Salam Hidup Penuh Berkah

Selasa, 03 November 2015

Cerita hikmah dalam kehidupan: Kisah Dua orang Raja dan Ikan Ajaib

Cerita hikmah dalam kehidupan:
Kisah Dua orang Raja dan Ikan Ajaib
Alkisah hiduplah seorang raja yang terkenal baik hati hingga begitu dicintai oeh rakyatnya. Suatu ketika, sang raja jatuh sakit. Lau, dipanggillah tabib kerajaan untuk memeriksa sakit sang raja. Setelah memeriksa, tabib ini tersenyum dan segera memberitahukan obatnya kepada para pengawal raja.
“Aku mengenal baik sakitnya tuan raja, begitu pula dengan obatnya. Pergilah kalian ke laut yang ada di sebelah utara, tangkaplah ikan bersisik emas kemerahan sebanyaktiga ekor di sana. Sekarang adalah musim, kemarau, ikan seperti itu sedang banyak-banyaknya di laut utara, bahkan sampai ke tepian pantai. Setelah itu serahkan padaku. Aku akan meramu obat untuk tuan raja dari tiga ekor ikan tersebut.”
Para pengawal raja pun bergegas melaksanakan perintah sang tabib. Tapi aneh, ternyata ikan yang dicari ridak berhasil mereka temukan. Padahal, para pengawal raja pun mengetahui kalau saat itu adalah saat tengah ramai-ramai ikan bersisik emas kemerahan di oantai utara. Tapi, setelah dua minggu mencari, seekor pun tidak berhasil mereka temuka. Akhirnya, wafatlah sang raja akibat penyakitnya tidak dapat disembuhkan karena obat yang dicari tidak berhasil diperoleh.
Sementara itu di daerah lain, hiduplah seorang raja yang sangat terkenal zalim dan tidak disukai rakyatnya. Saat yang berbeda, sang raja yang zalim ini pun jatuh sakit. Tabib kerajaan dipanggil. Setelah memeriksa keadaan sang raja, raut wajah sang tabib terlihat linglung. Hal ini membuat seorang pengawal kerajaan bertanya ada apa gerangan.
Jawab sang tabib, “Aku mengenal baik sakitnya tuan raja, begitu pula dengan obatnya, yaitu ikan bersisik emas kemerahan sebanyak tiga ekor. Tapi, saat ini sedang musim penghujan, ikan-ikan ini akan sangat sulit kita temukan.”
Para pengawal pun turut bingung, tapi akhirnya mereka memutuskan untuk tetap berusaha mencari ikan yang dimaksud di tepian pantai sebelah utara. Hasilnya sungguhn di luar dugaan. Saat mereka tengah melaut, ternyata ikan emas bersisik kemerahan itu banyak sekali berenang-renang di sana. Tidak hanya tiga ekor saja yang berhasil mereka tangkap, bahkan mencapai puluhan. Alhasil, raja yang zalim ini pun dapat dismebuhkan oleh sang tabib.
Malaikat surga yang melihat dua kejadian ini pun merasa heran, lalu bernya kepada Allah swt.
“Ya Tuhanku, engkau telah menolong raja yang zalim dengan kuasamu, tapi mengapa engkau tidak menolong raja yang baik hati itu?”
Jawab Allah swt, “Wahai malaikatku yang taat, ketahuilah olehmu. Raja yang baik hati itu pernah berbuat salah sekali dalam hidupnya, maka aku membalas perbuatannya di dunia supaya nanti di akhirat aku bisa langsung membahagiakan dirinya di dalam surgaku. Sedangkan raja yang zalim itu pernah berbuat kebaikan sekali dalam hidupnya, maka aku membalas perbuatannya di dunia supaya nanti di akhirat aku bisa langsung menyiksa dirinya di dalam panasnya api nerakaku.

Hikmah cerita
Allah maha mengingat setiap perbuatan hambanya. Allah tidak akan pernah lupa pada hal paling kecil yang pernah kita perbuat. Bahkan, terhadap selentingan yang pernah melintas dalam hati dan pikiran kita, Allah pasti mengetahuinya. Balasan Allah terhadap perbuatan kita pun pati tiba waktunya. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam setiap perbuatan kita. Jagalah selalu setiap perkataan kita karena Allah Maha Mendengar. Bersihkan selalu hati kita dari niat-niat tercela karena Allah Maha Halus. Pendek kata, hidup kita ini sesungguhnya selalu dalam pantauan Allah.
Jangan pernah merasa aman orang yang berzina dalam kegelapan malam dan tempat yang sepi karena sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan. Jangan pernah merasa aman orang yang mengambil hak orang lain dengan zalim karena sesunguhnya Allah Maha Mengetahui. Jangan pernah aman hidup ini karena sesungguhnya Allah Amha Membalas setiap perbuatan.

Referensi:
Chalil komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung: Pustaka Madani. 2007.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar