[filsafat] Cinta [4]
Cinta [4]
Perkenalan
kemudian terjadilah,
Ketika banyak
orang masih sibuk dengan mempelajari teori-teori,
Ketika banyak
orang masih kasak kusuk ingin mengenalnya,
Ketika banyak
orang masih tanya sana tanya sini,
Siapa namanya ?
Dimana rumahnya ?
Kesukaannya apa ?
Yang tidak disukai
apa ?
Aku sudah
mengenalnya,
Aku sudah pernah
datang kerumahnya,
Aku sudah tahu apa
yang disukainya,
Aku sudah tahu apa
yang tidak disukainya,
Dan aku sudah
menyampaikan hasratku untuk bersahabat dengannya,
Sesuatu yang
sulit?
Sesuatu yang sulit
terjadi antara pria dan wanita,
Yaitu
?persahabatan?
Kudatangi taman
kehidupan itu,
Kuberhenti di
depan bunga mawar merahku,
Dan kudendangkan
sajak-sajak persahabatan,
SAHABAT
Tidak kenal Benci,
Tidak kenal Cinta,
Sahabat,
Tidak kenal Marah,
Tidak kenal Dendam,
Tidak kenal Rindu,
Sahabat,
Yang dikenal hanya Kasih,
Yang dikenal hanya Sayang,
Tidak kurang,
Tidak lebih,
Sahabat,
Sulit dicari,
Mudah terpisah,
Mudah berubah,
Sahabat,
Sesuatu yang indah,
Karena??.,
Persahabatan,
Adalah??,
Sesuatu yang ideal.
(Nop.93)
Bagaimana
persahabatan itu bukan merupakan sesuatu yang ideal ?
Seandainya
?Persahabatan? itu adalah jembatan,
Sebuah
jembatan emas,
Yang
membentang antara pegunungan benci dan cinta,
Yang
membelah jurang menjadi jurang musuh dan kekasih,
Yang
menghubungkan antara aku dan dia,
Maka,
Ketika
engkau terjerumus ke dalam jurang yang sebelah kiri,
Jadilah
engkau menjadi musuh bagi yang lainnya,
Ketika
engkau terjerumus ke dalam jurang sebelah kanan,
Jadilah
engkau menjadi kekasih bagi yang lainnya,
Bayangkanlah
!
Betapa
sulitnya untuk tetap berjalan di atas jembatan emas,
Jembatan
?Persahabatan?.
Ketika
kudendangkan nada-nada persahabatan,
Ketika
kubacakan sajak keindahan persahabatan,
Kuberharap
jatuhnya diriku ke dalam sisi jurang yang sebelah kanan,
Biarlah
satu waktu nanti,
bila
pintu-pintu pagar sudah terbuka,
Aku
akan melontarkan diriku dari jembatan emas ini,
Jatuh
kedalam sisi jurang yang sebelah kanan.
Biarlah
satu waktu nanti,
Bila
kutemukan gerbang diri yang terbuka,
Aku
akan melemparkan diriku ke dalam jurang seorang kekasih,
Biarlah
satu waktu nanti,
Bila
tlah kutemukan kunci pintu diri,
Aku
akan menenggelamkan diriku ke dalam lautan cinta,
Jembatan
emas telah mengantarkanku ke dalam kebimbangan dan penantian,
Jembatan
emas telah menemaniku di dalam kekhawatiran dan penegasan?.
referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar