Selasa, 03 November 2015

Cerita Hikmah dalam Kehidupan: Kisah Balon Hitam

Cerita Hikmah dalam Kehidupan:
Kisah Balon Hitam
Di balik pintu gerbang sekolah, ada seorang anak berkulit hitam (negro) yang bersembunyi. Pandangannya menyeruak ke arah beberapa anak berkulit putih yang tengah membeli balon. Setelah mereka pergi, anak kecil berkulit hitam ini mendekati penjual balon. Ketika dekat, ia berkata , “Pak, bolehkah saya bertanya sesuatu kepada Bapak?”
“Tentu saja boleh. Hal apakah yang ingin kau tanyakan?” jawab penjual balon itu ramah.
Agak malu-malu dan takut, dia bertanya, “Pak, Saya ingin tahu, adakah balon berwarna hitam bisa terbang?”
Penjual balon tersenyum mendengar pertanyaannya yang sangat menyentuh hati. Dengan arif lalu ia menjawab.
“Nak, ketahuilah, balon bisa terbang bukan karena warnanya, melainkan karena isinya.
Apa pun warnanya, jika balon diisi udara maka ia dapat terbang.”
Anak kecil berkulit hitam ini manggut-manggut mendengar jawaban penjualan balon. Ia mengucapkan terima kasih lalu pergi dengan perasaan gembira. Beberapa tahun kemudian, anak ini menjadi dewasa dan kini ia tercatat sebagai orang berkulit hitam pertama yang menjadi hakim di Amerika Serikat.

Hikmah cerita
1.      Dalam keseharian, kita sering melihat orang lain hanya dari fisiknya semata. Orang cantik senang dengan yang cantik lagi. Orang kaya senang bergaul dengan yang kaya lagi. Orang berpangkat senang bergaul dengan yang berpangkat lagi. Itulah kebiasaan buruk yang sering dilakukan. Padahal, baik kecantikkan, kekayaan, maupun kekuasaan bukanlah ukuran kemuliaan seseorang. Demi Allah, itu semua tidak akan abadi. Akan tetapi, hati yang baik dan bersih itulah harta yang sesungguhnya.
2.      Jangan pernah melihat orang lain hanya dari fisik saja. Bersihkan hati ini dari prasangka. Orang yang dianggap remeh, boleh jadi di hadapan Allah justru lebih mulia. Sebagaimana yang difirmankan Allah swt. Bahwa takwa itulah yang menjadi ukuran kemuliaan seseorang.
3.      Kepandaian pun tidak tergantung dari fisik. Anak kecil berkulit hitam tadi telah mendobrak keyakinan orang Amerika yang menganggap orang berkulit hitam hanya mampu menjadi orang rendahan. Ingatlah, segala sesuatu itu tergantung dari isinya. Walaupun secara fisik baik, tetapi jika hati busuk maka itulah kesia-siaan.


Referensi:
Chalil komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung: Pustaka Madani. 2007.


Tidak ada komentar: