KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Kelainan Jiwa.”
Shalawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi
besar Muhammad SAW. Yang mana beliau telah memberikan kita petunjuk
kepada jalan yang benar.
Tak
lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku Dosen kami dalam
pembelajaran mata kuliah Psikologi Umum, juga kepada semua teman-teman yang
telah memberikan dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan
terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
serta menjadi tambahan informasi mengenai
“Kelainan Jiwa” bagi
para pembaca.
Kami
menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini.
Demikian
makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan hanya kepada Allah-lah kita
berlindung dan mengharapkan taufiq serta hidayahnya. Amin
Ya Rabbal Almin....
Wallahul Muwafieq ilaa Aqwamith
Thorieq
Wassalamu ‘alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Watampone, 21 Juni 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
SAMPUL
KATA
PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar
Belakang Masalah ........................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan
Penulisan ....................................................................................................... 2
D. Manfaat
Penulisan .................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. Pengertian
Kelainan/Gangguan Jiwa .......................................................................... 3
B. Penyebab
Umum Kelainan Jiwa ................................................................................ 7
C. Tanda
dan Gejala Kelainan Jiwa ............................................................................... 9
D. Macam-macam
Kelainan Jiwa .................................................................................. 10
BAB
III PENUTUP ........................................................................................................... 11
A. Simpulan
.................................................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang Masalah
Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun semakin bertambah.
Sedikitnya 20% penduduk dewasa Indonesia saat ini menderita gangguan jiwa,
dengan 4 jenis penyakit langsung yang ditimbulkannya yaitu depresi, penggunaan
alkohol, gangguan bipolar, dan skizoprenia. Sementara WHO mengatakan gangguan jiwa di
seluruh dunia telah menjadi masalah serius. Pada 2001 terdapat 450 juta orang
dewasa yang mengalami gangguan jiwa. Pasien dengan ganguan jiwa dapat melakukan
hal-hal yang membahayakan dirinya ataupun orang lain disekitarnya, hal tersebut
dikelompokkan dalam kegawat daruratan psikiatrik, dimana gaduh gelisah
merupakan salah satu bagiannya.
Solomon (1971) menganggap bahwa pasien serupa ini
harus segera ditolong, karena tindakan yang tepat ini akan sangat bermanfaat
tidak saja bagi pasien karena ia menjadi lebih tenang, tapi juga akan
memberikan suasana yang lebih baik bagi keluarga atau teman terdekatnya.
Keadaan gaduh gelisah bukanlah merupakan diagnosis
tersendiri dalam psikiatri, dan keadaan ini dapat diakibatkan oleh
bermacam-macam penyebab dan harus ditentukan tiap kali pada setiap pasien.
Biasanya gaduh gelisah ini merupakan manifestasi dari Psikosa (baik psikosa
yang disebabkan oleh gangguan otak organik, maupun psikosa fungsional seperti
skizofrenia, psikosa afektif, psikosa paranoid maupun psikosa reaktif), tapi
tidak jarang gangguan psikiatrik lain pun mempunyai gambaran yang serupa. Oleh
karena itu, untuk lebih mengetahui tentang kelainan/gangguan jiwa, terlebih
dahulu kita mengetahui pengertian kelainan/gangguan jiwa itu
sendiri, penyebab umum kelainan jiwa,
tanda dan gejala gangguan jiwa, dan macam-macam kelainan jiwa.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian kelainan/gangguan jiwa?
2.
Apa penyebab umum kelainan jiwa?
3.
Bagaimana tanda dan gejala gangguan
jiwa?
4.
Apa macam-macam kelainan jiwa?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian
kelainan/gangguan jiwa.
2.
Untuk mengetahui penyebab umum
kelainan jiwa.
3.
Untuk mengetahui tanda dan gejala
gangguan jiwa.
4.
Untuk mengetahui macam-macam kelainan
jiwa.
D. Manfaat Penulisan
Bagi Pembaca,
dapat memberi informasi dan menambah wawasan tentang
kelainan/gangguan jiwa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelainan/Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya
kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu
menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan.
Gangguan jiwa atau mental illness adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh
seseorang karena hubungannya dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya
tentang kehidupan dan sikapnya terhadap dirinya sendiri-sendiri (Djamaludin,
2001).
Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive), kemauan
(volition), emosi (affective), tindakan (psychomotor). (Yosep, 2007).
B. Penyebab Umum Kelainan/Gangguan Jiwa
Penyebab gangguan jiwa itu bermacam-macam ada yang bersumber dari
berhubungan dengan orang lain yang tidak memuaskan seperti diperlakukan tidak
adil, diperlakukan semena-mena, cinta tidak terbatas, kehilangan seseorang yang
dicintai, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain.
Umumnya sebab-sebab gangguan jiwa menurut Santrock (1999) dibedakan atas :
1. Sebab-sebab jasmaniah/ biologis
a. Keturunan
Peran yang pasti sebagai penyebab belum jelas, mungkin terbatas dalam
mengakibatkan kepekaan untuk mengalami gangguan jiwa tapi hal tersebut sangat
ditunjang dengan factor lingkungan kejiwaan yang tidak sehat.
b.
Jasmaniah
Beberapa penyelidik berpendapat bentuk tubuh seorang berhubungan dengan
gangguan jiwa tertentu, Misalnya yang bertubuh gemuk/endoform cenderung
menderita psikosa manik depresif, Sedang yang kurus/ectoform cenderung menjadi
skizofrenia.
c. Temperamen
Orang yang terlalu peka/ sensitif biasanya
mempunyai masalah kejiwaan dan ketegangan yang memiliki kecenderungan mengalami
gangguan jiwa.
d. Penyakit dan cedera tubuh
Penyakit-penyakit tertentu misalnya penyakit jantung, kanker dan
sebagainya, mungkin menyebabkan merasa murung dan sedih. Demikian pula
cedera/cacat tubuh tertentu dapat menyebabkan rasa rendah diri.
2. Sebab Psikologik
Bermacam pengalaman frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan
mewarnai sikap, kebiasaan dan sifatnya dikemudian hari. Hidup seorang manusia
dapat dibagi atas 7 masa dan pada keadaan tertentu dapat mendukung terjadinya
gangguan jiwa.
a.
Masa bayi
Yang dimaksud masa bayi adalah menjelang usia 2 – 3 tahun, dasar
perkembangan yang dibentuk pada masa tersebut adalah sosialisasi dan pada masa
ini. Cinta dan kasih sayang ibu akan memberikan rasa hangat/ aman bagi bayi dan
dikemudian hari menyebabkan kepribadian yang hangat, terbuka dan bersahabat.
Sebaliknya, sikap ibu yang dingin acuh tak acuh bahkan menolak dikemudian hari
akan berkembang kepribadian yang bersifat menolak dan menentang terhadap
lingkungan. Sebaiknya dilakukan dengan tenang, hangat yang akan memberi rasa
aman dan terlindungi, sebaliknya, pemberian yang kaku, keras dan tergesa-gesa
akan menimbulkan rasa cemas dan tekanan.
b.
Masa anak pra
sekolah (antara 2 sampai 7 tahun)
Pada usia ini sosialisasi mulai dijalankan dan telah tumbuh disiplin dan
otoritas. Penolakan orang tua pada masa ini, yang mendalam atau ringan, akan
menimbulkan rasa tidak aman dan ia akan mengembangkan cara penyesuaian yang
salah, dia mungkin menurut, menarik diri atau malah menentang dan memberontak.
Anak yang tidak mendapat kasih sayang, tidak dapat menghayati disiplin, tak ada
panutan, pertengkaran dan keributan membingungkan dan menimbulkan rasa cemas
serta rasa tidak aman. Hal-hal ini merupakan dasar yang kuat untuk timbulnya
tuntutan tingkah laku dan gangguan kepribadian pada anak dikemudian hari.
c.
Masa Anak sekolah
Masa ini ditandai oleh pertumbuhan jasmaniah dan intelektual yang pesat.
Pada masa ini, anak mulai memperluas lingkungan pergaulannya. Keluar dari
batas-batas keluarga. Kekurangan atau cacat jasmaniah dapat menimbulkan
gangguan penyesuaian diri. Dalam hal ini sikap lingkungan sangat berpengaruh,
anak mungkin menjadi rendah diri atau sebaliknya melakukan kompensasi yang
positif atau kompensasi negatif. Sekolah adalah tempat yang baik untuk seorang
anak mengembangkan kemampuan bergaul dan memperluas sosialisasi,menguji
kemampuan, dituntut prestasi, mengekang atau memaksakan kehendaknya meskipun
tak disukai oleh si anak.
d. Masa Remaja
Secara jasmaniah, pada masa ini terjadi perubahan-perubahan yang penting
yaitu timbulnya tanda-tanda sekunder (ciri-ciri diri kewanitaan atau
kelaki-lakian) Sedang secara kejiwaan, pada masa ini terjadi pergolakan-
pergolakan yang hebat. Pada masa ini, seorang remaja mulai dewasa mencoba kemampuannya,
di suatu pihak ia merasa sudah dewasa (hak-hak seperti orang dewasa), sedang di
lain pihak belum sanggup dan belum ingin menerima tanggung
jawab atas semua
perbuatannya. Egosentris bersifat menentang terhadap otoritas, senang
berkelompok, idealis adalah sifat-sifat yang sering terlihat. Suatu lingkungan
yang baik dan penuh pengertian akan sangat membantu proses kematangan
kepribadian di usia remaja.
e. Masa Dewasa muda
Seorang yang melalui masa-masa sebelumnya dengan aman dan bahagia akan cukup
memiliki kesanggupan dan kepercayaan diri dan umumnya ia akan berhasil
mengatasi kesulitan-kesulitan pada masa ini. Sebaliknya yang mengalami banyak
gangguan pada masa sebelumnya, bila mengalami masalah pada masa ini mungkin
akan mengalami gangguan jiwa.
f. Masa dewasa tua
Sebagai patokan masa ini dicapai kalau status pekerjaan dan sosial
seseorang sudah mantap. Sebagian orang berpendapat perubahan ini sebagai
masalah ringan seperti rendah diri. pesimis. Keluhan psikomatik sampai berat
seperti murung, kesedihan yang mendalam disertai kegelisahan hebat dan mungkin
usaha bunuh diri.
g. Masa Tua
Ada dua hal yang penting yang perlu diperhatikan pada masa ini Berkurangnya
daya tanggap, daya ingat, berkurangnya daya belajar, kemampuan jasmaniah dan
kemampuan social ekonomi menimbulkan rasa cemas dan rasa tidak aman serta
sering mengakibatkan kesalah pahaman orang tua terhadap orang di lingkungannya.
Perasaan terasing karena kehilangan teman sebaya keterbatasan gerak dapat
menimbulkan kesulitan emosional yang cukup hebat.
3. Sebab Sosio Kultural
Kebudayaan
secara teknis adalah ide atau tingkah laku yang dapat dilihat maupun yang tidak
terlihat. Faktor budaya bukan merupakan penyebab langsung menimbulkan gangguan
jiwa, biasanya terbatas menentukan“warna”gejala-gejala. Disamping mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
kepribadian seseorang misalnya melalui aturan-aturan kebiasaan yang berlaku
dalam kebudayaan tersebut.
Menurut Santrock (1999) Beberapa faktor-faktor kebudayaan tersebut :
a. Cara-cara membesarkan anak
Cara-cara membesarkan anak yang kaku dan otoriter ,hubungan orang tua anak
menjadi kaku dan tidak hangat. Anak-anak setelah dewasa mungkin bersifat sangat
agresif atau pendiam dan tidak suka bergaul atau justru menjadi penurut yang
berlebihan.
b. Sistem Nilai
Perbedaan sistem nilai moral dan etika antara kebudayaan yang satu dengan
yang lain, antara masa lalu dengan sekarang sering menimbulkan masalah-masalah
kejiwaan. Begitu pula perbedaan moral yang diajarkan di rumah/sekolah dengan
yang dipraktekkan di masyarakat sehari-hari.
c. Kepincangan antar keinginan dengan
kenyataan yang ada
Iklan-iklan di radio, televisi. Surat kabar, film dan lain-lain menimbulkan
bayangan-bayangan yang menyilaukan tentang kehidupan modern yang mungkin jauh
dari kenyataan hidup sehari-hari. Akibat rasa kecewa yang timbul, seseorang
mencoba mengatasinya dengan khayalan atau melakukan sesuatu yang merugikan
masyarakat.
d. Ketegangan akibat faktor ekonomi dan
kemajuan teknologi
Dalam masyarakat modern kebutuhan dan persaingan makin meningkat dan makin
ketat untuk meningkatkan ekonomi hasil-hasil teknologi modern. Memacu orang
untuk bekerja lebih keras agar dapat memilikinya. Jumlah orang yang ingin
bekerja lebih besar dari kebutuhan sehingga pengangguran meningkat, demikian
pula urbanisasi meningkat, mengakibatkan upah menjadi rendah. Faktor-faktor
gaji yang rendah, perumahan yang buruk, waktu istirahat dan
berkumpul dengan
keluarga sangat terbatas dan sebagainya merupakan sebagian mengakibatkan
perkembangan kepribadian yang abnormal.
e. Perpindahan kesatuan keluarga
Khusus untuk anak yang sedang berkembang kepribadiannya,
perubahan-perubahan lingkungan (kebudayaan dan pergaulan), sangat cukup
mengganggu.
f.
Masalah golongan
minoritas
Tekanan-tekanan perasaan yang dialami golongan ini dari lingkungan dapat
mengakibatkan rasa pemberontakan yang selanjutnya akan tampil dalam bentuk
sikap acuh atau melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang banyak.
C. Tanda dan Gejala Kelainan Jiwa
Tanda dan gejala gangguan jiwa menurut Yosep (2007) adalah sebagai berikut :
1. Ketegangan (tension)
Rasa putus asa dan
murung, gelisah, cemas, perbuatan-perbuatan yang terpaksa (convulsive),
hysteria, rasa lemah, tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran-pikiran
buruk.
2. Gangguan kognisi pada persepsi
Merasa mendengar
(mempersepsikan) sesuatu bisikan yang menyuruh membunuh, melempar, naik
genting, membakar rumah, padahal orang di sekitarnya tidak mendengarnya dan
suara tersebut sebenarnya tidak ada hanya muncul dari dalam diri individu
sebagai bentuk kecemasan yang sangat berat dia rasakan. Hal ini sering disebut
halusinasi, bisa mendengar sesuatu, melihat sesuatu atau merasakan sesuatu yang
sebenarnya tidak ada menurut orang lain.
3. Gangguan kemauan
Memiliki kemauan
yang lemah (abulia) susah membuat keputusan atau memulai tingkah laku, susah
sekali bangun pagi, mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau
dan acak-acakan.
4. Gangguan emosi
Merasa senang,
gembira yang berlebihan (Waham kebesaran). Dia merasa sebagai orang penting,
sebagai raja, pengusaha, orang kaya, titisan Bung karno tetapi di lain waktu ia
bisa merasa sangat sedih, menangis, tak berdaya (depresi) sampai ada ide ingin
mengakhiri hidupnya.
D.
Macam-Macam Kelainan Jiwa
Secara umum ada 10 macam kelainan/gangguan kepribadian:
1. Paranoid (selalu tidak percaya, curiga dan takut berlebihan).
2. Schizoid (suka menyendiri atau kurang pergaulan).
3. Schizotypal (cara berpikirnya aneh dan sulit dipahami orang
lain).
4. Antisocial (kurangnya hati nurani dan cenderung kriminal).
5. Borderline (hati tidak stabil, perasaan tidak stabil dan
pikiran tidak stabil).
6. Histrionic (perilakunya berlebihan atau lebay).
7. Narsissistic (selalu membutuhkan perhatian dan pujian).
8. Avoidant (sibuk sendiri dan tidak ramah).
9. Dependent (cenderung bergantung/ketergantungan kepada orang
lain. Tidak mandiri).
10. Obsessive compulsive (selalu menginginkan kesempurnaan dan
kedisiplinan yang berlebihan).
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
1. Gangguan jiwa merupakan suatu
penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah
laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang
lain, masyarakat, dan lingkungan.
2. Penyebab Umum kelainan/gangguan Jiwa:
a. Sebab-sebab jasmaniah/ biologis.
b. Sebab Psikologik.
c. Sebab Sosio Kultural.
3.
Tanda dan Gejala
Kelainan Jiwa:
a. Ketegangan (tension).
b. Gangguan kognisi pada persepsi.
c. Gangguan kemauan
d. Gangguan kemauan.
e. Gangguan emosi.
4.
Macam-Macam
Kelainan Jiwa:
Paranoid, Schizoid, Schizotypal, Antisocial, Borderline,
Histrionic, Narsissistic, Avoidant, Dependent, dan Obsessive compulsive.
B.
Saran
dengan eksistensi makalah dapat membantu dalam proses
perkuliahan serta dapat menambah wawasan kita tentang kelainan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
http://firmanphysio.blogspot.com
http://imron46.blogspot.com
http://umarberita.blogspot.com
http://psikologi2009.wordpress.com
http://psikologi.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar