Salam Hidup Penuh Berkah

Senin, 23 Maret 2015

problematika Hypmen bagi wanita



Problematika Hymen bagi Wanita
Tidak diragukan lagi bahwa selaput dara termasuk orga reproduksi terpenting bagi seorang gadis. Bias jadi, seorang gadis tidak paham orga-organ reproduksinya yang lain beserta fungsinya, tapi ia paham dengan baik soal selapu dara, kegunaanya, dan kedudukannya sebagi simbol kesucian dan kehormatan seorang gadis, di mana keutuhan selaput dara seorang gadis merupakan indikasi bahwa dia masih perawan. Walaupun demikian penting selaput dara bagi seorang gadis, namun sebenarnya selaput dra dilihat dari sisi ilmu Anatomi atau Fisiologi bukanlah merupakan sesuatu yang penting. Ia hanyalah selaput tipis yang tidak punya fungsi apa-apa dan yang menutupi seluruh atau sebagian muara vagina, seolah-olah ia adalah pelindung vagina. Apabila selaput itu telah robek, berarti telah terjadi hubungan seksual. Di selaput ini ada satu lubang atau lebih untuk lewat darah haid.
Menurut fakta dan riset ilmiah, sebenarnya tidak ada faktor lain yang bisa mengakibatkan selaput dara robek kecuali karena hubungan seksual. Mungkin ada berpendapat bahwa olah raga keras atau naik sepada motor bisa mengakibatkan selaput dara robek. Tapi saya berpendapat bahwa memang di kalangan perempuan yang kurang terpelajar ada keyakinan yang salah bahwa naik motor atau sepeda dan olah raga keras bisa mengancam keutuhan selaput dara.
Namun, sebenarnya robeknya selaput dara merupakan hal yang sangat sulit terjadi kecuali karena terjadi hubungan seksual, yakni bahwa selaput dara hanya bisa robek oleh penis milik suami, atau ketika seorang gadis memasukkan benda-benda aneh ke dalam vagina, atau memsukkan jarinya ke dalam vagina untuk memperoleh kepuasaan seksual. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada anak-anakku perempuan agar berhati-hati terhadap perilaku-perilaku yang tidak patut dilakukan oleh seorang muslimah ini. Sebagai tanda bahwa selaput dara seorang gadis atau bagiannya telah robek, adalah keluarnya setetes darah yang diiringi rasa sakit.
A.    Bentuk Selaput Dara
Selaput dara tidak memiliki bentuk yang pasti pada setiap gadis. Ada yang bulat, ada yang seperti bintang, seperti ayakan, dan ada pula yang seperti bulan sabit.
Beberapa bentuk selaput dara ini sebenarnya tidak berpengaruh pada proses robeknya selaput dara setelah menikah. Dalam semua kondisi, robeknya selaput dara selalu diiringi tetesan darah dan rasa sakit. Tetapi kadar darah uni berbeda antara satu perempuan  dengan lainnya. Pernah kami mendengar ada sebagian perempuan yang selaput daranya robek dengan diiringi darah yang deras. Derasnya darah sepeti ini sebenarnya bukan karena robeknya selaput dara, namun biasanya terjadi karena ada gesekan dengan dinding vaginam karena suami terlalu kasar dalam bersenggama.
Adalah kasus yang jarang sekali bahwa pengantin perempuan yang masih perawan dan suami melaksankan tugas malam pertamanya dengan baik, namun tidak mengeluarkan darah setetes pun, satu hal yang bisa menimbulkan keranguan pada diri suami. Dalam kasus seperti ini, berarti perempuan tersebut termasuk perempuan yang memiliki jenis selaput dara yang khas dan langka yang dikenal dengan selaput karet, yang berbentuk panjang dan tidak mudah robek atau elastis. Jadi, bisa saja terjadi selaput dara perempuan tetap utuh walaupun telah berhubungan seksual berulang kali sampai terjadi kelahiran pertama, dimana selaput dara akan robek dengan keluarnya janin. Untuk menentukan ada dan tidaknya selaput dara seperti ini, bisa diperiksanakan ke dokter. Bisa saja seorang dokter perempuan membedah selaput dara, sehingga darah keluar dengan jelas untuk membuktikan kesucian seorang pengantin.
B.     Posisi Selaput Dara
Selaput dara itu ibarat penjaga khusus vagina. Keutuhan vagina menunjukkan keperawanan seorang perempuan dan bukti bahwa ia belum pernah berhubungan seksual yang terlarang. Selaput dara terletak pada kedalaman 1cm samapai 1,5 cm dari lubang vagina. Pada selaput dara terdapat satu atau beberapa lubang untuk keluarnya darah.
Bagi seorang dokter perempuan, ia bisa mengetahui kondisi selaput dara dengan hanya melihat vagina secara langsung, meskipun terkadang juga mengalami kesulitan. Sedangkan bagi orang awam, mereka tidak akan mampu melihat selaput daranya sendiri, meski menggunakan cermin.
C.      Mungkinkah Terjadi Kehamilan Sedangkan Hymen Tetap Utuh?
ini memang kasus aneh, tapi mungkin saja terjadi. Hubungan seks luar, yakni pihak lelaki tidak memasukkan alat kelaminnyake dalam vagina, bisa jadi akan mengakibatkan kehamilan, jika sperma suami tumpah semua di bagian luar vagina atau dekat lubang vagina, atau jika jari-jari istri belepotan sperma suami kemudian tanpa sengaja memegang lubang vaginanya.
Sebagaiamana diketahui, bahwa sesungguhnya di sana ada semacam gaya tarik antara sel-sel sperma dengan leher rahim (bagian yang menggantung dari lubang vagina bagian dalam), seolah-olah leher rahim menyambut kedatangan sel-sel sperma tersebut, sehingga sel-sel tersebut mudah sampai ke dalam lubang fallopi. Hubungan seks yang menge-ngebu dengan menggunakan beberapa jenis gaya akan menimbulkan gerakan-gerakan tubuh yang tak beraturan yang terkadang bisa meneyebabakan sperma sampai ke lubanag vagina tanpa disadari oleh kedua belah pihak.
Oleh karenanya, generasi muda jangan menganggap sepele hubungan seksual dalam bentuk apapun, meskipun itu ringan bahkan sekalaipun sudah dalam masa pertunanagan. Terkadang sesuatu yang tidak diingikan bisa saja terjadi, di mana kedua belah pihak tergelincir ke dalam malapetaka dahsyat ketika telah terjadi kehamilan.
D.    Apakah Robeknya Selaput Dara Menyakitkan?
Rasa sakit akibat robeknya selapaut dara hanayalah sakit ringan, tidak sampai mengkhawatirkan , sebagaimana yang disangka oleh sebagiann kaum perempuan.
Agar rasa akit tersebut semakin ringan, hendaknya pasanagan suami-istri bisa bersikap tenang. Bagi suami, dia harus lemah lembut. Suami tidkak perlu memaksa istrinya untuk berusaha berulang kali dengan sikap kasar. Jika malam pertama seorang suami kesulitan menjalankan tugasnya, sebaiknya ditangguhkan pada malam berikitnya. Sedangkan pengantin perempuan, ia harus bisa mengendalikan  diri, bersikap rileks dan tenang, karena otot-otot yang tegang bisa mempersulit masuknya penis suami.
Tidak dipungkiri bahwa kesakitan hebat lantaran robeknya selapaut dara akan terjadi, jika pasanagan suami istri tidak mengindahkan hal-hal tersebut. Bahkan, mungkin akan terjadi pendarahan hebat. Kendati demikian, sebenarnya hal itu jarang terjadi. Kalaupun terjadi, biasanya pada gadis-gadis yang kurang berpendidikan.
Ketahuilah wahai anak-anak perempuanku, bahwa kadar darah akibat robeknya selaput dara itu berbeda antara satu gadis dengan yang lain. Kadang ada yang amat sedikit dan tidak tampak, karena telah bercampur dengan sperma suami.

Referensi:
Jad Khalid. 2006. Hanya Untuk Perempuan. Solo: Era Intermedia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar