KEIKHLASAN
DALAM BERIBADAH
OLEH: FIRMAN SYAM
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحَمْةُ اللهِ
وَبَرَكاَةُ
الْحَمْدُ
الِلهِ الَّذِيْ أرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَىْ وَدِيْنِ اْلحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. اَشْهَدُأنْ لاَإِلَهَ
إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
اَمَّا بَعْدُ.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena kita masih diberikan umur
yang panjang, tubuh sehat, sehingga kita masih dapat berkumpul ditempat yang
penuh berkah ini, guna untuk melaksanakan kewajiban kita kepada Allah SWT yaitu
mendirikan shalat secara berjamaah. Semoga apa yang kita laksanakan pada
kesempatan ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. serta rahmat-Nya untuk masuk
ke dalam surga Allah SWT. Amin ya rabbal
alamin....
Dan tak
lupa kita kirimkan SMS (Shalawat Menyertai Salam) kepada baginda nabiyullah
Muhammad SAW. nabi yang di utus di dunia ini untuk menjadi rahmatan lil alamin
(rahmat semesta alam), nabi yang menjadi king of the king, king of the word
(rajanya raja, rajanya dunia), nabi yang membawa ummatnya dari alam kegelapan
menuju alam yang terang menderang atau dengan kata lain minadzulumati ila
nnur.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT RAHIMAKUMULLAH
Pada
kesempatan kali ini saya akan menyampaikan materi ceramah yang berjudul “Keikhlasan dalam beribadah”
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG SAMA-SAMA
DIRAHMATI OLEH ALLAH SWT.
Kita
sebagai manusia diciptakan oleh Allah SWT hanya untuk beribadah dan menyembah
kepada Allah swt. sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَاخَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ.
Terjemahannya:
“tidak
aku ciptakan jin dan manusia selain untuk menyembah kepada-Ku”.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Dalam
menjalankan ibadah haruslah secara ikhlas karena allah swt. Ikhlas akan
membantu kita untuk beribadah dengan tenang, tidak tergesa-gesa dan tidak
melakukannya dengan sesuatu tekanan atau keterpaksaaan. Dengan terbiasa ikhlas
dalam beribadah akan membuat kita senantiasa ikhlas menghadapi ujian atau
cobaan dari allah dalam kehidupan sehari-hari
Kata
ikhlas secara secara harfiah berarti murni, suci, atau bersih. Konteks ikhlas
ini berkaitan dengan niat. Niat adalah dorongan dalam hati manusia untuk
melaksanakan amal perbuatan tertentu. Dalam mengamalkan ajaran agama Islam
hendaknya dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah swt., artinya dengan
kesadaran semata-mata hanya menaati perintah-Nya dan untuk memperoleh
ridho-Nya.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT RAHIMAKUMULLAH
Keikhlasan
pula merupakan hal yang paling pokok dalam amal ibadah kita. Bahkan, ikhlas
merupakan salah satu syarat diterimanya amalan di sisi Allah ta’ala.
Sebagaimana Allah ta’ala berfirman,
وَمَا
أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
“Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk
beribadah dengan mengikhlaskan agama untukNya.” (QS. Al Bayyinah: 5)
Tidaklah
satu amalan kecuali diiringi dengan keinginan dan niat yang niat ini wajib kita
murnikan untuk Allah ta’ala semata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan)
bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan.” (HR.
Bukhori).
Niat
adalah perkara yang dapat membedakan antara amalan ibadah dengan kebiasaan.
Contoh, seseorang mandi dengan niatan hanya untuk membuat tubuhnya segar, maka
ini dianggap sebagai amalan kebiasaan. Berbeda halnya dengan orang yang mandi
wajib dengan niatan ibadah dikarenakan dia junub, maka ini termasuk
amalan ibadah. Oleh karena itu, seandainya seseorang mandi karena junub,
kemudian dia mandi hanya dengan niatan menyegarkan tubuhnya maka mandi wajibnya
tidak sah dan dia harus mengulangi mandinya dengan niatan ibadah untuk
mengangkat hadats.
Dengan
niat pula dapat dibedakan ibadah satu dengan ibadah yang lainnya. Sebagai
contoh, ada dua orang yang sedang melaksanakan shalat dua rakaat. Keduanya
berbeda. Yang satu melaksanakan shalat sunnah dan lainnya shalat wajib,
maka dengan niatlah dibedakan dua amalan ibadah mereka, walaupun tata caranya
sama.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG SAMA-SAMA
DIRAHMATI OLEH ALLAH SWT.
Keikhlasan
menjadi ukuran (barometer) akan nilai besar kecilnya amalan yang kita lakukan.
Seseorang yang shalat dengan penuh kekhusyukan, memerhatikan kesempurnaan
shalat dari hal-hal yang wajib atau sunnah-nya, takut dengan azab Allah ta’ala,
dan mengharapkan rahmatNya. Tentunya, ibadah ini akan bernilai sangat besar di
sisi Allah ta’ala. Berbeda dengan orang yang melaksanakan shalat yang
meski dilaksanakan dengan penuh kekhusyukan, memerhatikan kesempurnaan shalat,
tetapi ia melakukannya agar dilihat orang lain atau menginginkan sanjungan
orang lain atau takut pada seseorang, sehingga amalan seperti ini akan sia-sia
dan tidak bernilai disisi Allah ta’ala sedikit pun. Bahkan amalan ini
akan mendatangkan azab bagi pelakunya, sebagaimana hal ini dijelaskan oleh
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya.
manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah orang yang mati
syahid. Lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan, sehingga ia mengetahuinya
dengan jelas. Lantas Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan di dunia
wahai hambaKu?’. Ia menjawab, ‘Saya berjuang dan berperang demi Engkau, ya
Allah, sehingga saya mati syahid.’ Allah berkata, ‘Dusta kamu! Sebenarnya kamu
berperang bukan karenaKu, melainkan agar kamu disebut sebagai orang yang
berani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.’ Kemudian diperintahkan
kepadanya supaya dicampakkan dan dilemparkan ke dalam Neraka. Dan didatangkan
pula seseorang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya. Lalu diperlihatkan
kepadanya kenikmatan, sehingga ia mengetahuinya dengan jelas. Allah ta’ala
bertanya, ‘Apa yang telah kamu perbuat?’. Ia menjawab, ‘Saya telah mempelajari
ilmu dan mengajarkannya. Saya juga membaca Al Qur’an demi Engkau.’ Allah ta’ala
berkata, ‘Kamu dusta! Akan tetapi, kamu belajar ilmu dan mengajarkannya serta
membaca Al Qur’an agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca dan kini kamu
telah dikatakan seperti itu.’ Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia
dicampakkan dan dilemparkan ke dalam Neraka. Dan didatangkan pula seorang
laki-laki yang diberi keluasan rejeki oleh Allah. Lalu, ia menginfakkan
hartanya semua. Setelah itu, diperlihatkan kepadanya kenikmatan, sehingga ia
mengetahuinya dengan jelas. Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu perbuat
dengannya?’. Ia menjawab, ‘Saya tidak meninggalkannya sedikit pun melainkan
saya infakkan harta benda tersebut dijalan yang Engkau ridhoi.’ Allah berkata,
‘Dusta kamu! Akan tetapi, kamu melakukan hal itu supaya kamu dikatakan seorang
yang dermawan, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu.’ Kemudian
diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam
neraka.” (HR. Muslim).
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Dari
hadits diatas dapat kita pahami bahwa Allah SWT mengetahui isi hati terhadap
ibadah yang akan kita laksanakan, apakah kita berniat karena Allah atau dengan
sesuatu baik itu dengan perempuan yang kita cintai, atau pekerjaan kita atau
kita ingin mendapatkan pujian dari sesama manusia ?. sehingga marilah kita
selalu meluruskan niat dalam beribadah kepada Allah swt. agar apa yang kita
niatkan bernilai disisi Allah swt.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT RAHIMAKUMULLAH
sebagai
kesimpulan ceramah saya pada kesempatan kali ini, kita sebagai seorang muslim
hendaklah kita senantiasa berusaha untuk mengikhlaskan segala amalan ibadah
karena Allah ta’ala, mengharapkan ridhoNya, dan kehidupan akhirat,
sehingga apa-apa yang kita lakukan dari amalan ibadah tersebut diterima oleh
Allah ta’ala yang akan memberatkan timbangan amalan dan pahala di
sisiNya. amin ya rabbal alamin.
Sepandai-pandainya
tupai melompat pasti jatuh jua, sepandai-pandainya orang berbicara pasti ada
salahnya. apabila ada kata-kataku yang benar itu datangnya dari Allah swt., dan
apabila ada kata-kataku yang kurang berkenang di hati bapak/ibu serta saudara/i
sekalian itu datangnya dari pribadi saya sendiri. Bale Bolu Bale tasi,
Sekian dulu dan terima kasih.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحَمْةُ اللهِ
وَبَرَكاَةُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar