Wajah
cantik, siapa yang tidak suka! Elo en gua pasti suka. Dan semua kawan-kawan
juga suka, bukan? Mulai dari anak kecil, para remaja, pemuda sampai dewasa
bahkan eng kong –eng kong dan emak –emak suka akan kecantikan. Itulah sebabnya
tidak heran, banyak kaum Hawa tidak sungkan-sungkan menghabiskan uangnya hanya
mengurus masalah kecantikan. Ia rela memaksakan diri diet supaya tubuhnya
langsing dan elok dipandang, berpuasa berhari-hari ngak jadi soal., yang
penting duitnya bisa ditabung untuk bayar perawatan dirinya. Yang paling,
paling en paling penting ia bakal berpenampilan cantik. Dengan modal cantik
ini, maka ia akan menarik perhatian orang banyak, karena semua orang suka yang
cantik.
Sebenarnya apa guna kecantikan itu sih? Wow, kecantikan itu rupanya untuk dilihat dan dipandang oleh orang lain selain diri sendiri, kadang-kadang karena masalah kecantikan ini cermin milik kita dapat menjadi korban hanya gara-gara di wilayah wajah sang seseorang muncul sebutir jerawat yang ngak diundang, sebaia akibat karena ia tidak dapat menahan selera terhadap kacang goreng yang enak itu. Lalu mulailah ia mengoleskan diri dengan berbagai bumbu eh salah dengan berbagai bedak agar secepatnya mengusir jerawat nakal yang hingap di wajahnya.
Baru-baru ini saya dikirimi sebuah email yang berisi wajah para artis cantik dikala tidak bersolek, wah wajahnya ternyata lebih jelek dari dari para wanita-wanita yang secara umum dilihat oleh mata manusia itu jelek. Dengan kata lain, ternyata kecantikannya itu hanya merupakan polesan belaka, atau kasarnya tipuan penglihatan manusia. Saya pikir kalau ada kesempatan, kita membuat kepanitiaan kontes kecantikan para wanita tanpa bersolek. Nah, pada waktu itulah akan ketahuan yang benar-benar orisinil, siapa sebenarnya yang paling cantik secara natural dan alamiah atau yang cantik secara karena zat “kimia”, maksudnya dipoles dengan bahan-bahan kimia berupa bedak-bedak dan gincu serta spidol yang mahal itu.
Suatu hari ada seorang suami yang agak jengkel pada isterinya. Sebab ia suka bersolek dan memilih pakaian berjam-jam lamanya setiap hendak bepergian. Apalagi ditambah dengan setiap pakaian yang dicoba itu selalu ditanyakan pada sang suami, “sudah cantik belum saya begini” Sementara sang suami sudah menjawab “ya , cantik” , tetapi sang isteri masih tidak puas,. lalu menggantikan lagi dengan yang lain. Tiba-tiba setelah berulang kali gonta-ganti pakaian lagi, sang suami bertanya, “bukankah cukup kalau saya sudah mengatakan kamu itu sudah cantik”? Mau dipamerkan untuk siapa lagi? Apakah masih diharapkan orang lain tertarik
Di dunia nyata kita, kecantikan itu memegang peranan yang sangat penting, misalnya para manager merekrut sekretaris pastilah ia memilih yang berwajah cantik. Untuk memamerkan mobil mewah maka wanita cantik ditampilkan dengan pakaian seksinya, lalu para artis juga pada umumnya yang cantik-cantik, para pria memilih pacar, pasti juga memilih yang cantik, walaupun sesungguhnya kecantikan itu sangan subjektif dan relatifi, namun menurut standard kaca mata pria itu calon isterinya pasti yang paling cantik di dunia. Konon dahulu kala sesungguhnya wanita yang paling cantik di dunia hanya satu, yakni Hawa, karena waktu itu tidak ada saingannya. Kalau sekarang sudah banyak sekali wanita sehingga saiangannya juga cukup banyak.
Sebenarnya ukuran pasangan yang ideal seseorang itu bukan masalah cantik atau tidak, coba lihat emak-emak dan eng kong-eng kong mereka masih setia bergandengan tangan pergi ke mana-mana, kadang peluk-pelukan, masih akrab dan saling menyayangi. Kalau kecantikan merupakan standard mereka, pastilah sudah jauh-jauah hari mereka berpisah, karena saat ini udah TOP alias sudah Tua, Ompong dan Peot. Pertanyaannya, mengapa demikian? Jawabanya karena bukan kecantikan yang sebagai ukuran, tetapi ada sesuatu yang melebihi dari kecantikan itu, yang berada di dalam hati yang terdalam.
Ada orang mengatakan bahwa, jangan mencintai karena kecantikan, namun justru karena kita mencintailah maka dia menjadi cantik. Makanya tidak heran sering ditemukan wanita yang wajahnya cantik, kebanyakan pasangannya di luar perhitungan kita artinya tidak setampan yang kita anggap sepadan, saya katakan “kebanyakan” yang artinya tentu tidak mutlak. Hal ini membuktikan bahwa ternyata kecantikan itu tidak penting di dalam masalah cinta-mencintai. Namun bukan berarti pula para wanita tidak perlu bersolek, sehingga mereka tampil apa adanya dan membiarkan tubuhnya gembrot melorot. Kalau ini terjadi maka dunia tidak seindah sekarang ini, walaupun sesungguhnya kecantikan itu banyak bohongnya.
Sekarang permisi tanya, kalau kecantikan itu tidak terlalu penting, lalu apanya yang penting? Terus terang apa artinya seorang wanita itu cantik rupawan dan menawan, namun hidupnya tidak karuan, hatinya jahat, suka mabuk-mabukan, candu narkoba, perokok berat, suka ngomong jorok, berpakaian yang seronok dan sebagainya. Firman Tuhan mengatakan “seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila” (Amsal 11 : 22). Pemandangan terhadap wanita yang model beginian membuat standard para wanita cantik itu menjadi tenggelam dan murahan. Belum lagi ditambah dengan para wanita cantik itu biasanya banyak teman prianya, kemungkinan besar juga banyak pacarnya.. Nah kalau itu terjadi, maka standardnya akan bertambah melorot, ia ibarat piala bergilir yang gonta-ganti pemiliknya.
Alkitab mencatat, ada satu kecantikan yang tidak dapat dibeli dan tidak dapat hilang, yakni kecantikan dari dalam yang disebut kecantikan batiniah. Walaupun kita tidak mengupas sampai jauh mendalam, namun kita dapat melihat bahwa kecantikan yang ada di dalam itu melebihi segalanya. Itulah sebabnya mengapa di dalam Kidung Agung, raja Salomo menuliskan tentang gadisnya yang hitam tetapi cantik (Kidung Agung 1 : 5), suatu penilaian yang sungguh-sungguh keluar dari hati yang terdalam, bukan berdasarkan standard yang secara umum.
Kecantikan yang ada di dalam diri seseorang itu lebih berarti daripada kecantikan di wajah. Tadi kita sudah jelaskan bahwa, kecantikan karena wajah itu dapat menimbulkan berbagai problem kebohongan, yang sangat tergantung pada alat-alat kecantikan, lagi pula sifatnya sementara. Tetapi kecantikan yang di dalam tidak demikian, ia sudah terpatri di dalam diri orang tersebut dan tidak pernah luntur. Konkretnya, apalah artinya seorang gadis yang cantik secara wajah, namun kurang ajar, tidak sopan, suka menyimpan dendam, kasar, tidak pernah memaafkan orang lain, tidak ringan tangan namun kerjanya hanya bersolek, tidak betah di rumah, suka menghina orang lain, selalu bertengkar dengan teman-temannya bahkan sombong dengan kecantikannya itu.
Seseorang yang cantik dihadapan Allah adalah seseorang yang mengerti bahwa kecantikan itu adalah anugerah dari Allah, dan itu tidak dapat dibeli dengan uang. Itu sebabnya jangan ada yang sombong. Belum tentu orang yang cantik itu akhirnya mendapatkan suami yang tampan, yang kaya, dan segalanya yang terbaik, namun sering kali karena kesombongannya atas kecantikannya itu membuat dia harus dijauhi orang banyak, teman juga sedikit bahkan tidak ada. Tidak sedikit saya temukan ada wanita yang semas mudahnya cantik, bahkan banyak yang naksir, tetapi karean jual mahal dan sombong, akhirnya ia harus hidup jombloh.
Selain itu orang yang hidupnya cantik dihadapan Allah sudah pasti mengasihi orang lain, pengampunan itu akan gampang sekali diberikan. Bagi orang yang di dalam dirinya memiliki kasih yang murni, pastilah ia juga bakal dikasihi orang lain. Namun kalau sampai orang lain mebencinya, pastilah ada yang tidak beres. Sangat indah tentunya orang yang cantik juga mengasihi Tuhan, sehingga ada keseimbangan secara khusus. Dengan demikian maka lahirlah mereka yang cantik diri dari dalam, cantik kepribadiannya, cantik karakternya dan juga cantik kerohaniannya, sedangkan kecantikan di wajah sudah menjadi relatif sekali. Nah, orang yang demikian sungguh cantik, bukan?.
Sekarang permisi tanya, anda mau memilih yang mana, kecantikannya dipoles atau kecantikan batiniah? Yang dipoles akan segera hilang yang batiniah senantiasa ada. Allah mengasihi kita sekalian, ia tidak memasang syarat kecantikan pada kita. Artinya Allah menerima kita apa adanya, tuntutan-Nya hanya satu, penyerahan diri secara total kepada-Nya, hanya itu.
Sebenarnya apa guna kecantikan itu sih? Wow, kecantikan itu rupanya untuk dilihat dan dipandang oleh orang lain selain diri sendiri, kadang-kadang karena masalah kecantikan ini cermin milik kita dapat menjadi korban hanya gara-gara di wilayah wajah sang seseorang muncul sebutir jerawat yang ngak diundang, sebaia akibat karena ia tidak dapat menahan selera terhadap kacang goreng yang enak itu. Lalu mulailah ia mengoleskan diri dengan berbagai bumbu eh salah dengan berbagai bedak agar secepatnya mengusir jerawat nakal yang hingap di wajahnya.
Baru-baru ini saya dikirimi sebuah email yang berisi wajah para artis cantik dikala tidak bersolek, wah wajahnya ternyata lebih jelek dari dari para wanita-wanita yang secara umum dilihat oleh mata manusia itu jelek. Dengan kata lain, ternyata kecantikannya itu hanya merupakan polesan belaka, atau kasarnya tipuan penglihatan manusia. Saya pikir kalau ada kesempatan, kita membuat kepanitiaan kontes kecantikan para wanita tanpa bersolek. Nah, pada waktu itulah akan ketahuan yang benar-benar orisinil, siapa sebenarnya yang paling cantik secara natural dan alamiah atau yang cantik secara karena zat “kimia”, maksudnya dipoles dengan bahan-bahan kimia berupa bedak-bedak dan gincu serta spidol yang mahal itu.
Suatu hari ada seorang suami yang agak jengkel pada isterinya. Sebab ia suka bersolek dan memilih pakaian berjam-jam lamanya setiap hendak bepergian. Apalagi ditambah dengan setiap pakaian yang dicoba itu selalu ditanyakan pada sang suami, “sudah cantik belum saya begini” Sementara sang suami sudah menjawab “ya , cantik” , tetapi sang isteri masih tidak puas,. lalu menggantikan lagi dengan yang lain. Tiba-tiba setelah berulang kali gonta-ganti pakaian lagi, sang suami bertanya, “bukankah cukup kalau saya sudah mengatakan kamu itu sudah cantik”? Mau dipamerkan untuk siapa lagi? Apakah masih diharapkan orang lain tertarik
Di dunia nyata kita, kecantikan itu memegang peranan yang sangat penting, misalnya para manager merekrut sekretaris pastilah ia memilih yang berwajah cantik. Untuk memamerkan mobil mewah maka wanita cantik ditampilkan dengan pakaian seksinya, lalu para artis juga pada umumnya yang cantik-cantik, para pria memilih pacar, pasti juga memilih yang cantik, walaupun sesungguhnya kecantikan itu sangan subjektif dan relatifi, namun menurut standard kaca mata pria itu calon isterinya pasti yang paling cantik di dunia. Konon dahulu kala sesungguhnya wanita yang paling cantik di dunia hanya satu, yakni Hawa, karena waktu itu tidak ada saingannya. Kalau sekarang sudah banyak sekali wanita sehingga saiangannya juga cukup banyak.
Sebenarnya ukuran pasangan yang ideal seseorang itu bukan masalah cantik atau tidak, coba lihat emak-emak dan eng kong-eng kong mereka masih setia bergandengan tangan pergi ke mana-mana, kadang peluk-pelukan, masih akrab dan saling menyayangi. Kalau kecantikan merupakan standard mereka, pastilah sudah jauh-jauah hari mereka berpisah, karena saat ini udah TOP alias sudah Tua, Ompong dan Peot. Pertanyaannya, mengapa demikian? Jawabanya karena bukan kecantikan yang sebagai ukuran, tetapi ada sesuatu yang melebihi dari kecantikan itu, yang berada di dalam hati yang terdalam.
Ada orang mengatakan bahwa, jangan mencintai karena kecantikan, namun justru karena kita mencintailah maka dia menjadi cantik. Makanya tidak heran sering ditemukan wanita yang wajahnya cantik, kebanyakan pasangannya di luar perhitungan kita artinya tidak setampan yang kita anggap sepadan, saya katakan “kebanyakan” yang artinya tentu tidak mutlak. Hal ini membuktikan bahwa ternyata kecantikan itu tidak penting di dalam masalah cinta-mencintai. Namun bukan berarti pula para wanita tidak perlu bersolek, sehingga mereka tampil apa adanya dan membiarkan tubuhnya gembrot melorot. Kalau ini terjadi maka dunia tidak seindah sekarang ini, walaupun sesungguhnya kecantikan itu banyak bohongnya.
Sekarang permisi tanya, kalau kecantikan itu tidak terlalu penting, lalu apanya yang penting? Terus terang apa artinya seorang wanita itu cantik rupawan dan menawan, namun hidupnya tidak karuan, hatinya jahat, suka mabuk-mabukan, candu narkoba, perokok berat, suka ngomong jorok, berpakaian yang seronok dan sebagainya. Firman Tuhan mengatakan “seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila” (Amsal 11 : 22). Pemandangan terhadap wanita yang model beginian membuat standard para wanita cantik itu menjadi tenggelam dan murahan. Belum lagi ditambah dengan para wanita cantik itu biasanya banyak teman prianya, kemungkinan besar juga banyak pacarnya.. Nah kalau itu terjadi, maka standardnya akan bertambah melorot, ia ibarat piala bergilir yang gonta-ganti pemiliknya.
Alkitab mencatat, ada satu kecantikan yang tidak dapat dibeli dan tidak dapat hilang, yakni kecantikan dari dalam yang disebut kecantikan batiniah. Walaupun kita tidak mengupas sampai jauh mendalam, namun kita dapat melihat bahwa kecantikan yang ada di dalam itu melebihi segalanya. Itulah sebabnya mengapa di dalam Kidung Agung, raja Salomo menuliskan tentang gadisnya yang hitam tetapi cantik (Kidung Agung 1 : 5), suatu penilaian yang sungguh-sungguh keluar dari hati yang terdalam, bukan berdasarkan standard yang secara umum.
Kecantikan yang ada di dalam diri seseorang itu lebih berarti daripada kecantikan di wajah. Tadi kita sudah jelaskan bahwa, kecantikan karena wajah itu dapat menimbulkan berbagai problem kebohongan, yang sangat tergantung pada alat-alat kecantikan, lagi pula sifatnya sementara. Tetapi kecantikan yang di dalam tidak demikian, ia sudah terpatri di dalam diri orang tersebut dan tidak pernah luntur. Konkretnya, apalah artinya seorang gadis yang cantik secara wajah, namun kurang ajar, tidak sopan, suka menyimpan dendam, kasar, tidak pernah memaafkan orang lain, tidak ringan tangan namun kerjanya hanya bersolek, tidak betah di rumah, suka menghina orang lain, selalu bertengkar dengan teman-temannya bahkan sombong dengan kecantikannya itu.
Seseorang yang cantik dihadapan Allah adalah seseorang yang mengerti bahwa kecantikan itu adalah anugerah dari Allah, dan itu tidak dapat dibeli dengan uang. Itu sebabnya jangan ada yang sombong. Belum tentu orang yang cantik itu akhirnya mendapatkan suami yang tampan, yang kaya, dan segalanya yang terbaik, namun sering kali karena kesombongannya atas kecantikannya itu membuat dia harus dijauhi orang banyak, teman juga sedikit bahkan tidak ada. Tidak sedikit saya temukan ada wanita yang semas mudahnya cantik, bahkan banyak yang naksir, tetapi karean jual mahal dan sombong, akhirnya ia harus hidup jombloh.
Selain itu orang yang hidupnya cantik dihadapan Allah sudah pasti mengasihi orang lain, pengampunan itu akan gampang sekali diberikan. Bagi orang yang di dalam dirinya memiliki kasih yang murni, pastilah ia juga bakal dikasihi orang lain. Namun kalau sampai orang lain mebencinya, pastilah ada yang tidak beres. Sangat indah tentunya orang yang cantik juga mengasihi Tuhan, sehingga ada keseimbangan secara khusus. Dengan demikian maka lahirlah mereka yang cantik diri dari dalam, cantik kepribadiannya, cantik karakternya dan juga cantik kerohaniannya, sedangkan kecantikan di wajah sudah menjadi relatif sekali. Nah, orang yang demikian sungguh cantik, bukan?.
Sekarang permisi tanya, anda mau memilih yang mana, kecantikannya dipoles atau kecantikan batiniah? Yang dipoles akan segera hilang yang batiniah senantiasa ada. Allah mengasihi kita sekalian, ia tidak memasang syarat kecantikan pada kita. Artinya Allah menerima kita apa adanya, tuntutan-Nya hanya satu, penyerahan diri secara total kepada-Nya, hanya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar