Cerita hikmah
dalam kehidupan:
Benteng Dunia
Suatu ketika seorang petapa turun
dari gunung berkelana melewati beberapa desa. Di desa pertama, dia melihat
sebuah rumah kosong yang penuh dengan emas. Kemudian, iblis menggodanya, “Ayo
curi! Itulah akan membuatmu menjadi kaya!” tapi, si petapa menjawab, “Tidak,
sebab rumahku sangat dekat!”
Di desa kedua, petapa itu melihat
seorang wanita penghibursedang duduk di atas sebuah batu sambil tersenyum
menggoda. Iblis lalu membujuknya, “Ayo dekati!” itulah yang akan menyenangkan
tubuhmu!” Tapi, si petapa menjawab, “Tidak, sebab rumahku sangat dekat!”
Di desa ketiga, petapa itu
melihat perselisihan antara dua kelompok. Kemudian, petapa itu diminta untuk
menjadi saksi atas mereka. Iblis kembali menggodanya, “Ayo dusta! Tidak ada
kerugian bagimu kalau pun engkau berdusta atas mereka!” Tapi si petapa
menjawab, “tidak, seab rumahku sangat dekat!”
Begitu seterusnya smpai desa ke
seratus hingga membuat iblis heran, katanya, “Engkau selalu menolak godaanku
dan mengatakan kalu rumahmu sangat dekat. Taipi, aku sudah mengikutimu sampai
desaa keseratus dan engkau masih juga berkelana. Sesungguhnya di mana rumahmu?”
Lalu, petapa itu menjawab,
“Ketahuilah, rumahku adlah kubur dan gerbangnya adalah kematian. Aku katakan
dia sangat dekat karena aku tidak pernah tahu kapan aku akan masuk ke dalam
rumahku itu. Boleh jadi saat aku berbuat dosa, kematian datang menjemput. Oelh
karena itu, aku selalu ingat kematian, dan takut untuk mengikuti godaanmu.”
Hikmah cerita:
Iamam Ghazali pernah bertanya
kepada para muridnya, “Apakah yang paling dekat dalam hidup ini?” ternyata
jawabnya adalah kematian karena kita tidak pernah tahu kapan kematian itu
datang. Tidak ada yang bisa menjaminkalau diri kita masih hidup besok pagi,
atau bahkan 5 menit ke depan. Kematian datangnya tiba-tiba dan tanpa permisi.
Tidak sedikit orang yang meninggal di atas perut pelacur saat sedang berzina,
meninggal saat minum-minuman keras, dan saat mengkonsumsi narkoba. Naudzubillahi
minzalik.!
Rasulullah saw bersabda, “Orang
yang paling cerdas adalah orang yang selalu mengingat akan kematian.” Mengapa?
Karena ingat pada kematian inilah yang akan membuat seseorang takut untuk
berbuat dosa. Inilah benteng di dunia dari berbuat dosa karena takut jika
kematian ternyata datang menjemput driinya saat ia sedang berbuat dosa,.
Seperti cerita petapa tersebut yang enggan mengikuti godaan iblis karena dia
tahu bahwa malaikat Izrail (malaikat kematian) senatiasa mengintai dirinya, dia
pun senatiasa menjaga dirinya dari berbuat dosa.
Referensi:
Chalil
komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung:
Pustaka Madani. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar