Cerita hikmah
dalam kehidupan:
Hanya Perasaan
Saja
Seorang ibu yang tengah menjadi
penumpang sebuah taksi tiba-tiba merasakan melilit pada perutnya. Ibu ini
kemudian meminta kepada sopir taksi untuk menepi sejenak karena ia inginke
toilet.
“Pak, tolong berhenti sebentar!
Perut saya mules.”
“Ah,,,itu kan hanya perasaan Ibu
saja.” Jawab sopir taksi datar.
Ia terus mengendarai taksi dengan
tenang. Selama liam menit kemudian, ibu ini sudah tidak tahan lagi.
“Pak, tolong berhenti sebentar!
Saya sudah tidak tahan lagi, nih!”
“Ah.. itu kan hanya perasaan Ibu
saja.” Lagi-lagi sopir taksi menjawab dengan datar.
Ia tidak mengabulkan keinginan
ibu ini dan terus mengendarai taksi dengan tenang. Selang lima menit kemudian,
sopir taksi mencium aroma tidak sedap di dalam taksinya.
“Aduh, Bu! Bau apa ini? Ibu buang
air besar di taksi saya, ya? Kok bau begini!?”
Kini gantian si ibu yang balas
menjawab dengan tenang, “Ah, itu kan hanya perasaan Bapak Saja!”
Hikmah cerita
Cintailah orang lain seperti
engkau mencintai diri sendiri. Nasihat ini sudah tidak asing di teliga kita.
Memang begitulah seharusnya. Jika tidak ingin disakiti, jangan menyakiti orang
lain. Jika kita tidak ingin dibiarkan, jangan membiarkan orang lain. Jika kita
tidak ingin dihina, jangan menghina orang lain. Begitu pula sebaliknya, jika
kita seanang disapa, sapa orang lain. Jika kita senang mendapatkan hadiah,
berikan hadiah pada orang lain. Dengan demikian, kita dapat menghargai orang
lain seperti kita menghargai diri sendiri.
Referensi:
Chalil
komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung:
Pustaka Madani. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar