Salam Hidup Penuh Berkah

Selasa, 10 November 2015

makalah: kajian filsafat

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Berfilsafat merupakan kegiatan yang hanya dilakukan oleh orang yang yang bijaksana dan mempunyai banyak pengetahuan. Kegiatan berfilsafat memang hanya dilakkukan oleh orang tertertentu yang mempunyai keahlian untuk menerangkan berbagai fenomena yang ada. Berfilsafat seseorang mampu berfikir bebas dalam alam filsafat itu, dan bukanlah untuk berfikir dengan sesuka hati namun memerlukan analisa dan kemampuan untuk mengkaji suatu masalah dengan sedalam-dalamnya tanpa sesuatu dengan dengan maksud selain untuk mencari yang hak dan kebenaran yang selalu mengindahkan kedisiplinan dan hukum-hukum berfikir dan sampailah kepada kebenaran itu dan tindakan menyesatkan. Dengan adanya filsafat tentunya seseorang mempunyai pengetahuan. Pengetahuan ini merupakan proses dari usaha manusia dari apa yang tidak tahu akan menjadi tahu.

B.     Rumusan Masalah
1)      Bagaimana pendapat para tokoh mengenai filsafat?
2)      Apa objek dan metode kajian filsafat?
3)      Apa sifat dasar dan cabang filsafat?
C.    Tujuan Penulisan
1)      Untuk mengetahui bagaimana pendapat para tokoh mengenai filsafat.
2)      Untuk mengetahui objek serta metode kajian filsafat.
3)      Untuk mengetahui sifat dasar cabang atau pembagian filsafat
D.    Manfaat Penulisan
Supaya pembaca dan pendengar mengetahui apa itu filsafat, objek serta metode kajian filsafat, dan juga objek atau metode kajian dari filsafat.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Filsafat
Istilah filsafat berasal dari bahasa yunani, bahasa yunanilah yang mula-mula berfilsafat seperti lazimnya dipahami orang sampai sekarang. Kata ini bersifat majemuk, berasal dari kata “philos” yang berarti “sahabat” dan kata “Sophia” yang berarti “pengetahuan” yang bijaksana.
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. 
Pengertian filsafat menurut para tokoh :
1.      Menurut Harun Nasution bahwa fisafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, norma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan.
2.      Menurut Plato bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
3.      Menurut Aristoteles filsafat merupakan murid plato menyatakan filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda.
4.      Menurut 
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan “Shopia”. Philos artinya cinta yang sangat mendalan, dan sophia artinya kearifan atau kebijakan. Jadi arti filsafat secara hrfiah adalah cinta yang sangat mendalam terhadapat kearifan atau kebijakan. Filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut pandangan hidup (masyarakat). Pada bagian lain Harold Tisus mengemukakan makna filsafat yaitu :
1. Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta
2. Filsafat adalah suatu metode berpikir rekflektif dan penelitian penalaran
3. Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah
4. Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem berpikir
Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan/ pemikiran manusia memiliki peran yang penting dalam menentukan dan menemukan eksistensinya. Berfilsafat berarti berpikir, tetapi tidak semua berpikir dapat dikategorikan berfilsafat. Berpikir yang dikategorikan berfilsafat adalah apabila berpikir tersebut mengandung tiga ciri yaitu radikan, sistematis dan universal. Untuk ini filsafat menghendaki lah pikir yang sadar, yang berarti teliti dan teratur. Berarti bahwa manusia menugaskan pikirnya untuk bekerja sesuai dengan aturan dan hukum-hukum yang ada, berusaha menyerap semua yang bersal dari alam, baik yang berasal dari dalam dirinya atau diluarnya.[1]
Jadi istilah filsafat pada mulanya merupakan suatu istilah yang secara umum dipergunakan untuk menyebutkan suatu usaha  ke arah keutamaan mental (the pursuit of mental exelence) (Ali Mudhofir,1980)[2]
B.     Objek Filsafat
Objek filsafat, objek itu dapat berwujud suatu barang atau dapat juga subjek itu sendiri contohnya si aku berfikir tentang diriku sendiri maka objeknya adalah subjek itu sendiri. Objek filsafat dapat dibedakan atas 2 hal :
a)      Objek material adalah segala sesuatu atau realita, ada yang harus ada dan ada yang harus tidak ada.
b)     Objek formal adalah bersifat menegaskan atau berprinsip dan oleh karena menegaskan, maka filsafat itu mengkonstatis prinsip-prinsip kebenaran dan tidak kebenaran.
Penyelidikan dan menjadi pembagian filsafat menurut objeknya ialah sebagai berikut:
a)      Ada umum adalah menyelidiki apa yang ditinjau secara umum
b)      Ada mutlak adalah sesuatu yang secara mutlak yakni zat yang wajib adanya
c)      Comologia adalah filsafat yang mencari hakikat alam
d)     Antropologia adalah (filsafat manusia), karena manusia termasuk ada yang tidak mutlak , maka juga menjadi objek pembahasan
e)      Etika adalah filsafat yang menyelidiki tingkah laku manusia
f)       Logika adalah filsafat akal budi dan biasanya juga disebut mantiq.akal budi adalah yang terpenting dalam penyelidikan manusia untuk mengetahui kebenaran. Maka penyelidikan akal budi itu disebut filsafat akal budi atau logika.[3]
C.    Metode dalam Filsafat
Adapun metode filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan mempunyai metode tertentu misalnya :
a. Contemplative (perenungan)
Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu, tanpa keharusan adanya kontak langsung dengan objeknya, misalnya makna hidup, kebenaran, keadilan, keindahan dan sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang sesuai dengan watak filsafat, yaitu memikirkan segalah sesuatu sedalam-dalamnya, dalam keadaan tenang hening dan sungguh-sungguh dalam kesendirian atau kapan dan dimanapun.
b. Speculative
Juga bagian dari perenung/ merenung. Karena melalui perenungan dengan pikiran yang tenang kritis, pikiran umum cenderung menganlisis, mengubungkan antara masalah berulang-ulang sampai pada tujuan.
c. Deductive
            Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat berusaha mencari kebenaran hakiki. Sebenarnya filsafat menggunakan semua metode agar saling komplimentasi.
Selain metode yang diatas masih banyak metode filsafat yang lain sebagai berikut:
1. Metode historis/ sejarah
Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya. Akan tetapi harus agak panjang untuk penulaannya dan bisa menimbulkan kesalahpahaman.
2. Metode Ikhtisar Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam filsafat dan menguraikan jawaban.
3. Metode Sistematis
Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia yaitu bagaimana manusia karena kodratnya akan penyelidikan yang biasanya disebut filsafat itu lalu dicari akibat-akibatnya
4. Metode Kombinasi
Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu sistematis, tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya.[4]
D.    Sifat Dasar Filsafat
a)      Ontologi berasal dari yunani yaitu on: ada, ontos: keberadaan, dan logos pemikiran, jadi ontologi adalah pemikiran yang ada dan keberadaannya. Menurut Turnbull, ada pertanyaan tentang suatu sifat dasar suatu benda. Apa sebenarnya sesuatu itu? Pertanyaan ini disebut pertanyaan metafisis. Misalnya, pertanyaan “Apakah waktu itu?” adalah contoh pertanyaan metafisis karena menanyakan apa sebenarnya waktu itu.
b)      Epistemologi berasal dari yunani episteme yang berarti “pengetahuan”, pengetahuan yang benar, pengetahuan ilmiah, dan logos berarti teo Menurut Turnbull, ada pertanyaan yang menghidupkan ide dari pengetahuan atau keyakinan. Pertanyaan seperti itu disebut pertanyaan epistemologi.
c)      Aksiologi keasal katanya aksiologi tersusun dari bahasa yunani axios dan logos, axios berarti nilai dan logos artinya teori, aksiologi adalah teori tentang nilai merupakan realitas abstrak yang berfungsi sebagai daya pendorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup. Dimana sesuatu dianggap bernilai bila memenuhi syarat-syarat berikut:
·         Baik
·         Benar
·         Indah, dan
·         bermanfaat[5]

E.     Cabang atau Pembagian filsafat
Sebagaimana ilmu lainnya filsafat memiliki cabang-cabang yang berkembang sesuai dengan persoalan filsafat yang dikemukakannya. Filsafat timbul karena adanya persoalan-persoalan yang dihadapi manusia. Persoalan-persoalan tersebut kemudian diupayakan pemecahannya oleh para filsufsecara sistematis dan rasional. Maka muncullah cabang-cabang filsafat tersebut dan berkembang terus sesuai dengan pemikiran dan problema yag dihadapi oleh manusia.
Adapun cabang-cabang atau pembagian filsafat sebagai berikut:
1)      Epistemology filsafat ini berkaitan dengan defenisi pengetahuan, ruang lingkup dan keterbatasan. Epistemology ini diterjemahkan dalam bahasa yunani yang berarti “teori pengetahuan” cabang filsafat epistemology mempertakan makna pengetahuan, bagaimana kita memperoleh pengetahuan, berapa banyak yang kita ketahui dan bagaimana kita memilki pengetahuan ini?
2)      Aksiologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan studi tentang penilaian. Aksiologi terbagi atas dua bagian:
·         Estetika berhubungan dengan akal, persepsi, dan apresiasi keindahan. Hal ini luas dan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan apresiasi seni dan budaya.
·         Etika berkaitan dengan moralitas dan nilai-nilai. Etika berusaha untuk memahami dasar moral.
3)      Metafisika berasal dari kata yunani “meta” berarti melampaui atau setelah, dan “physika”, yang berarti fisika. Ini adalah cabang filsafat yang melampaui ilmu pengetahuan. Hal ini berkaitan dengan menjawab pertanyaan-pertayaan tentang seputar jati diri dan dunia. Cabang filsafat ini juga mempertanyakan keberadaan makhluk spiritual, alam semesta, kehidupan setelah kematian, dan lain-lain.
4)      Logika diantara cabang-cabang filsafat, logika berkaitan dengan berbagai bentuk penalaran dan jatuh kepada kesimpulan.ini sistem laporan dan argument.[6]

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
            Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. 
Adapun metode filsafat ada beberapa macam yaitu:
a)      Metode historis/ sejarah
b)      Metode ikhtisar
c)      Metode sistematis, dan
d)     Metode kombinasi
Objek Filsafat
Objek filsafat, objek itu dapat berwujud suatu barang atau dapat juga subjek itu sendiri contohnya si aku berfikir tentang diriku sendiri maka objeknya adalah subjek itu sendiri. Objek filsafat dapat dibedakan atas 2 hal :
c)      Objek material adalah segala sesuatu atau realita, ada yang harus ada dan ada yang harus tidak ada.
d)     Objek formal adalah bersifat menegaskan atau berprinsip dan oleh karena menegaskan, maka filsafat itu mengkonstatis prinsip-prinsip kebenaran dan tidak kebenaran.
Adapun cabang-cabang atau pembagian filsafat sebagai berikut:
a)      .Epistemology filsafat ini berkaitan dengan defenisi pengetahuan, ruang lingkup dan keterbatasan.
b)      Aksiologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan studi tentang penilaian.
c)      Metafisika berasal dari kata yunani “meta” berarti melampaui atau setelah, dan “physika”, yang berarti fisika. Ini adalah cabang filsafat yang melampaui ilmu pengetahuan.
d)     Logika diantara cabang-cabang filsafat, logika berkaitan dengan berbagai bentuk penalaran dan jatuh kepada kesimpulan.ini sistem laporan dan argument.

B.     Saran
Dengan selesainya makalah filsafat umum ini kita ketahui bahwa manusia dalam kehidupan sehari-harinya senantiasa mengahadapi suatu masalah atau persoalan-persoalan yang memerlukan suatu jawaban yang sangat mendalam dan hakiki sampai pada tingkat penyelesaiannya yang rasional, dan kritis.




DAFTAR PUSTAKA
  Jhonisamual, Sifat Dasar Filsafat, blogspot, Sabtu 1 November 2014
    Prof.Dr.Kalean, M.S., Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa, Yogyakarta, Paradigma,2002
       Rikaputri, Pengertian Filsafat, wordpress, Kamis 30 oktober 2014
   Van88, Ruang Lingkup Metode Filsafat, wordpress, Jumat 31 2014
    Zaidslide, Cabang-cabang Filsafat, Jaringan computer, Kamis 30 2014







       [1]Rikaputri, pengertian filsafat,wordpres, kamis 30 oktober 2014.
       [2]Kaelan, Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa, (t. cet. Yogyakarta: Paradigma, 2002), h. 6
        [3]Van88, Objek Filsafat,wordpress, kamis 30 oktober 2014
       [4] Van88, Ruang Lingkup Metode Filsafat, wordpress, Jumat 31 Oktober 2014.

       [5]Jhonisamual, Sifat Dasar Filsafat,blogspot, Sabtu 1 November 2014.
       [6]Zaidslide, Cabang-Cabang Filsafat,Jaringan Komputer, kamis 30 oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar