu tergugah dengan kekhusyukan ibadah di Tanah
Suci. Awalnya, selama ini ia tidak bisa membaca Al-Quran dan malas untuk
belajar. Sepulang dari tanag suci, kakek ini kemudian bertekad untuk belajar
membaca Al-Quran kepada seorang uztaz ddi sebuah masjid. Namun, karena usianya,
kakek ini mengalami kesulitan dalam menghafal huruf-huruf hijaiyah. Baru saja
beralih ke rumah Ba, huruf Alif sudah lupa seperti apa bentuknya. Diulang lagi
ke huruf Alif, hurud Ba sudah tidak diingatnya lagi.
Akhirnya, sanag ustaz yang hampir
putus asa berkata, “Kakek pokoknya ingat saja, Alif itu lurus berdiri tegak. Jadi,
kalau kakek menemukan bentuk lurus berdiri tegak itu Alif. Ingat ya, lurus
berdiri tegak itu Alif. Lurus berdiri tegak, Alif. Ingat ya kak, jangan lupa,
lurus berdiri tegak!”
Kakek yang bersemangat ini
manggut-manggut tanda mengerti. Sambil melangkah pulang, kakek ini dengan
khusyuk terus menghafal dalam hatinya.
“Lurus berdiri tegak...
Alif...Lurus bediri tegak..Alif... lurus berdiri tegak... aduk!!!”
Kakek ini tiba-tiba mengaduh.
Rupanya karena tengah berkonsentrasi, kakek ini tidak melihat ada tiang listrik
di depannya yang lurus berdiri tegak hingga langsung ditabrak dan membuatnya
kaget. Dalam, kesakitan sambil memegang kepalanya yang benjol, kakek ini pun
beristigfar.
“Ya Allah, siapa ini yang pasang
Alif sembarangan?!”
Hikmah Cerita:
Saudaraku, semangat belajar
hendaklah dimulai sejak kecil karena jika usia sudah menginjak tua, otak kita
akan menurun kemampuannya hingga sulit untuk mengingat. Bahkan boleh jadi,
belajar di usia tua ibarat, melukis di atas air, sungguh pekerjaan yang sangat
berat.
Apalagi Rasulullah saw, pernah
bersabda, “Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan
mengamalkannya.” Oleh karena itu, mulainlah kita mempelajari Al-Quran sejak
dini. Jangan pernah ditunda-tunda lagi. Tumbuhkan semangat belajar terhadap
apapun juga yang bermanfaat karena jika memiliki ilmu, ilmu itulah yang akan
menjaga kita.
Referensi:
Chalil
komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung:
Pustaka Madani. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar