BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kemajuan dan perkembangan pendidikan sejalan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sehingga perubahan akhlak pada anak sangat
dipengaruhi oleh pendidikan formal, informal dan non-formal. Penerapan
pendidikan akhlak pada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar kualitas
anak yang berakhlak mulia sebagai bekal khusus bagi dirinya, umumnya bagi
keluarga, masyarakat, bangsa dan agama.
Betapa banyak faktor penyebab terjadinya kenakalan pada
anak-anak yang dapat menyeret mereka pada moral dan pendidikan yang buruk dalam
masyarakat, dan kenyataan kehidupan yang pahit penuh dengan “kegilaan”, betapa
banyak sumber kejahatan dan kerusakan yang menyeret mereka dari berbagai sudut
dan tempat berpijak.
Berdasarkan permasalahan diatas, jika orang tua atau
pendidik tidak dapat memikul tanggung jawab dan amanat yang diberikan pada
anak, dan pula tidak mengethui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kelainan
pada anak-anak serta upaya penanggulangannya maka akan terlihat suatu generasi
yang bergiliran dosa dan penderitaan dalam masyarakat. Oleh karena itu, dapat
dilakukan dengan mengetahui atau memahami bagaimana kita mendidik dengan cara
yang benar kepada anak, ataupun sesama muslim dari berbagai sumber buku,
membuka internet, maupun bertanya kepada orang yang lebih tahu, sehingga kita
tertarik untuk mempelajari dan mengajari adab sopan santun.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
Pengertian Etika an Sopan Santun?
2.
Apa
macam-macam Etika?
3.
Apa
Manfaat Etika?
C.
Tujuan
Penelitian
1.
Mahasiswa
harus mengetahui pengertian etika dan sopan santun.
2.
Mahasiswa
harus mengetahui apa macam-macam etika.
3.
Mahasiswa
harus mengetahui apa manfaat etika.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Etika dan Sopan santun
1.
Pengertian
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani
kuno. Bentuk tunggal kata etika yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya
yaitu taetha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu, tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara
berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk inilah yang melatar
belakangi terbentuknya istilah etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologi ( asal usul kata ), etika
mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang
adat kebiasaan.
Etika merupakan suatu ilmu yang
membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh
pikiran manusia. Dan etika profesi terdapat suatu keadaan yang kuat untuk
mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi
kepada masyrakat yang memerlukan.[1]
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat,
bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem
yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun,
tata krama, protokoler, dan lain-lain.
Maksud pedoman pergaulan tidak lain
untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang,
tenang, tentram, terkindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku
dan yang tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang
mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para ahli maka etika tidak
lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika
atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata ethos yang berarti norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli:
a)
Drs. O.P.
Simorangkir, bahwa etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
b)
Drs. Sidi
Gajalba dalam sistematika ilsafat bahwa etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
c)
Drs. H.
Burhanudin Salam bahwa etika adalah cabang filsafat yang berbicra mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Dari berbagai pembahasan definisi
tentang etika tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis definisi,
yaitu sebagai berikut:
1. Jenis pertama
1. Jenis pertama
Etika dipandang sebagai cabang
filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku
manusia.
2. Jenis kedua
Etika dipandang sebagai ilmu
pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan
bersama.
Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
3. Jenis ketiga
Etika dipandang sebagai ilmu
pengetahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai
baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan
adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan merefleksikan. Definisi etika
ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.
3.
Pengertian
Sopan santun
Sopan santung ialah suatu tingkah
laku yang amat populis dan nilai yang natural. Sopan santun sebagai sbuah
konsep nilai tetapi bukan dipahami. Sopan umum dari sopan santun. Sikap santun
yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu peraturan. Sikap sopan
santun yang benar ialah lebih menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati
siapa saja. Dari tutur bicara pun orang bisa melihat kesopanan kita.[2]
Sopan santun dapat dipengaruhi oleh
apapun, misalnya sopan santung yang buruk disebabkan oleh lingkungan yang tidak
ada tata tertipnya, individu yang tak pernah mengenal pentingnya kepribadian,
kurangnya pengenaln sopan santun yang diajarkan orang tua kepada anaknya sejak
dini, pembawaan diri individu itu sendiri. Kemudian sopan santun yang baik
dapat dipengaruhi oleh latar belakang individu itu sendiri. Pendidikan yang
cukup, pembawaan diro yang baik terhadap situasi apapun, tutur kata yang
dijaga, terkadang faktor gen juga dapat mempengaruhi individu tersebut.
Sopan santun adalah suatu sikap atau
tingkah laku yang ramah terhadap orang lain, sopan santun juga dapat dipandang
oleh suatu masyarakat mungkin sebaliknya masyarakat juga dapat dipandang oleh
masyarakat lain. Memang tidak mudah untuk menerapakan sopan santun pada diri
kita sendiri, tetapi jika orang tua kita berhasil mengajarkan sopan santun
sejak kecil maka kita akan tumbuh menjadi seseorang yang bisa menghormati dan
menghargai orang lain.[3]
B.
Macam-macam
Etika
1.
Macam-macam
Etika
Ada
macam-macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan
buruk priaku manusia:
a.
Etika
Deskriptif
Etika
Deskriptif yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional
sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikerja oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatau yang bernilai
Artinya Etika deskriptif
tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan
perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas
yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan
nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi
tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
Contohnya: Mengenai
masyarakat Jawa yang mengajarkan tatakrama berhubungan dengan oranag yang lebih
tua dari pada kita.
b.
Etika Normatif
Etika Normatif yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap
dan pola prilaku yang ideal yang saharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup
ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Contohnya: Etika yang bersifat individual seperti kejujuran,
disiplin, dan tanggung jawab.
c. Metaetika
Pendekatan
ini lebih menekankan bagaimana gagasan
etika berasal dan apa maknanya. Pendekatan ini lebih bersifat kebahasaan atau
pemaknaan atas segala ucapan moral atau dapat di sebut jalan atau jembata
menuju etika itu sendiri.
C.
Manfaat Etika
a.
Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
b.
Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
yang boleh dirubah.
c.
Dapat menyelesaikan masalah-maslah moralitas maupaun sosial
lainnya yang membingunkan masyarakat dengan pemikiran yang sistematis dan
kritis.
d.
Berusaha menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan
hanya sekedar ingin tahu tanpa memperdulikan.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
1.
Pengertian Etika dan Sopan Santun
Etika merupakan suatu ilmu yang
membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh
pikiran manusia. Dan etika profesi terdapat suatu keadaan yang kuat untuk
mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian
profesi kepada masyrakat yang memerlukan.
Sopan santung ialah suatu tingkah
laku yang amat populis dan nilai yang natural. Sopan santun sebagai sbuah
konsep nilai tetapi bukan dipahami. Sopan umum dari sopan santun. Sikap santun
yaitu baik, hormat, tersenyum, dan taat kepada suatu peraturan. Sikap sopan
santun yang benar ialah lebih menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati
siapa saja. Dari tutur bicara pun orang bisa melihat kesopanan kita.
2.
Macam-macam
dan Manfaat Etika
a.
Macam-macam
Etika
1)
Etika
Deskriptif
2)
Etika Normatif
3)
Metaetika
b.
Manfaat Etika.
1)
Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
2)
Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
yang boleh dirubah.
3)
Dapat menyelesaikan masalah-maslah moralitas maupaun sosial
lainnya yang membingunkan masyarakat dengan pemikiran yang sistematis dan
kritis.
4)
Berusaha menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan
hanya sekedar ingin tahu tanpa memperdulikan.
B.
SARAN
Demikian makalah Etika dan Sopan Santun
dalam mata kuliah Hadits Tarbawi yang tentunya masih jauh dari kesempurnaan.
Kami sadar bahwa ini merupakan proses dalam menempuh pelajaran, untuk itu kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi kesempurnaan hasil dari
diskusi kami. Harapan kami semoga dapat dijadikan suatu ilmu yang bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Saebani, Ahmad
Beni. Ilmu Akhalak. Bandung: Puataka Setia, 2012
Suryana, A. Toto. Pendidikan
Agama Islam, Bandung: Tiga Mutiara, 1997
Shiddiq, M.
Arfah. Dkk. Akhlak dan Tasawuf, Ujung
Pandang: Lembaga Daqwa
Dan Studi Islam
Yayasan Badan Wakaf UMI, 1996
[1]
Beni Ahmad Saebani, Ilmu Akhalak, ( Cet, II; Bandung, Puataka Setia,
2012 ) h. 26-27
[2] A.
Toto Suryana, Pendidikan Agama Islam, ( Cet. I; Bandung: Tiga Mutiara,
1997 ), h. 104
[3] A.
Toto Suryana, op. cit, h. 109
[4] M.
Arfah, Shiddiq, dkk, Akhlak dan Tasawuf ( t. cet; Ujung Pandang, Lembaga Dakwa
dan Studi Islam Yayasam Wakaf UMI, 1996 ) h. 54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar