KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Sejarah Agam-agama yang berjudul “Sekte-sekte dalam agama Islam”.
Shalawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi
besar Muhammad SAW. Yang mana beliau telah memberikan kita petunjuk
kepada jalan yang benar.
Tak
lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak selaku Dosen kami dalam
pembelajaran mata kuliah Sejarah Agama-agama, juga kepada semua teman-teman
yang telah memberikan dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami
menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini.
Demikian
makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan hanya kepada Allah-lah kita
berlindung dan mengharapkan taufiq serta hidayahnya. Amin
Ya Rabbal Almin....
Wallahul Muwafieq ilaa Aqwamith
Thorieq
Wassalamu ‘alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Watampone, 08 Januari 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Sekte 3
B. Pembagian Sekte-Sekte Dalam Agama
Islam 4
BAB III PENUTUP 10
A. Simpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR ISI
BAB I
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Masalah
Agama Islam adalah suatu agama wahyu di antara agama-agama lain (Kriten dan
Yahudi), dan agama Islam ini juga adalah sebuah agama penutup setelah beberapa
agama wahyu lain yang sebelum Islam sempat mengajarkan umatnya untuk mengenal
Tuhan, namun kemudian hilang dari kemurniannya. Artinya mulai dari abad ke
tujuh semenjak Islam disampaikan oleh Nabi Muhammad sampai sekarang abad
permulaan 21 Islamlah yang di jamin oleh Tuhan yaitu agama yang
sempurna, dan tidak ada lagi agama yang akan mendahuluinya kecuali kiamat yang
akan pasti datang. Agama Islam ini di sampaikan oleh Nabi Muhammad berkisar
pada sepanjang tahun 570 – 632 M di semenanjung Arabia, atau abad ke 7 Masehi.
Proses penyebarannya itu yang di lakukan sendiri olehNya dalam masa dua puluh
tiga tahun (610 – 632). Makna dari kata Islam itu adapun yaitu “penyerahan
diri”, dimaksudkan ialah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT di
dalam tata kehidupan manusia. Penegasan bawah manusia harus melakukan
penyerahan diri ini dapat kita lihat dalam Surat Zariyat, 51:56. “Aku tidak
menciptakan Jin dan manusia itu kecuali untuk menyembah kepadaKu”.
Sedangkan pengambilan nama bagi agamanya pengikut Muhammad ini diambil dari
firman Allah di dalam Surat Al-Maidah, 5:3 “pada hari ini telah Aku
sempurnakan untukmu agama kamu, dan telah Aku cukupkan atasmu nikmatKu, dan Aku
telah rela Islam itu agama bagi kamu”.
Dalam agama islam muncul banyak sekte-sekte yang mengakui bahwa dialah
agama sempurna yang dijanjikan Allah Akan selamat pada hari kiamat. Sekte-sekte
dalam agama islam seperti Sunni, Syiah, Khawarij, Wahabi, Suffi, Bahaisme, dan
Ahmadiyyah.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sekte?
2. Ada berapa pembagian sekte-sekte dalam
agama islam?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian
sekte.
2. Untuk mengetahui sekte dalam
agama islam.
D.
Manfaat Penulisan
Dengan eksistensi sekte ini kita dapat mengetahui mana sekte yang sebenarnya
dapat dijadikan sebagai pegangan untuk diamalkan dalam kehidupan ini. sehingga
kita dapat meraih kebahagian dunia akhirat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sekte
Kata sekte berasal
dari istilah bahasa Latin secta (dari sequi,
mengikut), yang berarti (1) suatu langkah atau jalan kehidupan, (2) suatu
aturan perilaku atau prinsip-prinsip dasar, (3) suatu aliran atau doktrin filsafat. Sectarius atau sectilis juga
merujuk kepada pemotongan, namun makna ini, berlawanan dengan pandangan umum,
tidak terkait dengan etimologi kata ini. Sectator adalah
pemimping atau penganut yang setia.
Sekte adalah
kelompok orang yang mempunyai kepercayaan atau pandangan agama yang sama, yang
berbeda dari pandangan agama yang lebih lazim diterima oleh para penganut
agama.
Dalam sosiologi
agama, sekte umumnya adalah sebuah kelompok keagamaan atau politik yang
memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar, biasanya karena pertikaian
tentang masalah-masalah doktriner.
Sekte disebut juga sebagai Firqah adalah kaum yang mengikuti
pemahaman atau pendapat seorang ulama yang pemahaman atau pendapatnya telah
keluar (kharaja) dari pemahaman jama’ah muslimin atau (as-sawad al a’zham).
B.
Pembagian Sekte-sekte Dalam Agama Islam
Adapun pembagian sekte-sekte dalam agama islam sebagai
berikut:
a.
Sunni
Sekte Sunni merupakan yang terbesar dalam dunia Islam, memakai gelar Najiah
yang berarti mereka yang "diselamatkan". Mereka mengakui keempat
Khalifah pertama sebagai pengganti-pengganti sah Muhammad. Mereka mengakui
"keenam kitab yang benar".
Sekte Sunni merupakan pengikut terbanyak sengenap wilayah
penjuru Islam, termasuk di Irak dan Iran. Sekta Sunni biasanya di sebut dengan golongan atau di
panggil dengan sebutan Ahlu
Sunnah Wal Jam’ah. Makna Ahlu
Sunnah Wal Jam’ah terdiri dari dua suku kata yaitu ’ahlu’ yang
berarti keluarga, pemilik, pelaku atau seorang yang menguasai suatu
permasalahan, dan kata ’sunnah’. Namun bukanlah yang dimaksud di sini sunnah
dalam ilmu fiqih, yaitu perbuatan yang mendapat pahala jika dilakukan, dan
tidak berdosa jika ditinggalkan.
Akan tetapi Sunnah adalah apa yang datang dari Nabi baik
berupa syariat, agama, petunjuk yang lahir maupun yang bathin, kemudian
dilakukan oleh sahabat, tabiin dan pengikutnya sampai hari Kiamat.
Dengan demikian definisi Ahlus Sunnah adalah mereka yang mengikuti sunnah
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan sunnah para sahabatnya. Sehingga
Imam Ibnul Jauzi berkata, “Tidak diragukan bahwa orang yang mengikuti atsar
(sunnah) Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan para
sahabatnya adalah Ahlus Sunnah”.
Sedangkan kata ”Al Jama’ah” artinya bersama atau berkumpul.
Dinamakan demikian karena mereka bersama dan berkumpul dalam kebenaran,
mengamalkannya dan mereka tidak mengambil teladan kecuali dari para sahabat,
tabiin dan ulama–ulama yang mengamalkan sunnah sampai hari kiamat. Karena
merekalah orang-orang yang paling memahami agama yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam.
Namun yang perlu digaris-bawahi di sini adalah bahwa Al Jama’ah adalah
orang-orang yang berada di atas kebenaran, bukan pada jumlahnya.
Jumlah yang banyak
tidak menjadi patokan kebenaran, bahkan Allah Ta’ala berfirman
yang artinya: “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka
bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah” (al-An’am: 16).
Sehingga benarlah apa yang dikatakan Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu: “Al-Jama’ah adalah yang mengikuti kebenaran
walaupun engkau sendirian”.
Ringkasnya, Ahlus
Sunnah Wal Jama’ah adalah orang-orang yang mengikuti sunnah Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabatnya, dan dalam memahami
dan mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tersebut
mereka meneladani praktek dan pemahaman para sahabat, tabi’in dan orang yang
mengikuti mereka.
Dan makna ini sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam tentang satu golongan yang selamat pada hadits: “yaitu
orang-orang yang berada pada jalanku dan jalannya para sahabatku dihari ini”.
b. Syiah
Syi'ah berarti
"pengikut". Syi'ah adalah pengikut-pengikut Ali yang mempertahankan
bahwa dia adalah Khalifah dan Imam yang pertama dan yang benar sebagai
pengganti Nabi. Sekte ini berkembang ditanah Iran dan
di lembah Irak. Sekta Syiah tersebut memiliki ciri khas yaitu sangat memuliakan
Khalifah Ali bin Abi thalib berserta turunannya. Ali bin Abithalib adalah
saudara sepupu Nabi Muhammad, di pelihara dan dibesarkan oleh Nabi Muhammad,
kemudian dikawinkan dengan puteriNya yang bernama Fathimah Al Zuhra. Dari hasil
perkawinan itu Ali bin Abi thalib memperoleh dua putera yang di beri nama
Alhasan dan Alhussain. Alhasan dan Alhussain adalah cucu dari Nabi Muhammad.
Namun pengkultusan sekte Syiah kemudian lebih dominan memuliakan turunan
selanjutnya dari garis Alhussain, yaitu cucu Nabi yang bungsu.
Nama lain Syi'ah adalah
"pengikut-pengikut dari dua belas".Sedangkan sekte Sunni mentindirnya
dengan memanggil "Rafidi" atau "Pemurtad kebenaran".Syi'ah
dengan gigih mempertahankan bahwa hanya merekalah yang benar dalam
pengertiannya tentang Islam. Sama halnya dengan Sekte Sunni, mereka menyebut dirinya
Al-Muminun atau "Orang-orang percaya yang benar". Mereka percaya akan
hak keilahian pengganti-pengganti Ali. Menurut mereka, pengganti yang berhak
saat ini sedang bersembunyi, dan akan muncul pada akhir dunia sebagai
"Mahdi" yaitu seseorang yang sungguh-sungguh benar dipimpin oleh
Allah, dan karenanya akan sanggup memimpin yang lainnya. Mereka telah terpecah-pecah
menjadi sekte-sekte yang lebih kecil. Selain itu, Syi'ah menolak keenam
"kitab Sunni" dan memiliki lima
kitab koleksi mereka sendiri. Umat
Syi'ah banyak terdapat di Iran,mereka telah menggulingkan Shah Iran dan
menobatkan Ayatollah Khomeini sebagai penggantinya serta memberlakukan hukum
Islam sebagai peraturan pemerintah. Khomeini juga telah menyimpang jauh dengan
memproklamasikan bahwa perintahnya adalah setingkat dengan perintah nabi
Muhammad.
c. Khawarij
Sekte Khawarij yaitu kelompok
yang berciri khas Independen dan mereka tersebar pada daerah
pedalaman Arabia. Dan mereka tidak mengakui Khalifah Ali, khilafah Umayyah, dan
Khilafah Abbasiah. Sekta Khawarij ini
berpendirian bahwa mereka sajalah Muslim Murni dan selebihnya itu kafir,
menurut mereka. Kelompok Khawarij ini pada masa Daulah Umayyah dan Abbasiah,
sering membikin kekacauan dan memperkembangkan ajaran sendiri, dan merekapun
juga terbagi kedalam beberapa kelompok aliran. Kemudian kelompok Khawarij ini
dapat dilenyapkan dari pengaruh mereka terhadap kehidupan masyarakat. Kelompok
khawarij ini juga terkenal dengan Zahid, yaitu taat beribadah, hidup sederhana,
fanatik pada agama Islam, dan mereka sangat benci menyaksikan gaya hidup para
pembesar Khilafah.
d. Wahabi
Pendiri sekte Wahabi adalah Abdul Wahabi. Lahir di Nejd tahun 1691. Ia
berpendapat bahwa umat muslim telah menyimpang dari aturan-aturan yang dibuat
Muhammad. Dia hanya menerima Alquran dan hadits serta menolak kedua dasar
lainnya, Ijma dan Qiyas. Dia mengutuk pemujaan orang-orang suci yang telah mati
dikuburan-kuburan.Wahabi berkata: Mereka (pemuja - pemuja) berlari ke sana
untuk
membayar kewajiban doa-doa mereka yang sungguh sungguh. Dengan cara ini
mereka berpendapat bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan duniawi dan
rohani. Dari mana mereka mendapatkannya? dari dinding-dinding yang terbuat dari
lumpur dan batu, dari mayat-mayat yang disimpan dihadapan Dia yang selalu hadir
dan memuliakan Dia yang satu-satunya atau yang tidak ada bandingannya.
Jeritan perang Wahabi ialah "bunuh dan cekik semua kafir yang memberi pendamping kepada Allah". Pada waktu perang, pendiri Wahabi memberi masing-masing serdadunya sebuah surat yang dialamatkan kepada Bendahara Surga. Surat itu dimasukkan dalam sebuah tas yang digantungkan di leher prajurit. Prajurit percaya bahwa bila mati dalam pertempuran,dia akan langsung ke surga tanpa diperiksa oleh malaikat-malaikat Munkar dan Nakir. Banyak sekali tawanan perang orang-orang Iran menceritakan kepada orang Irak yang menawannya bahwa mereka ditipu untuk menggantungkan sebuah Alquran kecil dileher sehingga mereka dapat hilang dari pandangan dan tak terlihat oleh musuh! Wahabi mengutuk para peramal, kepercayaan akan tanda-tanda dan yang mempercayai hari-hari mujur dan sial, demikian juga yang sembahyang di kuburan. Mereka melarang penggunaan tasbih, tetapi menganggap berpahala besar bagi orang yang menghitung nama-nama Tuhan yang sembilan puluh sembilan itu dengan jari-jarinya.
Jeritan perang Wahabi ialah "bunuh dan cekik semua kafir yang memberi pendamping kepada Allah". Pada waktu perang, pendiri Wahabi memberi masing-masing serdadunya sebuah surat yang dialamatkan kepada Bendahara Surga. Surat itu dimasukkan dalam sebuah tas yang digantungkan di leher prajurit. Prajurit percaya bahwa bila mati dalam pertempuran,dia akan langsung ke surga tanpa diperiksa oleh malaikat-malaikat Munkar dan Nakir. Banyak sekali tawanan perang orang-orang Iran menceritakan kepada orang Irak yang menawannya bahwa mereka ditipu untuk menggantungkan sebuah Alquran kecil dileher sehingga mereka dapat hilang dari pandangan dan tak terlihat oleh musuh! Wahabi mengutuk para peramal, kepercayaan akan tanda-tanda dan yang mempercayai hari-hari mujur dan sial, demikian juga yang sembahyang di kuburan. Mereka melarang penggunaan tasbih, tetapi menganggap berpahala besar bagi orang yang menghitung nama-nama Tuhan yang sembilan puluh sembilan itu dengan jari-jarinya.
e. Suffi
Arti nama Suffi masih dipersoalkan. Suffi adalah sekte Islam yang
mengesampingkan arti harafiah kata-kata Muhammad yang diduga mengandung
pengertian rohani. Cara mereka yaitu menyesuaikan Islam dengan filosofi India
yang
ada dalam kitab Weda. Mereka percaya bahwa hanya Allah yang ada. Semua
benda yang kelihatan sesungguhnya antara yang baik dan yang jahat.Allah yang
menetapkan keinginan orang. Perpindahan antara yang baik dan jahat, dalam
kenyataannya diterima. Tugas utama Suffi, ialah bersemedi pada kesatuan Tuhan
dan mengenang nama Allah untuk mencapai pembebasan. Pengikut Suffi sangat
banyak di Iran yang dulunya disebut Persia. Ketiga penyair Persia, Jami, Sa'di
dan Hafiz adalah penganut Suffi yang hidup di dalam kasih untuk Tuhan. Banyak
tulisan orang Suffi Persia yang memuat ayat-ayat yang tidak layak. Suffi
terpecah-pecah menjadi sekte-sekte yang jumlahnya banyak sehingga timbul
beraneka ragam aturan tentang Fakir dan Darwesh. Fakir, adalah kata Arab yang
berarti miskin. Darwesh adalah kata sepadannya dalam bahasa Persia yang berasal
dari kata, "dar", yaitu pintu; diartikan sebagai seseorang yang
meminta-minta dari pintu ke pintu. fakir di bagi dalam dua kelas besar yaitu
mereka yang mengatur kehidupannya berdasarkan prinsip Islam dan mereka yang
tidak,walaupun mereka sama-sama menyebut dirinya orang muslim.
f. Ahmadiyyah
Ahmadiyah ialah sekte Islam terbaru. Anggota-anggotanya tidak diakui
sebagai muslim di Pakistan karena mereka menerima Minza Ghulam Ahmad sebagai
nabi mereka di samping Muhammad. Mereka juga percaya bahwa Yesus disalib tetapi
tidak benar-benar mati. Dia hanya pingsan di atas kayu salib dan disadarkan
kembali tiga hari kemudian di dalam kubur.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1.
Sekte adalah
kelompok orang yg mempunyai kepercayaan atau pandangan agama yang sama, yg berbeda
dari pandangan agama yg lebih lazim diterima oleh para penganut agama.
2.
Pembagian
sekte-sekte dalam agama islam:
a.
Sunni.
b.
Syiah.
c.
Khawarij.
d.
Suffi.
e.
Ahmadiyyah.
B. Saran
Dengan makalah ini kita dapat menjadikan tambahan cakrawala wawasan kita
tentang sekte-sekte dalam agama islam.
DAFTAR ISI
https://alqolamwalkitab.wordpress.com.
http://dianbeniyuda.blogspot.com.
http://yosepari.blogspot.com.
http://yosepari.blogspot.com.
http://nofalliata.wordpress.com.
https://mutiarazuhud.wordpress.com.
http://id.wikipedia.org.
http://artikata.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar