Cerita hikmah
dalam kehidupan:
Istri sabar dan
suami syukur
Alkisah,
ada sebuah keluarga yang sangat harmonis, kehidupan sehari-harinya rukun dan
penuh dengan kebahagiaan akan tetapi, ada suatu hal yang menarik, yaitu bahwa
sang istri adalah seorang wanita yang cantik, sholeha, pandai, dan terpelajar,
tetapi sang suami adalah seorang pria yang buruk wajahnya, tidak terlalu
shaleh, bodoh, dan pendidikannya pun tidak tinggi.
Oleh karena
itu, tertariklah seorang wartawan bertanya kepada keluarga ini, “mohon bapak
dan ibu memberikan kepada kami rahasia kebahagiaan rumah tangga bapak dan ibu
memiliki anak yang shaleh dan shaleha, tidak pernah berselisih paham dan sangat
dekat dengan para tetangga!”
Kemudian,
sang suami menjawab, “saya sangat bersyukur memiliki istri yang cantik,
shaleha, pintar, dan terpelajar, begitu juga dengan anak-anak yang saya miliki,
mereka adalah anak-anak yang lucu dan buah hati kebanggaan kami. Sudah
selayaknya tugas saya sebagai seorang suami adalah mensyukuri apa yang segala dalam
hidup saya ini.”
Wartawan lalu
mengalihkan perhatiannya kepada sang istri yang kemudian menjawab, “kalau bapak
mendapat bagian syukurnya, saya yang mendapat bagian sabarnya. Memiliki suami
yang jelek parasnya, kurang dalam keshalehannya, bodoh dan tidak berpendidikan
pula, pendek kata, tidak ada sesuatu yang dapat di banggakan dari suami saya,
akan tetapi saya menyadari bahwa dengan sabar sesungguhnya tidak ada masalah
yang tidak mammpu untuk saya lewati.
Demikianlah
suami dan istri tersebut yang rumah tangganya sangat harmonis, baru saja
memberi penjelasan tentang rahasia dari keunikan rumah tangga mereka. Ternyata
jawaban itu hany mampu membuat sang wartawan melongoh. Dia mampu untuk
memberikan pertanyaan lagi, bahkan sampai lupa untuk mengucapkan terima kasih
karena terlalu herannya.
Hikmah cerita;
Saudaraku, sesungguhnya iman terdiri dari dua bagian, satu
bagian dengan syukur, satu bagian lagi dengan sabar. Jikalau seseorang hamba
sudah mempunyai sikap syukur dikala nikmat bertabur dan memiliki sikap sabar
dikala sebuah ujian harus dilewati maka sudah sempurnahlah iman tersebut.
Al-Quran menyebutkan orang yang dekat dengan Allah hanya pada saat senang
ibarat orang yang tengah berada di tepi tidak kokoh pendiriannya.
Kesabaran
manusia sangatlah penting. Rasulullah bersabda bahwa tidak ada karunia yang
sangat besar yang diberikan oleh Allah kepada manusia selain kesabaran. Maka
janganlah berputus asa dari cobaan dunia ini, bukankah dalam Al-Quran Allah
berfirman, ‘Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa (dari kejahtan) yang dikerjakan”. (Q.S Al-Baqarah:286), “Dan
orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka, secara
sembunyi-sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan;
orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik” Q.S Ar-Rad: 22.
“sesungguhnya Allah berserta orang“sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang
sabar”. (Q.S. Al-Anfal: 46)
Referensi:
Chalil
komaruddin M. H. Hikmah di Balik Fenomena Kehidupan. Cet. I; Bandung:
Pustaka Madani. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar