BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan informasi yang
cepat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam Bidang pendidikan,
merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan
datang dengan jalan memperkenalkan pembaharuan- pembaharuan yang cenderung
menejar efisiensi dan efektifitas.
Pembaharuan mengiringi putaran zaman yang
tak henti-hentinya berputar sesuai dengan kurung waktu yang telah ditentukan.
Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan
kesempatan belajar bagi mereka, telah menjadi pendorong utama timbulnya
pembaharuan pendidikan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mampu
mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus menerus mengupayakan suatu
program yang sesuai denagan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi,
dan kebutuhan peserta didik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah konsep
dari inovasi pendidikan?
2. Bagaiman proses
keputusan inovasi?
3. Apakah yang
menjadi masalah-masalah yang menuntut diadakannya inovasi?
4. Bagaimana proses
inovasi pendidikan?
5. Bagaimana
cara-cara pencapaian inovasi pendidikan?
C. TUJUAN
1. Mengatahui konsep
inovasi pendidikan
2. Mengetahui proses
keputusan inovasi
3. Mengetahui
masalah-masalah yang menuntut inovasi
4. Mengetahui proses
inovasi pendidikan
5. Mengetahui
cara-cara pencapaian inovasi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP INOVASI
PENDIDIKAN
1. Pengertian
inovasi
Kata
‘’innovation’’ (bahasa inggris) sering diterjemahkan segala hal yang baru
atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996), tetapi ada
yang menjadikan kata innovation menjadi kata Indonesia yaitu ‘’inovasi’’.
Inovasi juga kadang-kadang dipakai untuk menyatakn penemuan. Kata penemuan juga
sering digunakan untuk menterjemahkan kata dari bahasa inggris ‘’discovery’’dan
‘’invention’’. Ada juga yang mengkaitkan antara pengertian inovasi dan
modernisasi, karena membicarakan usaha pembaharuan. Untuk memperluas wawasan
serta memperjelas pengertian inovasi pendidikan, maka perlu dibicarakan dulu
tentang pengertian ‘’discovery, invention, dan innovation sebelum membicarakan
tentang pengertian inovasi pendidikan.
‘’Discovery’’, ‘’invention’’ dan
‘’innovation’’ dapat diartikan dalam bahasa Indonesia ‘’penemuan’’, maksudnya
ketiga kata tersebut mengandung arti ditemukannya sesuatu yang baru, baik sebenarnya
barangnya itu sendiri sudah lama kemudian baru diketahui atau memang benar-benar
bru dalam arti sebelumnya tidak ada. Demikian pula mungkin hal yang baru itu
diadakn dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Inovasi dapat menggunakan
discoveri atau invesi. Untuk jelasnya marilah
kita
bicarakan ketiga pengertian tersebut satu persatu.
Diskoveri (discovery) adalah penemuan
sesuatu yang sebenarnya benda atau hal itu sudah ada, tetapi belum diketahui
orang. Misalnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika itu sudah lama
ada, tetapi baru ditemukan oleh Colombus pada tahun 1492, maka dikatakan
Columbus menemukan benua Amerika, artinya Columbus adalah orang Eropa pertama
menjumpai benua Amerika
Invensi
(invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi
manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belu ada,
kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar,
teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik, mode pakaian, dan
sebagainya. Tentu saja munculnya ide atau kreativitas berdasarkan hasil
pengamatan, pengalaman, dan hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang
ditemukannya benar-benar baru.
Inovasi (innovation) ialah suatu ide,
barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang
baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil
invention maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu
atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
2. Pengertia
Inovasi Pendidikan
Inovasi
pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal
(yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
Dari
definisi tersebut dapat dijabarkan beberapa istila yang menjadi kunci pengertian
inovasi pendidikan, sebagai berikut.
a.
‘’Baru’’ dalam
inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau
dilaksanakan oleh penerima inovasi meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang
lain.akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif
berbeda dari sebelumnya.
b.
‘’kualitatif’’
berarti inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali
unsure-unsur dalam pendidikan. Jadi, bukan semata-mata penjumlahan atau
penambahan unsure-unsur setiap komponen.
c.
‘’Hal’’ yang
dimaksud dalam definisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponen dan aspek
dalam subsistem pendidikan. Hal-hal yang diperbaharui pada hakikatnya adalah
idea tau rangkaian ide. Termasuk hal yang diperbaharui ialah buah pikiran,
metode, dan teknik bekerj, mengatur, mendidik, perbuatan , peraturan, norma,
barang, dan alat.
d.
‘’Kesengajaan’’
merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran para pendidik dewasa ini.
Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapan
kalangan pendidik agar kita kembali pada pembelajaran (learning) dan pengajaran
(teaching), dan menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas (gadgeteering).
Sering digunakan kata-kata dan dikembangkannya konsepsi-konsepsi inovasi
pendidikan dan kebijaksanaan serta strategi untuk melaksanakannya, membuktikan
adanya anggapan yang kuat bahwa inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus
dilakukan secara senagaja dan berencana, dan tidak dapat
diserahkan menurut cara-cara kebetulan atau sekedar berdasarkan hobi
perseorangan belaka.
e.
‘’meningkatkan
kemampuan’’mengandung arti bahwa tujuan utama inovasi ialah kemampuan
sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana termasuk struktur dan prosedur
organisasi. Pendeknya keseluruhan system perlu ditingkatkan agar semua tujuan
yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
f.
‘’Tujuan’’ yang
direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang
ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan
antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilakukan.
Dari uraian tersebut, dapat
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan inovasi dibidang pendidikan adalah usaha
mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam
bidang pendidikan.[1]
3. Tujuan inovasi
Menurut
Santoso (1974), tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga,
uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Tujuan inovasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas : sarana serta
jumlah peserta didik sebanyak-banyakny, dengan hasil pendidikan
sebesar-besarnya (menutut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan
pembangunan), dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat, dan waktu dalam
jumlah yang sekecil-kecilnya.
Kalau dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan
Indonesia tahap demi tahap, yaitu :
a. Mengejar ketinggalan-ketinggalan
yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan tekhnologi sehingga makin lama pendidikan di
Indonesia berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b. Mengusahakan terselenggaranya
pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara.
Disamping itu, akan diusahakan
peningkatan mutu yang dirasakan makin menurun dewasa ini. Dengan system
penyampaian yang baru, diharapkan peserta didik menjadi manusia yang aktif,
kreatif, dan tarampil memecahkan masalah sendirin[2]
PROSES KEPUTUSAN INOVASI
1.
Pengertian keputusan inovasi
Proses
keputusan inovasi ialah proses yang dilalui (dialami) individu (unit pengambil keputusan
yang lain), mulai dari pertama tahu adanya inovasi, kemudian dilanjutkan dengan
keputusan setuju terhadap inovasi, penetapan keputusan menerima atau menolak
inovasi, implamentasi inovasi, dan konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang
telah diambilnya. Proses keputusan inovasi bukan kegiatan yang dapat
berlangsung seketika, tetapi merupakan serangkaian kegiatan yang berlangsung
dalam jangka waktu tertentu, sehingga individu atau organisasi dapat minilai
gagasan yang baru itu sebagai bahan pertimbangan untuk selanjutnya akan menolak
atau menerima inovasi dan menerapkannya. Cirri pokok keputusan inovasi dan
merupakan perbedaannya dengan tipe keputusan yang lain ialah dimulai dengan
adanya ketidak tentuan (uncertainty) tentang sesuatu (inovasi). Misalnya kita
harus mengambil keputusan antara menghadiri rapat atau bermain olahraga, maka
kita sudah tahu apa yang akan dilakukan jika olahraga begitupula apa yang akan
dilakukan menghadiri rapat. Rapat dan olahraga bukan hal yang baru.
Pertimbangan dalam mengambil keputusan yang paling menguntungkan sesuai dengan kondisi
saat itu. Keputusan ini bukan keputusan inovasi. Tetapi jika kita harus
mengambil keputusan untuk mengganti penggunaan kompor minyak dengan kompor gas,
maka keputusan ini adalah keputusan inovasi. Proses pengambilan keputusan mau
atau tidak mau menggunakan kompor gas,
dimulai
dengan adanya serba ketidak tentuan tentang kompor gas. Masih terbuka berbagai
alternatif, mungkin lebih bersih, lebih hemat, lebih tahan lama, tetapi juga
mungkin berbahaya, dan sebaginya. Untuk sampai keputusan yang mantap menerima
atau menolak kompor gas perlu informasi. Dengan kejelasan informasi akan
mengurangi ketidak tentuan dan berani mengambil keputusan.
2. Model proses
keputusan inovasie
Menurut Roger, proses keputusan
inovasi terdiri lima tahap, yaitu (1) tahap pengetahuan (2) tahap bujukan (3) tahap
keputusan (4) tahap implementasi dan (5) tahap konfirmasi.
1.
Tahap pengetahuan (knowledge)
Proses keputusan inovasi dimulai dengan
tahap pengetahuan yaitu tahap pada saat seseorangmenyadari adanya suatu inovasi
dan ingin tahu bagaimana fungsi inovasi tersebut. Pengertian menyadari dalam
hal bukan memahami tetapi membuka diri untuk mengetahui inovasi.
2.
Tahap bujukan (persuation)
Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi,
seseorang membentuk sikap menyenangi atau atau tidak menyenangi terhadap
inovasi. Jika pada tahap pengetahuan proses kegiatan mental yang utama bidang
kognitif, maka pada tahap persuasi yang berperang utama bidang afektif atau
perasaan. Seseorang tidak dapat menyenangi inovasi sebelum ia tahu lebih dulu
tentang inovasi.
3.
Tahap keputusan (decision)
Tahap keputusan dari proses inovasi,
berlangsung jika seseorang melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan
menerima atau menolak inovasi. Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan
menerapkan inovasi. Menolak inovasi berarti tidak akan menerapkan inovasi.
4.
Tahap implementasi (implementation)
Tahap implementasi dari proses keputusan
inovasi terjadi apabila seseorang menerapkan inovasi. Dalam tahap implementasi
ini berlangsung keaktifan baik mental maupun perbuatan. Keputusan penerima
gagasan atau ide baru dibuktikan dalam praktik. Pada umumnya implementasi tentu
mengikuti hasil keputusan inovasi. Tetapi dapat juga terjadi karena sesuatu hal
sudah memutuskan menerima inovasi tidak diikuti implementasi. Biasanya hal ini
terjadi karena fasilitas penerapan yang tidak tersedia.
5.
Tahap konfirmasi
Dalam tahap konfirmasi ini seseorang
mencari penguatan terhadap keputusan yang telah diambilnya, dan ia dapat
menarik kembali keputusannya jika memang diperoleh informasi yang bertentangan
dengan informasi semula. Tahap konfirmasi ini sebenarnya berlangsung secara
berkelanjutan sejak terjadi keputusan menerima atau menolak inovasi yang
berlangsung dalam waktu yang tidak terbatas. Selama dalam konfirmasi seseorang
berusaha menghindari terjadinya disonasi paling tidak berusaha menguranginya.
4.
Tipe
keputusan inovasi
inovasi
dapat diterima atau ditolak oleh seseorang (individu ) sebagai anggota social,
atau oleh keselurusan anggota system socialyang menentukan untuk menerima
inovasi berdasarkan keputusan bersama atau berdasarkan paksaan (kekuasaan).
Dengan dasar kenyataan tersebut maka dapat dibedakan adanya beberapa tipe keputusan inovasi:
a. Keputusan
inovasi opsional,
yaitu pemeilihan menerima atau menolak
inovasi, berdasarkan keputusan yang telah ditentukan oleh individu (seseorang)
secara mandiri tanpa tergantung atau terpengaruh dengan dorongan anggota system
social yang lain. Jadi, hakikat pengertian keputusan inovasi opsional ialah
individu yang berperan sebagai pengambil keputusan untuk menerima atau menolak
suatu inovasi.
b.Keputusan
inovasi kelektif
Ialah
pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang secara
bersama-sama berdasarkan kesepakatan antar anggota system social.
c.keputusan
inovasi otorias
Ialah
pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang dibuat
oleh seseorang atau sekelompok orang yang orang yang mempunyai kedudukan,
status, wewenan atau kemampuan yang lebih tinggi dari pada anggota yang lain
dalam suatu system social.
d.keputusan inovasi kontingensi
Yaitu
pemilihan menerima atau menolak suatu inovasi, baru bias dilakukan hanya
setelah ada keputusan inovasi yang ada mendahuluinya. Misalnya di sebuah
perguruan tinggi, seorang dosen tidak mungkin untuk memutuskan secara opsional
untuk memakai computer sebelum didahului keputusan oleh pimpinan fakultas untuk
melengkapi peralatan fakultas dengan computer. [3]
MASALAH-MASALAH YANG MENUNTUT INOVASI
Pada dasarnya banyak hal yang
menuntut diadakannya inovasi pendidikan diindonesia,
diantaranya adalah sebagai berikut
1.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
Adanya
perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri mengakibatkan kemajuan
teknologi yang memengaruhi kehidupan social, ekonomi, politik, pendidikan dan,
kebudayaan Indonesia.
Diakui
bahwa system pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini masih
belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan–kemajuan tersebut sehinggga
dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangun yang
terampil, kreatif, dan aktif yang sesuai dengan tuntutan keinginan masyarakat
luas.
2.
Pertambahan
penduduk
Laju ekspolasipenduduk yang cukup pesat
tentunya menuntut adanya perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat
untuk mendapatkan pendidikan yang secara kumulatif menuntut tersedianya sarana
pendidikan yang memadai.
Kenyataan tersebut menyebabkan daya tamping,
ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang. Hal inilah yang
menyebabkan sulitnya menentukan bagaimana relavansi pendidikan dengan dunia
kerja sebagai akibat tidak seimbangnya antar outputlembaga pendidikan dengan
kesempatan yang tersedia.
3.
Meningkatkan
animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan
yang
4.
lebih baik
Munculnya
gerakan inovasi pendidikan berkaitan erat dengan adanya berbagai tantangan dan
persoalan yang dihadapai oleh dunia pendidkan dewasa ini, yang salah satu
penyebabnya adalah kemajuan iptek. Kemajuan iptek yang terjadi senang tisa
memengaruhi aspirasi masyarakat. Pada umumnya mereka mendambakan pendidikan
yang lebih baik, padahal disatu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas
sehingga terjadilah g ebermunculan sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan
unggulan.
5.
Menurunya
kualitas pendidikan
Kualitas
pendidikan dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut adanya sejumlah perubahan. Bila tidak
demikian, jelas akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan.
6.
Kurang adanya
relavansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedag membangun
Dalam
era modern sekarang, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang benar-benar
mampu diharapakan, terutama siap pakai dengan dibekali skill yang diperlikan
dalam pembangunan
7.
Belum mekarnya
alat organisasi yang efektif serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam
masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadan
sekaran dan yang akan datang[4]
B.
PROSES
INOVASI PENDIDIKAN
1.
Pengertian
proses inovasi pendidika
Proses inovasi
pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu atau
organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapakan (implementasi)
inovasi pendidikan. Kata proses mengandung arti bahwa aktivitas itu dilakuakan
dengan memakan waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan. Berapa lama waktu
yang dipergunakan selama itu berlangsung
akan berbeda antara orang atau organisasi satu dengan yang lain tergantung pada
kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula selama proses inovasi
itu berlangsung akan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai
prose situ dinyatakan berakhir
2. Beberapa model
proses inovasi pendidikan
a. Tahap
permulaan
Ø Langkah
pengetahuan dan kesadaran
Jika
inovasi dipandang sebagai suatu ide, kegiatan, atau material yang diamati baru
oleh unit adopsi (penerima inovasi), maka tahu adanya inovasi meenjadi masalah
pokok. Sebelun inovasi dapat diterima calon penerima harus sudah menyadari
bahwa ada inovasi, dan dengan demikian ada kesempatan untuk menggunakan inovasi
dalam organisasi. Sebagaimana telah kita bicarakan pada waktu membicarakan
proses keputusan inovasi, maka timbul masalah mana yang dulu tahu dan sadar inovasi
baru merasa butuh atau sebaliknya. Jika kita lihat kaitannya dengan organisasi
maka adanya kesenjangan penampilan ( performance gaps ) mendorong untuk mencari
cara – cara baru atau inovasi. Tetapi juga dapat terjadi sebaliknya karena
sadar akan adanya inovasi, maka pimpinan organisasi merasa bahwa dalam
organisasinya ada Sesuatu yang ketinggaalan kemudian merubah hasil yang
diharapkan, maka terjadi sejejangan penampilan.
Ø Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi
Dalam
tahp ini anggota organisasi membentuk sikap terhadap inovasi.dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap inovasi memegang peranan yang
penting untuk menimbulkan motivasi untuk ingin berubah atau menerima
inovasi.paling tidak ada dua hal dari dimensi sikap yang dapat di tunjukkan
anggota organisasi tehadap adanya inovasi yaiyu;
1) Sikap
terbuka terhadap inovasi yang di tandai dengan adanya kemauan anggota
organisaasi untuk mempertimbangkan inovasi,mempertanyakan inovasi (skeptic)dan
merasa bahwa inovasi dapat meningkatkan kemampuan organidsasi dalam
memnjalankan pungsinya.
2) Memiliki
persepsi tentang potensi novasi yang di tandai adanya pengamatan yang
menunjukkan bahwa ada kemampuan bagi organisasi untuk menggunakan
organisasi,organisasi telah pernah mengalami keberhadilan pada masa lalu dengan
menggunakan inovasi, adanya komitmen atau kemauaan untuk bekerja dengan
menggunakan inovasi serta ssiap untukmenghadapi kemungkinan timbulnya maslah
dalam penerapan inovasi, anggota organisasi merubah sikapnya menyesuaikan
dengan kemauan organisasi dan tidak melanjutkan menerimah inovasi,menyalah
gunakan inovasi atau menerapkan inovasi dengan penyimpangan disesuaikan dengan
kemauan anggota organisasi.
Ø Langkah
pengambilan keputusan.
Pada
langkah ini segalah impormasih tentang potensi inovasi diepaluasi.jika unit
pengambil keputusan dalam organisasi menganggao bahwa novasi itu memang dapat
diterima dan ia senang menerimanya maka inovasi akan diterima dan diterapkan
dalm organisasi demikian pula sebaliknya juika unit pengambila keputusan tikdak
menyukai inovasi dan mengap inovasi tidak bermanpaat maka ia akan
menalaknya.pada saat akan mengambil keputusan peranan komunikasi sangat penting
untuk meperoleh impormasih yang sebanyak banyaknya.sehingga keputusan yang
diambil benar-benar mantap dan tidak terjadi salah pilih yang dapat mengakibatkan
kerugian bagi organisasi.
b.
Tahap
implementasi (implementation stage)
Padalangkah
ini kegiatan yang dilakukan oleh parah anggota organisasi ialah menggunakan
inovasi atau menerapkan inovasi.ada dua langkah yang dilakukan yaitu:
1).
Langkah awal (permulaan) implementasi
Pada langkah ini organisasi mencoba
menerapkan sebagian inovasi misalnya setelah dekan memutuskan bahwa semua dosen
harus membuat persiapan untuk mengajar dengan model satuan acara
perkulihan,maka pada awal penerapanya setiap dosen di wajipkan membuat untuk
satu mata kuliah dulu sebelum nanti akan berlaku untuk semua ata kuliah.
2).langkah
kelanjutan pembinaan penerapan inovasi .
Jika pada penerapan awal telah
berhasil,para anggota telah mengetahui dan memahami inovasi,serta memperoleh
pengalaman dalam menerapkannya maka tinggal melanjutkan dan menjaga
kelangsugannya.[5]
CARA-CARA PENCAPAIAN INOVASI PENDIDIKAN
Menurut Santoso (1974), tujuan utama
inovasi, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga , uang, dan sarana, termasuk
struktur dan prosedur organisasi.
Tujuan inovasi pendidikan adalah
meningkatkan efesiensi, relavansi, kualitas, dan efektivitas: sarana serta
jumlah peserta didik sebanyak- banyaknya, dengan hasil pendidikan
sebesar-besarnya (menurut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan
pembangunan), dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam
jumlah yang sekecil-kecilnya.
Jika dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan
Indonesia tahap demi tahap yaitu:
a. Mengejar
ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan
teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar
dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b. Mengusahakan
terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiapa warga Negara[6]
Masalah-masalah
pendidikan yang perlu dipecahkan melalui inovasi tersebut adalah:
1) Kurang
meratanya pelayanan pendidikan
2) Kurang
serasinya kegiatan belajar dengan tujuan
3) Belum
efisien dan ekonomisnya pendidikan
4) Belum
efektif dan efisiennya system penyajian
5) Kurang
lancar dan sempurnya system informasi kebijakan
6) Kurang
dihargainya unsur kebudayaan nasional
7) Belum
kokohnya kesadaran, identitas, dan kebanggan nasional
8) Belum
tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
9) Belum
tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh
10)Belum
meluasnya kesempatan kerja
Demikianlah beberapa hal yang berkenaan
dengan tujuan dilakukannya inovasi pendidikan. Sehubungan dengan itu, tampaknya
ada beberapa cara yang bisa ditempuh dalam upaya pencapaian tujuan yang
dimaksud berikut ini:
a) Pemerataan
dan peningkatan kualitas pendidikan
b) Memperluas
pelayanan pendidikan
c) Meningkatkan
keserasian pendidikan dengan pembangunan
d) Meningkatkan
efektivitas dan efesiensi system penyajian
e) Melancarkan
system informasi kebijaka.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Pengertian inovasi, kata inovasi berasal
dari kata B. Inggris yaitu ‘’ innovatiaon’’ sering diterjemahkan segala hal
yang baru dan pembaharuan tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi
kata indonesia yaitu ‘’inovasi’’. Inovasi yang kadang-kadang dipakai untuk
menyatakan penemuan. Ada juga mengkaitkan antara pengertian inovasi dan
modernisasi karena membicarakan usaha pembaharuan.
2. Proses keputusan inovasi
a. Tahap pengetahuan (knowledge)
b. Tahap bujukan (persuation)
c. Tahap keputusan (decision)
d. Tahap implementasi (implementation)
e. Tahap konfirmasi
3. Masalah-masalah yang menuntut inovasi
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
b. Petambahan penduduk
c. Meningkatkan animo masyarakat untuk
memperolehpendidikan yang lebih baik
d. Menurunnya kualitas pendidikan
e. Kurang adanya relavansi antara
pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
4. Proses inovasi pendidikan
-
Tahap
permulaan
a. Langkah pengetahuan dan kesadaran
b. Langkah pembentukan sikap terhadap
inovasi
c. Langkah pengambilan keputusan
-
Tahap
implementasi
5. Cara-cara pencapaian inovasi pendidikan
a. Mengejar ketinggalan-ketinggalan
b. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan
sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara
B.
SARAN
Apabila didalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan
dan kesalahan mohon untuk dimaafkan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan
sarannya dari Dosen pembimbing serta rekan-rekan mahasiswa, agar dalam
pembuatan makalah berikutnya dapat menjadi lebih baik dan benar.
[2]Drs. H. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan,
Jakarta: Rineka cipta, (cet. 4 2005)
hal. 192-193.
[4]
Hasbullah, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, (cet. 9,
2011) Hal. 191-193
[6]
Drs. H. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, (cet. 6, 2
010) hal.192-193
[7]
Hasbullah, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, (cet. 9,
2011) Hal. 203-205
Tidak ada komentar:
Posting Komentar