Salam Hidup Penuh Berkah

Senin, 09 November 2015

makalah Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kemiskinan di artikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup untuk memelihara dirinya yang sesuai dengan taraf kehidupan kelompoknya dan juga tidak mampu untuk memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Menurut sejarah keadaan kaya dan miskin berdampingan tidak merupakan problema sosial sampai saat nya perdagangan berkembang pesat dan timbul nya nilai nilai social yang baru dengan berkembang nya perdagangan ke seluruh dunia dan di terapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat.
Kemiskinan muncul sebagai problema social,pada waktu itu orang sadar akan kedudukan ekonominya sehingga mereka mampu mengatakan apakah dirinya miskin atau kaya…?
Kemiskinan di anggap sebagi problema social apabila perbedaan kedudukan ekonomi dan warga masyarakat di tetapkan secara tegas.
Pada masyarakat yang masih sederhana susunansusunana dan organisasinya kemiskinan bukan merupakan problema social karena mereka menganggap semuanya sudah di takdirkan sehingga usaha usaha untuk mengatasinya mereka tidak terlalu memperhatikan keadaan tersebut kecuali apabila mereka betul betul menderita karenanya.
Pada masyarakat modern yang kompleks kemiskinan menjadi problema social seorang merasa miskin bukan karena kurang makan ,pakaian atau perumahan tapi harta miliknya dianggap kurang cukup untuk memenuhi taraf taraf kehidupan yang ada. Maka dari itu saya mengambil judul KEMISKINAN.




B.     RUMUSAN MASALAH.
1.      Apa definisi kemiskinan ?
2.      Faktor-faktor apa yang menyebabkan timbulnya kemiskinan ?
3.      Apa unsur-unsur kemiskinan ?
4.      Apa usaha untuk mengatasi kemiskinan ?
C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Mengetahui definisi kemiskinan.
2.      Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan.
3.      Mengetahui unsur-unsur kemiskinan.
4.      Mengetahui usaha-usaha untuk mengatasi kemiskinan.



















BAB II
PEMBAHASAN
A.    DEFINISI KEMISKINAN
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problem yang  muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di Negara Negara berkembang masalah kemiskinan ini menuntut adanya upaya pemecahan masalah secara berencana ,terintegrasi dan menyeluruh dalam waktu yang singkat, upaya pemecahan kemiskinan tersebut sebagai upaya untuk mempercepat proses pembangunan yang selama ini sedang di lakukan.
Istilah kemiskinan sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang asing dalam kehidupan kita, kemiskinan yang di maksud disini adalah kemiskinan ditinjau dari sisi material (ekonomi). Menurut Prof.Dr.Emil Salim yang di maksud dengan kemiskinan adalah merupakan suatu keadaan yang di lukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok . Atau dengan istilah lain kemiskinanitu merupakan ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehingga mengalami keresahan ,kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya. Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masakini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropah. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran.Amerika Serikat sebagai negara maju juga dihadapi masalah kemiskinan, terutama pada masa depresi dan resesi ekonomi tahun.
B.     FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA KEMISKINAN
 Salah satu factor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan yaitu ;
a.       Pendidikan Yang Terlampau Rendah
Dengan adanya tingkat pendidikan yang rendah, menyebabkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan pendidikan / keterampilan yang dimiliki menyebabkan keterbatasan kemampuan untuk masuk dalam dunia kerja. Atas dasar kenyataan di atas dia miskin karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
b.      Malas bekerja
Sikap malas bekerja merupakan suatu masalah yang cukup memprihatinkan karena masalah ini  menyangkut mentalitas dan kepribadian seseorang. Adanya sikap malas ini seseorang bersikap acuh tak acuh dan tak bergairah untuk bekerja atau bersikap pasif dalam hidupnya (sikap bersandar dan pasrah pada nasib).
Sikap malas ini cenderung untuk menggantungkan hidup pada orang lain, baik dari keluarga, saudara atau famili yang di pandang mempunyai kemampuan untuk menanggung kebutuhan hidup mereka.
c.       Keterbatasan sumber alam
Kemiskinan akan melanda suatu masyarakat apabila sumber alamnya tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Sering dikatakan oleh para ahli bahwa masyarakat itu miskin karena memang dasarnya “alamiyah miskin”
Alamiyah miskin yang dimaksud disini adalah kekayaan alamnya, misalnya tanahnya berbatu-batu, tidak menyimpan kekayaan mineral, dan sebagainya. Dengan demikian layaklah kalau miskin sumber daya alam miskin juga masyarakatnya.
d.      Terbatasnya lapangan kerja
Keterbatsan lapangan kerja akan membawa konsekwensi kemiskinan bagi masyarakat, secara ideal banyak orang mengatakan bahwa seseorang / masyarakat harus mampu menciptakan lapangan kerja baru, tetapi secara factual hal tersebut kecil kemungkinannya. Karena adanya keterbatasan kemampuan seseorang baik yang berupa skill maupun modal.
 https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQCJg99NYSKsh2uneITz9k5AigDGDY158ASQ2RZCKXlbRX4uSU4ew
Seperti gambar di atas,kurangnya lapangan pekerjaan sehingga mereka menjadi seorang pengangguran.
e.       Keterbatasan modal
Keterbatasan modal adalah sebuah kenyataan yang ada di Negara-negara yang sedang berkembang. Kenyataan tersebut membawa kemiskinan pada sebagaian masyarakat di Negara tersebut.
Seorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi alat atau bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang mereka miliki dengan suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan.
Keterbatasan modal bagi Negara-Negara yang sedang berkembang dapat diibaratkan sebagai suatu lingkaran yang tak berujung pangkal baik dari segi permintaan akan modal maupun dari segi penawaran akan modal.
f.       Beban keluarga
Semakin banyak anggota keluarga akan semakin banyak/meningkat pula tuntutan / beban untuk hidup yang harus dipenuhi. Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak di imbangi dengan usaha peningkatan pendapatan sudah pasti akan menimbulkan kemiskinan karena mereka memang berangkat dari kemiskinan. Kenaikan pendapatan yang dibarengi dengan pertambahan jumlah keluarga, berakibat kemiskinan akan melanda dirinya dan bersifat latent.
Adapun penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah Kuraiyyim, yang antara lain adalah :
a.       Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global. Yang penting digarisbawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan perkapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita sbb :
a)      Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
b)      Politik ekonomi yang tidak sehat.
c)      Faktor-faktor luar negeri, diantaranya :
ü  Rusaknya syarat-syarat perdagangan .
ü  Beban hutang - Kurangnya bantuan luar negeri.
ü  Perang.
b.      Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
 Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal.
c.       Biaya kehidupan yang tinggi
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.
d.      Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata
 Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.



















C.    UNSUR UNSUR KEMISKINAN
a.       Kemiskinan yang di sebabkan aspek badaniyah
Biasanya orang – orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmaniah. Karena cacat badaniah misalnya : dia lantas berbuat atau bekerja secara tidak wajar seperti menjadi pengemis atau meminta-minta, seperti gambar di bawah ini :
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ_2C0akLQlph0kFVvxmtYc-xNtaOXRKN9uXn0kgjzay7OkoGLVcg
 Menurut ukuran produktifitas kerja, mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal malah lebih bersifat konsumtif . Sedangkan yang menyangkut Aspek Mental biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
Mereka ada yang bekerja sebagai meminta-minta atau bekerja sebagai pekerja sambilan bila ada yang memerlukannya, tindakan-tindakan seperti itu jelas bisa menyebabkan kemiskinan bagi dirinya dan menimbulkan beban bagi masyarakat lainnya. 
b.      Kemiskinan yang di sebabkan aspek bencana
Apabila tidak segera diatasi sama saja hanya akan menimbulkan beban bagi masyarakat umum lainnya. Mereka yang kena bencana alam, umumnya tidak mempunyai tempat tinggal bahkan sumber daya alam yang mereka miliki sebelumnya habis oleh pengikisan bencana alam. Kemiskinan yang disebabkan bencana alam biasanya pihak pemerintah mengambil atau menempuh dua cara. Pertama, sebagai pertolongan sementara diberikan bantuan secukupnya. Kedua, mentransmigrasikan mereka ke tempat-tempat lain yang lebih aman dan memungkinkan mereka hidup layak. 
c.       Kemiskinan buatan
Kemiskinan buatan disebut juga kemiskinan Struktural. Ialah kemiskinan yang ditimbulkan oleh dan dari struktur – struktur ekonomi, soisial dan kultur serta politik. Kemiskinan struktur ini selain ditimbulkan oleh struktur penenangan atau nrimo / menerima / pasrah, memandang kemiskinan sebagai nasib, malah sebagai takdir Tuhan.





















D.    USAHA-USAHA MENGATASI KEMISKINAN
Penanggulangan kemiskinan benar-benar harus menjangkau dan mendampingi penduduk miskin. Penduduk miskin adalah orang-orang yang memiliki namun serba terbatas dan kepercayaan diri penduduk miskin merupakan titik masuk utama dari seluruh rangkaian membantu mereka keluar dari kemiskinan. Kelompok afinitas penduduk miskin merupakan instrumen yang amat efektif bagi penduduk miskin untuk mampu keluar dari kemiskinan.
Dari hasil penelitian kemudian pusat perhatian para ahli lambat laun mulai bergeser dari tekanan pada penciptaan lapangan kerja yang memadai ke penghapusan kemiskinan, dan akhirnya ke penyediaan barang-barang dan jasa-jasa kebutuhan dasar bagi seluruh penduduk yang berupa dua perangkat, yaitu ;
a.       Perangkat kebutuhan konsumsi perorangan akan pengan, sandang dan papan/ permukiman.
b.      Perangkat yang mencakup penyediaan jasa umum dasar, seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, saluran air minum, pengangkutan dan kebudayaan.Disamping kedua perangkat tersebut, kebutuhan dasar atau kebutuhan dasar manusiawi kadang-kadang juga digunakan untuk mencakup tiga sasaran lain, yaitu ;
1.      Hak atas pekerjaan produktif dan yang memberikan imbalan yang layak, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap rumah tangga atau perorangan.
2.      Prasarana yang mampu menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk.
3.      Partisipasi seluruh penduduk , baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam pelaksanaan proyek-proyek yang berhubungan dengan penyediaan barang-barang dan jasa-jasa kebutuhan dasar.
Beberapa macam program yang telah di jalankan oleh pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan antara lain :
1)      Program BLT (bantuan langsung tunai).
2)      Program BOS (bantuan operasional sekolah).
3)      Subsidi BBM dan konfersi minyak tanah ke gas (Elpiji).
4)      Program peminjaman dana untuk membuka usaha demi terciptanya lapangan kerja baru untuk menuntaskan kemiskinan.
5)      Koperasi, walaupun sekarang ini sudah kurang berperan dalam mengetaskan kemiskinan. Oleh karena itu di harapkan pemerintah mampu untuk mengembalikan fungsi dan peranan koperasi.
6)      Membuka lapangan pekerjaan seperti gambar di bawah ini :
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRO64_oDbJEuvyScfqx1EaZpWPc_lGsCr3CeA5ozngUeNfDGB9Y6A
Mereka rela antri demi mendapatkan pekerjaan,supaya tidak menjadi orang yang pengangguran.
Adapun program yang sudah banyak di lakukan di berbagai negara. Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat program penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara bagian, memperbaiki kondisi permukiman perkotaan dan perdesaan, perluasan kesempatan pendidikan dan kerja untuk para pemuda, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi orang dewasa, dan pemberian bantuan kepada kaum miskin usia lanjut. Selain program pemerintah, juga kalangan masyarakat ikut terlibat membantu kaum miskin melalui organisasi kemasyarakatan, gereja, dan lain sebagainya.


BAB II
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Kemiskinan di artikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup untuk memelihara dirinya yang sesuai dengan taraf kehidupan kelompoknya dan juga tidak mampu untuk memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Istilah kemiskinan sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang asing dalam kehidupan kita, kemiskinan yang di maksud disini adalah kemiskinan ditinjau dari sisi material (ekonomi). Menurut Prof.Dr.Emil Salim yang di maksud dengan kemiskinan adalah merupakan suatu keadaan yang di lukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok . Atau dengan istilah lain kemiskinanitu merupakan ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehingga mengalami keresahan ,kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya. Kemiskinan di anggap sebagi problema social apabila perbedaan kedudukan ekonomi dan warga masyarakat di tetapkan secara tegas.
Pada masyarakat yang masih sederhana susunan-susunan dan organisasinya kemiskinan bukan merupakan problema social karena mereka menganggap semuanya sudah di takdirkan sehingga usaha usaha untuk mengatasinya mereka tidak terlalu memperhatikan keadaan tersebut kecuali apabila mereka betul betul menderita karenanya.
B.     SARAN
Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat menjadi contoh bahwa betapa pentingnya mengetahui apa itu kemiskinan dan penyebab timbulnya kemiskinan. Dan kami juga mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.



DAFTAR PUSTAKA
Suparlan.parsudi., (1984), kemiskinan di perkotaan, Jakarta : Sinar Harapan.
Soemardjan.Selo., (1980), kemiskinan struktural, jakarta : Alfian et.
Ahmadi.Drs., (2003), Ilmu Sosial Dasar, Jakarta : Bineka Cipta.
Wahyu.Drs.MS., (2005), Wawasan Ilmu Sosial, Surabaya : Usaha Nasional Surabaya Indonesia.
Mulyo, Sumedi Andono., (2005), Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta : Komite Penanggulangan Kemiskinan.2.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar