Senin, 13 Oktober 2014

inovasi pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

      Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam Bidang pendidikan, merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan pembaharuan- pembaharuan yang cenderung menejar efisiensi dan efektifitas.
      Pembaharuan mengiringi putaran zaman yang tak henti-hentinya berputar sesuai dengan kurung waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka, telah menjadi pendorong utama timbulnya pembaharuan pendidikan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus mampu mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus menerus mengupayakan suatu program yang sesuai denagan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik.

     

B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah konsep dari inovasi pendidikan?
2.      Bagaiman proses keputusan inovasi?
3.      Apakah yang menjadi masalah-masalah yang menuntut diadakannya inovasi?
4.      Bagaimana proses inovasi pendidikan?
5.       Bagaimana cara-cara pencapaian inovasi pendidikan? 
C.      TUJUAN
1.      Mengatahui konsep inovasi pendidikan
2.      Mengetahui proses keputusan inovasi
3.      Mengetahui masalah-masalah yang menuntut inovasi
4.      Mengetahui proses inovasi pendidikan
5.      Mengetahui cara-cara pencapaian inovasi pendidikan







                                                             BAB II
                                        PEMBAHASAN

A.      KONSEP INOVASI PENDIDIKAN
1.       Pengertian inovasi
       Kata ‘’innovation’’ (bahasa inggris) sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996), tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi kata Indonesia yaitu ‘’inovasi’’. Inovasi juga kadang-kadang dipakai untuk menyatakn penemuan. Kata penemuan juga sering digunakan untuk menterjemahkan kata dari bahasa inggris ‘’discovery’’dan ‘’invention’’. Ada juga yang mengkaitkan antara pengertian inovasi dan modernisasi, karena membicarakan usaha pembaharuan. Untuk memperluas wawasan serta memperjelas pengertian inovasi pendidikan, maka perlu dibicarakan dulu tentang pengertian ‘’discovery, invention, dan innovation sebelum membicarakan tentang pengertian inovasi pendidikan.
          ‘’Discovery’’, ‘’invention’’ dan ‘’innovation’’ dapat diartikan dalam bahasa Indonesia ‘’penemuan’’, maksudnya ketiga kata tersebut mengandung arti ditemukannya sesuatu yang baru, baik sebenarnya barangnya itu sendiri sudah lama kemudian baru diketahui atau memang benar-benar bru dalam arti sebelumnya tidak ada. Demikian pula mungkin hal yang baru itu diadakn dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Inovasi dapat menggunakan discoveri atau invesi. Untuk jelasnya marilah

kita bicarakan ketiga pengertian tersebut satu persatu.
          Diskoveri (discovery) adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika itu sudah lama ada, tetapi baru ditemukan oleh Colombus pada tahun 1492, maka dikatakan Columbus menemukan benua Amerika, artinya Columbus adalah orang Eropa pertama menjumpai benua Amerika                                                                                         
          Invensi (invention) adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belu ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Misalnya penemuan teori belajar, teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik, mode pakaian, dan sebagainya. Tentu saja munculnya ide atau kreativitas berdasarkan hasil pengamatan, pengalaman, dan hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang ditemukannya benar-benar baru.
          Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
2.       Pengertia Inovasi Pendidikan
          Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
Dari definisi tersebut dapat dijabarkan beberapa istila yang menjadi kunci pengertian inovasi pendidikan, sebagai berikut.
a.       ‘’Baru’’ dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain.akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari sebelumnya.
b.       ‘’kualitatif’’ berarti inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsure-unsur dalam pendidikan. Jadi, bukan semata-mata penjumlahan atau penambahan unsure-unsur setiap komponen.
c.        ‘’Hal’’ yang dimaksud dalam definisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponen dan aspek dalam subsistem pendidikan. Hal-hal yang diperbaharui pada hakikatnya adalah idea tau rangkaian ide. Termasuk hal yang diperbaharui ialah buah pikiran, metode, dan teknik bekerj, mengatur, mendidik, perbuatan , peraturan, norma, barang, dan alat.
d.       ‘’Kesengajaan’’ merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran para pendidik dewasa ini. Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapan kalangan pendidik agar kita kembali pada pembelajaran (learning) dan pengajaran (teaching), dan menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas (gadgeteering). Sering digunakan kata-kata dan dikembangkannya konsepsi-konsepsi inovasi pendidikan dan kebijaksanaan serta strategi untuk melaksanakannya, membuktikan adanya anggapan yang kuat bahwa inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus dilakukan secara senagaja dan berencana, dan tidak dapat diserahkan menurut cara-cara kebetulan atau sekedar berdasarkan hobi perseorangan belaka.
e.        ‘’meningkatkan kemampuan’’mengandung arti bahwa tujuan utama inovasi ialah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi. Pendeknya keseluruhan system perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
f.        ‘’Tujuan’’ yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilakukan.
              Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan inovasi dibidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.[1]
3. Tujuan inovasi
        Menurut Santoso (1974), tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
      Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas : sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyakny, dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menutut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan), dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
        Kalau dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap, yaitu :
a. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan    tekhnologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara.
            Disamping itu, akan diusahakan peningkatan mutu yang dirasakan makin menurun dewasa ini. Dengan system penyampaian yang baru, diharapkan peserta didik menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan tarampil memecahkan masalah sendirin[2]

PROSES KEPUTUSAN INOVASI
    1. Pengertian keputusan inovasi
        Proses keputusan inovasi ialah proses yang dilalui (dialami) individu (unit pengambil keputusan yang lain), mulai dari pertama tahu adanya inovasi, kemudian dilanjutkan dengan keputusan setuju terhadap inovasi, penetapan keputusan menerima atau menolak inovasi, implamentasi inovasi, dan konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya. Proses keputusan inovasi bukan kegiatan yang dapat berlangsung seketika, tetapi merupakan serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, sehingga individu atau organisasi dapat minilai gagasan yang baru itu sebagai bahan pertimbangan untuk selanjutnya akan menolak atau menerima inovasi dan menerapkannya. Cirri pokok keputusan inovasi dan merupakan perbedaannya dengan tipe keputusan yang lain ialah dimulai dengan adanya ketidak tentuan (uncertainty) tentang sesuatu (inovasi). Misalnya kita harus mengambil keputusan antara menghadiri rapat atau bermain olahraga, maka kita sudah tahu apa yang akan dilakukan jika olahraga begitupula apa yang akan dilakukan menghadiri rapat. Rapat dan olahraga bukan hal yang baru. Pertimbangan dalam mengambil keputusan yang paling menguntungkan sesuai dengan kondisi saat itu. Keputusan ini bukan keputusan inovasi. Tetapi jika kita harus mengambil keputusan untuk mengganti penggunaan kompor minyak dengan kompor gas, maka keputusan ini adalah keputusan inovasi. Proses pengambilan keputusan mau atau tidak mau menggunakan kompor gas,

dimulai dengan adanya serba ketidak tentuan tentang kompor gas. Masih terbuka berbagai alternatif, mungkin lebih bersih, lebih hemat, lebih tahan lama, tetapi juga mungkin berbahaya, dan sebaginya. Untuk sampai keputusan yang mantap menerima atau menolak kompor gas perlu informasi. Dengan kejelasan informasi akan mengurangi ketidak tentuan dan berani mengambil keputusan.


2. Model proses keputusan inovasie
          Menurut Roger, proses keputusan inovasi terdiri lima tahap, yaitu (1) tahap pengetahuan (2) tahap bujukan (3) tahap keputusan (4) tahap implementasi dan (5) tahap konfirmasi.
1. Tahap pengetahuan (knowledge)
      Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap pengetahuan yaitu tahap pada saat seseorangmenyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu bagaimana fungsi inovasi tersebut. Pengertian menyadari dalam hal bukan memahami tetapi membuka diri untuk mengetahui inovasi.

2. Tahap bujukan (persuation)
      Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi, seseorang membentuk sikap menyenangi atau atau tidak menyenangi terhadap inovasi. Jika pada tahap pengetahuan proses kegiatan mental yang utama bidang kognitif, maka pada tahap persuasi yang berperang utama bidang afektif atau perasaan. Seseorang tidak dapat menyenangi inovasi sebelum ia tahu lebih dulu tentang inovasi.
3. Tahap keputusan (decision)
      Tahap keputusan dari proses inovasi, berlangsung jika seseorang melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima atau menolak inovasi. Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan menerapkan inovasi. Menolak inovasi berarti tidak akan menerapkan inovasi.
4. Tahap implementasi (implementation)
      Tahap implementasi dari proses keputusan inovasi terjadi apabila seseorang menerapkan inovasi. Dalam tahap implementasi ini berlangsung keaktifan baik mental maupun perbuatan. Keputusan penerima gagasan atau ide baru dibuktikan dalam praktik. Pada umumnya implementasi tentu mengikuti hasil keputusan inovasi. Tetapi dapat juga terjadi karena sesuatu hal sudah memutuskan menerima inovasi tidak diikuti implementasi. Biasanya hal ini terjadi karena fasilitas penerapan yang tidak tersedia.
5. Tahap konfirmasi
      Dalam tahap konfirmasi ini seseorang mencari penguatan terhadap keputusan yang telah diambilnya, dan ia dapat menarik kembali keputusannya jika memang diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi semula. Tahap konfirmasi ini sebenarnya berlangsung secara berkelanjutan sejak terjadi keputusan menerima atau menolak inovasi yang berlangsung dalam waktu yang tidak terbatas. Selama dalam konfirmasi seseorang berusaha menghindari terjadinya disonasi paling tidak berusaha menguranginya.



4.       Tipe keputusan inovasi  
      inovasi dapat diterima atau ditolak oleh seseorang (individu ) sebagai anggota social, atau oleh keselurusan anggota system socialyang menentukan untuk menerima inovasi berdasarkan keputusan bersama atau berdasarkan paksaan (kekuasaan). Dengan dasar kenyataan tersebut maka dapat dibedakan adanya beberapa tipe  keputusan inovasi:

a.    Keputusan inovasi opsional,
      yaitu pemeilihan menerima atau menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang telah ditentukan oleh individu (seseorang) secara mandiri tanpa tergantung atau terpengaruh dengan dorongan anggota system social yang lain. Jadi, hakikat pengertian keputusan inovasi opsional ialah individu yang berperan sebagai pengambil keputusan untuk menerima atau menolak suatu inovasi.
          b.Keputusan inovasi kelektif
                Ialah pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang secara bersama-sama berdasarkan kesepakatan antar anggota system social.
          c.keputusan inovasi otorias
                Ialah pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi, berdasarkan keputusan yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang orang yang mempunyai kedudukan, status, wewenan atau kemampuan yang lebih tinggi dari pada anggota yang lain dalam suatu system social.
          d.keputusan inovasi kontingensi
                Yaitu pemilihan menerima atau menolak suatu inovasi, baru bias dilakukan hanya setelah ada keputusan inovasi yang ada mendahuluinya. Misalnya di sebuah perguruan tinggi, seorang dosen tidak mungkin untuk memutuskan secara opsional untuk memakai computer sebelum didahului keputusan oleh pimpinan fakultas untuk melengkapi peralatan fakultas dengan computer. [3]

MASALAH-MASALAH YANG MENUNTUT INOVASI

              Pada dasarnya banyak hal yang menuntut diadakannya inovasi    pendidikan diindonesia, diantaranya adalah sebagai berikut
1.          Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri mengakibatkan kemajuan teknologi yang memengaruhi kehidupan social, ekonomi, politik, pendidikan dan, kebudayaan Indonesia.
Diakui bahwa system pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini masih belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan–kemajuan tersebut sehinggga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangun yang terampil, kreatif, dan aktif yang sesuai dengan tuntutan keinginan masyarakat luas.
2.       Pertambahan penduduk
        Laju ekspolasipenduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara kumulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
        Kenyataan tersebut menyebabkan daya tamping, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya menentukan bagaimana relavansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat tidak seimbangnya antar outputlembaga pendidikan dengan kesempatan yang tersedia.
3.       Meningkatkan animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang      

4.       lebih baik
Munculnya gerakan inovasi pendidikan berkaitan erat dengan adanya berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapai oleh dunia pendidkan dewasa ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan iptek. Kemajuan iptek yang terjadi senang tisa memengaruhi aspirasi masyarakat. Pada umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal disatu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas sehingga terjadilah g ebermunculan sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan unggulan.
5.       Menurunya kualitas pendidikan
Kualitas pendidikan dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut adanya sejumlah perubahan. Bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan.
6.       Kurang adanya relavansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedag membangun
Dalam era modern sekarang, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang benar-benar mampu diharapakan, terutama siap pakai dengan dibekali skill yang diperlikan dalam pembangunan
7.       Belum mekarnya alat organisasi yang efektif serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadan sekaran dan yang akan datang[4]


B.      PROSES INOVASI  PENDIDIKAN
1.       Pengertian proses inovasi pendidika
         Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapakan (implementasi) inovasi pendidikan. Kata proses mengandung arti bahwa aktivitas itu dilakuakan dengan memakan waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan. Berapa lama waktu yang dipergunakan selama  itu berlangsung akan berbeda antara orang atau organisasi satu dengan yang lain tergantung pada kepekaan orang atau organisasi terhadap inovasi. Demikian pula selama proses inovasi itu berlangsung akan selalu terjadi perubahan yang berkesinambungan sampai prose situ dinyatakan berakhir
2.       Beberapa model proses inovasi pendidikan
a.    Tahap permulaan
Ø Langkah pengetahuan dan kesadaran
Jika inovasi dipandang sebagai suatu ide, kegiatan, atau material yang diamati baru oleh unit adopsi (penerima inovasi), maka tahu adanya inovasi meenjadi masalah pokok. Sebelun inovasi dapat diterima calon penerima harus sudah menyadari bahwa ada inovasi, dan dengan demikian ada kesempatan untuk menggunakan inovasi dalam organisasi. Sebagaimana telah kita bicarakan pada waktu membicarakan proses keputusan inovasi, maka timbul masalah mana yang dulu tahu dan sadar inovasi baru merasa butuh atau sebaliknya. Jika kita lihat kaitannya dengan organisasi maka adanya kesenjangan penampilan ( performance gaps ) mendorong untuk mencari cara – cara baru atau inovasi. Tetapi juga dapat terjadi sebaliknya karena sadar akan adanya inovasi, maka pimpinan organisasi merasa bahwa dalam organisasinya ada Sesuatu yang ketinggaalan kemudian merubah hasil yang diharapkan, maka terjadi sejejangan penampilan.
Ø Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi
Dalam tahp ini anggota organisasi membentuk sikap terhadap inovasi.dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap inovasi memegang peranan yang penting untuk menimbulkan motivasi untuk ingin berubah atau menerima inovasi.paling tidak ada dua hal dari dimensi sikap yang dapat di tunjukkan anggota organisasi tehadap adanya inovasi yaiyu;
1)    Sikap terbuka terhadap inovasi yang di tandai dengan adanya kemauan anggota organisaasi untuk mempertimbangkan inovasi,mempertanyakan inovasi (skeptic)dan merasa bahwa inovasi dapat meningkatkan kemampuan organidsasi dalam memnjalankan pungsinya.
2)    Memiliki persepsi tentang potensi novasi yang di tandai adanya pengamatan yang menunjukkan bahwa ada kemampuan bagi organisasi untuk menggunakan organisasi,organisasi telah pernah mengalami keberhadilan pada masa lalu dengan menggunakan inovasi, adanya komitmen atau kemauaan untuk bekerja dengan menggunakan inovasi serta ssiap untukmenghadapi kemungkinan timbulnya maslah dalam penerapan inovasi, anggota organisasi merubah sikapnya menyesuaikan dengan kemauan organisasi dan tidak melanjutkan menerimah inovasi,menyalah gunakan inovasi atau menerapkan inovasi dengan penyimpangan disesuaikan dengan kemauan anggota organisasi.
Ø Langkah pengambilan keputusan.
Pada langkah ini segalah impormasih tentang potensi inovasi diepaluasi.jika unit pengambil keputusan dalam organisasi menganggao bahwa novasi itu memang dapat diterima dan ia senang menerimanya maka inovasi akan diterima dan diterapkan dalm organisasi demikian pula sebaliknya juika unit pengambila keputusan tikdak menyukai inovasi dan mengap inovasi tidak bermanpaat maka ia akan menalaknya.pada saat akan mengambil keputusan peranan komunikasi sangat penting untuk meperoleh impormasih yang sebanyak banyaknya.sehingga keputusan yang diambil benar-benar mantap dan tidak terjadi salah pilih yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasi.

b.    Tahap implementasi (implementation stage)
Padalangkah ini kegiatan yang dilakukan oleh parah anggota organisasi ialah menggunakan inovasi atau menerapkan inovasi.ada dua langkah yang dilakukan yaitu:
1). Langkah awal (permulaan) implementasi
     Pada langkah ini organisasi mencoba menerapkan sebagian inovasi misalnya setelah dekan memutuskan bahwa semua dosen harus membuat persiapan untuk mengajar dengan model satuan acara perkulihan,maka pada awal penerapanya setiap dosen di wajipkan membuat untuk satu mata kuliah dulu sebelum nanti akan berlaku untuk semua ata kuliah.
2).langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi .
    Jika pada penerapan awal telah berhasil,para anggota telah mengetahui dan memahami inovasi,serta memperoleh pengalaman dalam menerapkannya maka tinggal melanjutkan dan menjaga kelangsugannya.[5]



CARA-CARA PENCAPAIAN INOVASI PENDIDIKAN
      Menurut Santoso (1974), tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga , uang, dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
      Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efesiensi, relavansi, kualitas, dan efektivitas: sarana serta jumlah peserta didik sebanyak- banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan), dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
      Jika dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap yaitu:
a.    Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b.    Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiapa warga Negara[6]
Masalah-masalah pendidikan yang perlu dipecahkan melalui inovasi tersebut adalah:
1)    Kurang meratanya pelayanan pendidikan
2)    Kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan
3)    Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan
4)    Belum efektif dan efisiennya system penyajian
5)    Kurang lancar dan sempurnya system informasi kebijakan
6)    Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional
7)    Belum kokohnya kesadaran, identitas, dan kebanggan nasional
8)    Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
9)    Belum tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh
10)Belum meluasnya kesempatan kerja
      Demikianlah beberapa hal yang berkenaan dengan tujuan dilakukannya inovasi pendidikan. Sehubungan dengan itu, tampaknya ada beberapa cara yang bisa ditempuh dalam upaya pencapaian tujuan yang dimaksud berikut ini:
a)    Pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan
b)    Memperluas pelayanan pendidikan
c)    Meningkatkan keserasian pendidikan dengan pembangunan
d)    Meningkatkan efektivitas dan efesiensi system penyajian
e)    Melancarkan system informasi kebijaka.[7]



BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN

1.      Pengertian inovasi, kata inovasi berasal dari kata B. Inggris yaitu ‘’ innovatiaon’’ sering diterjemahkan segala hal yang baru dan pembaharuan tetapi ada yang menjadikan kata innovation menjadi kata indonesia yaitu ‘’inovasi’’. Inovasi yang kadang-kadang dipakai untuk menyatakan penemuan. Ada juga mengkaitkan antara pengertian inovasi dan modernisasi karena membicarakan usaha pembaharuan.
2.      Proses keputusan inovasi
a.       Tahap pengetahuan (knowledge)
b.      Tahap bujukan (persuation)
c.       Tahap keputusan (decision)
d.      Tahap implementasi (implementation)
e.       Tahap konfirmasi
3.      Masalah-masalah yang menuntut inovasi
a.       Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
b.      Petambahan penduduk
c.       Meningkatkan animo masyarakat untuk memperolehpendidikan yang lebih baik
d.      Menurunnya kualitas pendidikan
e.       Kurang adanya relavansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
4.      Proses inovasi pendidikan
-          Tahap permulaan
a.       Langkah pengetahuan dan kesadaran
b.      Langkah pembentukan sikap terhadap inovasi
c.       Langkah pengambilan keputusan
-          Tahap implementasi
5.      Cara-cara pencapaian inovasi pendidikan
a.       Mengejar ketinggalan-ketinggalan
b.      Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara





B.     SARAN
      Apabila didalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan mohon untuk dimaafkan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya dari Dosen pembimbing serta rekan-rekan mahasiswa, agar dalam pembuatan makalah berikutnya dapat menjadi lebih baik dan benar. 



[1] Udin Syaefudin Sa’ud. Ph.D, Inovasi pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010
[2]Drs. H. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka cipta, (cet. 4  2005) hal. 192-193.
[3] Udin Syaefudin Sa’ud. Ph.D, Inovasi pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010

[4] Hasbullah, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, (cet. 9, 2011) Hal. 191-193
[5] Udin Syaefudin Sa’ud. Ph.D, Inovasi pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010
[6] Drs. H. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, (cet. 6, 2 010) hal.192-193
[7] Hasbullah, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, (cet. 9, 2011) Hal. 203-205

Tidak ada komentar: