Cerita hikmah
dalam kehidupan:
Akibat Dari
Kesombongan
Suatu ketika tukang jam membuat
sebuah jam menara yang sangat besar dan indah. Setiap orang selalu memuji dan
berdecak kagum saat melewati tempat di mana jam menara itu berdiri, “Ah,
sungguh jam yang luar biasa. Selain indah bentuknya, juga membuatku bisa
mengetahui pukul berapa sekarang?
Pujian yang bertubi-tubi hanya
terarah pada jarum jam telah membuat kesal mesin jam menara. Lalu, berkalah ia
kepada jarum jam, “Apakah orang tidak tahu, tanpa adanya diriku di dalamnya
tentu engkau jarum jam tidak bisa berdetak. Tapi, mengapa mereka tidak pernah
memujiku?”
Akhirnya, marahlah mesin jam
menara dan mematikan dirinya hingga kemudian jarum jam tidak lagi bisa terdetak
dan orang pun tidak dapat lagi mengetahui pukul berapa sekarang.
Lalu mereka berkata, “Sayang
sekali jam menara yang indah ini rusak, pasti karena kualitas mesinnya yang
jelek.”
Alhasil, semakin meranalah mesin
jam karena ternyata semua orang tetap memuji jarum jam dan malah mecbir
dirinya.
Hikmah Cerita:
Demikianlah derita tersebut
menggambarkan betapa kesombongan dapat menghancurkan segalanya. Mesin jam
merasa dirinya berjasa hingga kesal karena orang tidak pernah memuji dirinya
dan, hanya memerhatikan jarum jam saja. Akhirnya, dia tidak mau lagi bekerja
membantu jarum jam berdetak. Tapi, hasilnya? Orang tetap saja memuji keindahan
jam menara dan malah menyangka kualitas mesinnya buruk.
Mesin jam memang bermanfaat,
namun dia telah berlaku sombong dan ingin dipuji orang. Alhasil bukan pujian ynag
didapat melainkan cacian, ditambah lagi dia telah mematikan jarum jam dan
merugikan orang jadi tidak dapat lagi mengetahui waktu.
Memang begitulah nasib orang yang
sombong. Sesungguhnya kesombongan tidak akan dapat meningkatkan derajatnya,
melainkan menambah kehinaan. Tidak ada kebahagian sejati bagi orang yang
sombong. Bahkan dia akan semakin dijauhi karena kesombongannya itu. Merasa diri
hebat punya kemapuan, padahal kemampuan itu hanyalah titipan Allah kepadanya.
Orang yang sombong belum mengenal Allah secara sungguh-sungguh. Hidupnya hanya
bergantung pada pujian makhluk, padahal pujian Allah itu yang lebih utama. Jika
Allah mau, dicabut saja salah satu sel dari otaknya, sudah membuat dirinya
tidak berdaya.
Ketahuilah, sombong itu adalah
sifat utama iblis yang justru membuat dirinya menjadi makhluk terkutuk. Oleh
karena itu, beruntunglah orang yang rendah hati karena itu adalah sifat
malaikat yang tidak punya kesombongan sama sekali dan selalu merasa takut pada
tuhannya.
Referensi:
Chalil
komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung:
Pustaka Madani. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar