Cerita hikmah
dalam kehidupan:
Kisah Dua orang
Raja dan Ikan Ajaib
Alkisah hiduplah seorang raja
yang terkenal baik hati hingga begitu dicintai oeh rakyatnya. Suatu ketika,
sang raja jatuh sakit. Lau, dipanggillah tabib kerajaan untuk memeriksa sakit
sang raja. Setelah memeriksa, tabib ini tersenyum dan segera memberitahukan
obatnya kepada para pengawal raja.
“Aku mengenal baik sakitnya tuan
raja, begitu pula dengan obatnya. Pergilah kalian ke laut yang ada di sebelah
utara, tangkaplah ikan bersisik emas kemerahan sebanyaktiga ekor di sana.
Sekarang adalah musim, kemarau, ikan seperti itu sedang banyak-banyaknya di
laut utara, bahkan sampai ke tepian pantai. Setelah itu serahkan padaku. Aku
akan meramu obat untuk tuan raja dari tiga ekor ikan tersebut.”
Para pengawal raja pun bergegas
melaksanakan perintah sang tabib. Tapi aneh, ternyata ikan yang dicari ridak
berhasil mereka temukan. Padahal, para pengawal raja pun mengetahui kalau saat
itu adalah saat tengah ramai-ramai ikan bersisik emas kemerahan di oantai
utara. Tapi, setelah dua minggu mencari, seekor pun tidak berhasil mereka
temuka. Akhirnya, wafatlah sang raja akibat penyakitnya tidak dapat disembuhkan
karena obat yang dicari tidak berhasil diperoleh.
Sementara itu di daerah lain,
hiduplah seorang raja yang sangat terkenal zalim dan tidak disukai rakyatnya.
Saat yang berbeda, sang raja yang zalim ini pun jatuh sakit. Tabib kerajaan
dipanggil. Setelah memeriksa keadaan sang raja, raut wajah sang tabib terlihat
linglung. Hal ini membuat seorang pengawal kerajaan bertanya ada apa gerangan.
Jawab sang tabib, “Aku mengenal
baik sakitnya tuan raja, begitu pula dengan obatnya, yaitu ikan bersisik emas
kemerahan sebanyak tiga ekor. Tapi, saat ini sedang musim penghujan, ikan-ikan
ini akan sangat sulit kita temukan.”
Para pengawal pun turut bingung,
tapi akhirnya mereka memutuskan untuk tetap berusaha mencari ikan yang dimaksud
di tepian pantai sebelah utara. Hasilnya sungguhn di luar dugaan. Saat mereka
tengah melaut, ternyata ikan emas bersisik kemerahan itu banyak sekali
berenang-renang di sana. Tidak hanya tiga ekor saja yang berhasil mereka
tangkap, bahkan mencapai puluhan. Alhasil, raja yang zalim ini pun dapat
dismebuhkan oleh sang tabib.
Malaikat surga yang melihat dua
kejadian ini pun merasa heran, lalu bernya kepada Allah swt.
“Ya Tuhanku, engkau telah
menolong raja yang zalim dengan kuasamu, tapi mengapa engkau tidak menolong
raja yang baik hati itu?”
Jawab Allah swt, “Wahai
malaikatku yang taat, ketahuilah olehmu. Raja yang baik hati itu pernah berbuat
salah sekali dalam hidupnya, maka aku membalas perbuatannya di dunia supaya
nanti di akhirat aku bisa langsung membahagiakan dirinya di dalam surgaku.
Sedangkan raja yang zalim itu pernah berbuat kebaikan sekali dalam hidupnya,
maka aku membalas perbuatannya di dunia supaya nanti di akhirat aku bisa
langsung menyiksa dirinya di dalam panasnya api nerakaku.
Hikmah cerita
Allah maha mengingat setiap
perbuatan hambanya. Allah tidak akan pernah lupa pada hal paling kecil yang
pernah kita perbuat. Bahkan, terhadap selentingan yang pernah melintas dalam
hati dan pikiran kita, Allah pasti mengetahuinya. Balasan Allah terhadap
perbuatan kita pun pati tiba waktunya. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam
setiap perbuatan kita. Jagalah selalu setiap perkataan kita karena Allah Maha
Mendengar. Bersihkan selalu hati kita dari niat-niat tercela karena Allah Maha
Halus. Pendek kata, hidup kita ini sesungguhnya selalu dalam pantauan Allah.
Jangan pernah merasa aman orang
yang berzina dalam kegelapan malam dan tempat yang sepi karena sesungguhnya
Allah Maha Menyaksikan. Jangan pernah merasa aman orang yang mengambil hak
orang lain dengan zalim karena sesunguhnya Allah Maha Mengetahui. Jangan pernah
aman hidup ini karena sesungguhnya Allah Amha Membalas setiap perbuatan.
Referensi:
Chalil
komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung:
Pustaka Madani. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar