Cerita hikmah
dalam kehidupan:
Kalau Duduk di
depan Sampainya ke Padang
Alkisah, ketika lebaran beberapa
tahun lalu, ada orang Medan berencana mudik ke kampung halamannya. Niatnya ini
didukung pula dengan THR yang besar dari perusahaan tempatnya bekerja. Ia pun
memilih untuk naik pesawat terbang. Selama ini, ia belum pernah menaiki pesawat
terbang. Dengan perasaan bangga, ia masuk ke dalam pesawat dan langsung
mengambil tempat duduk di barisan kursi paling depan. Yaitu kursi VIP. Padahal
ia hanya memegang tiket kelas biasa.
Pikirnya, pesawat terbang sama
persis seperti bus, duduknya boleh di mana saja asalkan masih kosong. Kalau
duduk di belakang dapat mudah pusing karena terkena ayunan jalan.
Melihat kejadian ini, seorang
pramugari datang menghampiri.
“Maaf! Bapak memiliki tiket
biasa. Jadi, kami mohon Bapak bersedia duduk di belakang. Kursi ini untuk kelas
VIP!”
Orang Medan ini marah karena
merasa terusik, “Mau VIP mau tidak, saya ingin duduk di sini! Mengerti?”
Karena bujukannya tidak berhasil,
sang pramugari melapor kepada pilot.pilot pesawat pun akhirnya turun tangan.
Dengan tegas, ia menghampiri orang medan tersebut.
“Maaf pak, ini kursi VIP, kursi
bapak dibelakang. Kalau bapak tidak mau pindah juga, terpaksa kami akan
memanggil keamanan.”
“Mau panggil kopral mau panggil
jenderal, saya tidak mau pindah, mengerti! Saya kan yang datang duluan,
sedangkan bpaka ini datang belakangan. Jadi suruh dia saja ang duduk di
belakang! Sekali lagi, saya tidak mau pindah!”
Rupanya di antara penumpang
pesawat ada yang peduli dengan kejadian tersebut. Ia lalu menghampiri orang
Medan tersebut dan membisikinya sesuatu. Aneh tapi nyata, orang Medan itu
langsung pindah ke kursi belakang sambil mengangguk-angguk.
“Oh.. ternyata begitu!” gumamnya.
Melihat kejadian tersebut, semua
penumpang yang menyaksikan merasa heran bercampur kagum,termasuk pilot dan
pramugari.
“Wah hebat! Bapak bisa
memindahkan orang Medan otu dengan mudah. Tadi dibisiki apa?” tanya Pilot.
Penumpang itu tersenyum, lalu
menjawab enteng, “Tadi saya Cuma bilang pada orang teersebut bahwa kalau bapak
mau ke medan duduknya di belakang, kalau duduk di depan sampainya ke padang!
Rupanya orang Medan it langsung mengerti dan bergegas pindah ke belakang.”
Mendengar jawaban yang pintar
itu, pilot dan pramugari tersenyum lebar.
Hikmah cerita
Cerita tersebut menggambarkan
kecerdikan seseorang dalam mememcahkan masalah. Rasulullah saw pun dalam
berdakwah menggunakan strategi yaitu, kelembutan. Kemuliaan akhlak beliau
termasuk strategi untuk memperkenalkan islam yang mulia. Beliau menyampaikan
dakwah terlebih dulu kepada orang-orang yang dekat dan dituankan oleh suku
quraisy, itu pun termasuk strategi.
Gunakanlah strategi dalam hidup
ini. Buatlah strategi setiap satu hari dalam hidup kita. Untuk memperoleh
qiyamul lail pun harus menggunakan strategi, yaitu jangan tidur larut malam,
pasang alarm, dan niatkan dalam hati. Begitulah starategi yang dapat membuat
hidup ini menjadi lebih teratur dan mudah.
Referensi:
Chalil
komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung:
Pustaka Madani. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar