Salam Hidup Penuh Berkah

Selasa, 03 November 2015

Cerita hikmah dalam kehidupan: Akibat Dari Kesombongan

Cerita hikmah dalam kehidupan:
Akibat Dari Kesombongan
Suatu ketika tukang jam membuat sebuah jam menara yang sangat besar dan indah. Setiap orang selalu memuji dan berdecak kagum saat melewati tempat di mana jam menara itu berdiri, “Ah, sungguh jam yang luar biasa. Selain indah bentuknya, juga membuatku bisa mengetahui pukul berapa sekarang?
Pujian yang bertubi-tubi hanya terarah pada jarum jam telah membuat kesal mesin jam menara. Lalu, berkalah ia kepada jarum jam, “Apakah orang tidak tahu, tanpa adanya diriku di dalamnya tentu engkau jarum jam tidak bisa berdetak. Tapi, mengapa mereka tidak pernah memujiku?”
Akhirnya, marahlah mesin jam menara dan mematikan dirinya hingga kemudian jarum jam tidak lagi bisa terdetak dan orang pun tidak dapat lagi mengetahui pukul berapa sekarang.
Lalu mereka berkata, “Sayang sekali jam menara yang indah ini rusak, pasti karena kualitas mesinnya yang jelek.”
Alhasil, semakin meranalah mesin jam karena ternyata semua orang tetap memuji jarum jam dan malah mecbir dirinya.

Hikmah Cerita:
Demikianlah derita tersebut menggambarkan betapa kesombongan dapat menghancurkan segalanya. Mesin jam merasa dirinya berjasa hingga kesal karena orang tidak pernah memuji dirinya dan, hanya memerhatikan jarum jam saja. Akhirnya, dia tidak mau lagi bekerja membantu jarum jam berdetak. Tapi, hasilnya? Orang tetap saja memuji keindahan jam menara dan malah menyangka kualitas mesinnya buruk.
Mesin jam memang bermanfaat, namun dia telah berlaku sombong dan ingin dipuji orang. Alhasil bukan pujian ynag didapat melainkan cacian, ditambah lagi dia telah mematikan jarum jam dan merugikan orang jadi tidak dapat lagi mengetahui waktu.
Memang begitulah nasib orang yang sombong. Sesungguhnya kesombongan tidak akan dapat meningkatkan derajatnya, melainkan menambah kehinaan. Tidak ada kebahagian sejati bagi orang yang sombong. Bahkan dia akan semakin dijauhi karena kesombongannya itu. Merasa diri hebat punya kemapuan, padahal kemampuan itu hanyalah titipan Allah kepadanya. Orang yang sombong belum mengenal Allah secara sungguh-sungguh. Hidupnya hanya bergantung pada pujian makhluk, padahal pujian Allah itu yang lebih utama. Jika Allah mau, dicabut saja salah satu sel dari otaknya, sudah membuat dirinya tidak berdaya.
Ketahuilah, sombong itu adalah sifat utama iblis yang justru membuat dirinya menjadi makhluk terkutuk. Oleh karena itu, beruntunglah orang yang rendah hati karena itu adalah sifat malaikat yang tidak punya kesombongan sama sekali dan selalu merasa takut pada tuhannya.


Referensi:
Chalil komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung: Pustaka Madani. 2007.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar